Site icon nuga.co

Bahaya Bagi Mereka Yang Tak Sarapan

Media Inggris terkenal “daily mail. ” lewat laman kesehatannya, hari ini, Rabu, 01 Februari 2017, mengingatkan bahaya yang mengintai bagi mereka yang malas sarapan.

Seperti yang ditulis “mail,”  sarapan bukan hanya menjadi patokan  kurang berenergi setiap orang kala memulai aktivitas  aktifitas pagi hari tapi juga beresiko meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

“Akibat melewatkan sarapan ternyata lebih dari sekedar merasa lapar atau tak berenergi,” tulis “mail”

Para peneliti dari Columbia University di New York menyimpulkan, mereka yang tidak sarapan akan mengalami penumpukan kalori lebih banyak.

Melewatkan sarapan biasanya membuat seseorang makan siang lebih banyak.

Nah, sarapan pun jangan terburu-buru atau dilakukan dalam perjalanan.

Ahli diet dari British Heart Foundation, Victoria Taylor mengatakan, tuntutan gaya hidup dan juga pekerjaan memang telah memengaruhi pola makan seseorang.

Saat ini lebih banyak orang yang menghabiskan makanan di perjalanan menuju ke kantor, dibanding sarapan dengan tenang di meja makan. Menurut Victoria, kebiasaan tersebut juga akan membawa malapetaka bagi kesehatan.

Sementara itu, Profesor Marie-Pierre St-Onge dari Columbia University menuturkan, melewatkan sarapan dapat memengaruhi kesehatan karena terkait dengan jam biologis tubuh.

Menurut Marrie-Pierre, makan yang terburu-buru biasanya tinggi kalori dan nilai gizi rendah. Jika Anda selalu memiliki waktu untuk bekerja, mengapa tidak untuk makan pagi?

Selain meluangkan waktu, rencanakan menu sarapan yang sehat. Menurut para peneliti, sarapan yang sehat harus tinggi nutrisi, seperti serat, kalsium, kalium, dan vitamin D.

Tim penelti juga mengutip penelitian sebelumnya yang menunjukkan peningkatan risiko serangan jantung sebesar dua puluh tujuh persen pada orang yang tidak sarapan.

Selain itu, delapan belas persen lebih berisiko stroke.

Penelitian lain menemukan, mereka yang tidak membiasakan sarapan cenderung memiliki Kolesterol dan tekanan darah tinggi. Ahli jantung di AS pun telah mengeluarkan imbauan pentingnya makan pagi

Untuk Anda tahu, sarapan atau makan pagi disebut sebagai waktu makan yang paling penting dalam sehari.

Beberapa penelitian menyimpulkan, orang yang rutin sarapan akan memiliki keinginan ngemil lebih rendah, makan siang tidak berlebihan, serta lebih produktif.

Namun, tidak semua penelitian mengaitkan sarapan dengan berat badan yang lebih rendah. Ada beberapa studi yang menyebut tak ada perbedaan dalam upaya penurunan berat badan antara mereka yang sarapan atau tidak.

Menurut Torey Armul, juru bicara Akademi Nutrisi dan diet, pentingnya sarapan bervariasi pada tiap orang.

“Sebagian orang yang melewatkan sarapan memiliki nafsu makan lebih di siang hari dan cenderung makan berlebihan. Sementara pada yang lain tak ada perbedaannya,” kata Armul.

Sarapan memang dapat menekan keinginan ngemil, namun jika menu sarapannya sehat, yaitu mengandung protein, lemak, dan juga karbohidrat.

Sayangnya, menu sarapan mayoritas orang mengandung lebih banyak karbohidrat sederhana sehingga level energi akan berfluktuasi.

Selain itu, perut dengan cepat akan terasa lapar lagi setelah sarapan.

“Jika menu sarapan kita seimbang, energi akan meningkat sehingga gula darah naik sedikit, namun kandungan protein dan lemak pada menu sarapan akan membuat energi lebih stabil,” kata Alissa Rumsey, ahli nutrisi.

Bila perut tak mudah lapar, maka kita pun akan lebih rasional memilih menu makan siang dan cenderung makan lebih sehat.

Lantas, kapan waktu sarapan yang pas?

Sarapan yang tepat adalah sebelum jam sembilan pagi dan komposisi sarapan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral yang bisa memenuhi gizi harian.

Format susu sereal juga dapat menjadi alternatif pilihan, karena mememenuhi semua syarat komposisi sehat dari sebuah sarapan yang sehat

 

Exit mobile version