Siapa yang bisa membantah manfaat bawang putih?
Untuk Anda tahu, bahan dapur yang satu ini, telah digunakan dalam dunia pengobatan selama berabad-abad.
Memang soal bau menyengatnya sering membuat sebagian orang tidak menyukainya.
Namun, sudah sejak lama bawang putih digunakan sebagai obat bahkan menjadi makanan yang dikonsumsi oleh budaya timur kuno, dan hingga saat ini, bawang putih masih terus eksis digunakan baik sebagai obat maupun tambahan makanan.
Konsumsi bawang putih akan lebih menguntungkan, apabila Anda mengonsumsinya sebelum sarapan, karena pada saat itu bakteri tidak mampu mempertahankan diri.
Dan bawang putih, bila dikonsumsi secara benar, dapat membantu mengobati jerawat.
Bawang putih yang dipotong atau dihancurkan akan melepaskan senyawa yang berguna sebagai pembersihan darah serta memiliki sifat antibiotik.
Sehingga mereka akan membantu mengobati jerawat.
Meski demikian, kita tetap harus melakukan pengobatan untuk jerawat, karena bawang putih hanya membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Dan siapa pula yang bisa menyangka bawang putih dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung kita.
Bawang putih mampu mengurangi kolestrol dan menurunkan tekanan darah, sehingga ini akan mencegah penyakit jantung dan stroke.
Hal ini dikarenakan bawang putih mengandung allicin yang dapat membantu mengurangi kadar kolestrol.
Sifat pembersih yang terkandung pada bawang putih memungkinkan untuk membersihkan arteri dan vena, yang kemudian akan mengencerkan darah serta melancarkan aliran darah.
Selain itu juga dapat meningkatkan produksi oksida nitrat di dalam darah, yang membantu melebarkan pembuluh darah dan melarutkan pembekuan darah.
Bawang putih juga memiliki sifat melawan kanker alami yang membantu sistem kekebalan tubuh kita.
Bawang putih mampu mencegah berbagai jenis kanker, seperti kanker usus, kanker pancreas, kanker prostat, kanker perut, dan kanker payudara.
Mereka juga dikenal dapat menghancurkan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh manusia.
Bawang putih mengandung allicin, vitamin C, B6, kalium, kalsium, selenium, magnesium, dan flavonoid yang besar untuk melawan infeksi karena kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri, jamur, dan virus.
Sifat antioksidan dan antibakteri yang dimiliki bawang putih dapat membantu menyembuhkan batuk, sakit tenggorokan, dan radang tenggorokan.
Jika kita mengalami gatal pada tenggorokan, kita bisa menguyah sepotong kecil bawang putih atau mencampurnya ke dalam jus wortel atau jus apel.
Dengan demikian, bawang putih juga dapat mencegah flu dan demam.
Bawang putih memang dapat membantu meningkatkan insulin di dalam darah, sehingga ini dapat membantu penderita diabetes.
Namun, ini tidak berarti kita berhenti melakukan pengobatan dari dokter. Tetap lakukan pengobatan dari dokter dan mencoba bawang putih sebagai pengobatan tambahan.
Sifat antibakteri dan anesthetizing pada bawang putih dapat membantu mengobati sakit gigi. Untuk mengurangi rasa sakit, ita bisa meletakan bawang putih cincang pada gigi yang sedang sakit.
Meski bawang putih memiliki bau yang tidak sedap bagi sebagian orang, dengan banyaknya manfaat yang dimiliki bawang putih, kini tidak ada alasan lagi untuk kita menghindarinya, ya.
Reputasi bawang putih sebagai bumbu yang menyehatkan tak perlu diragukan lagi. Rutin mengonsumsi bawang putih bisa melindungi kita dari penyakit jantung dan juga kanker.
Para ahli menemukan, kandungan organosulfur dalam bawang putih memiliki efek antiinflamasi dan juga menghentikan sintetis Kolesterol. Penelitian di laboratorium juga menunjukkan organosulfur bisa mencegah penyumbatan darah.
Salah satu enzim penting dalam bawang putih yang terkait dengan organosulfur adalah alliinase yang akan dilepaskan jika kita mengiris atau meremukkan bawang putih.
Beberapa studi menyebutkan, panas akan membuat alliinase menjadi tidak aktif atau mengurangi khasiat sehat dari enzim ini.
Meski begitu kita bisa menjaga agar efek antikanker dalam bawang putih tidak hilang. Caranya dengan membiarkan bawang putih yang sudah diiris atau ditumbuk selama 10 menit sebelum dimasak di atas kompor.
Penelitian lain yang dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan, memanaskan bawang putih dalam bentuk utuhan selama enam menit akan menghilangkan efek pencegahan pembekukan darah.
Menurut Dr.Ernest Hawk, juru bicara American Academy for Cancer Research, terlalu cepat untuk disimpulkan bahwa membiarkan bawang putih beberapa saat sebelum dimasak bisa melindungi efek antikanker dari bumbu ini.
Walau begitu, menurutnya tak ada salahnya menunggu beberapa saat sebelum bawang putih panaskan.
“Tak ada alasan untuk tidak melakukannya, mungkin saja hal itu akan meningkatkan manfaat bawang putih,” katanya.