Kafein dan diabetes?
Ya. Keduanya jangan dilekatkan. Dan bagi penderita dabetes kopi adalah musuh
Kafein merupakan bahan utama dalam kopi yang mampu mengaktifkan sistem saraf pusat, melawan rasa lelah, serta meningkatkan konsentrasi dan fokus.
Menurut penelitian, efek stimulan kafein tersebut bisa langsung terasa lima belas menit setelah minum kafein dan bertahan hingga enam jam lamanya.
Tapi disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi kafein dalam sehari. Apalagi jika kita menderita penyakit diabetes tipe 2.
Alih-alih mata melek dan segar yang didapat, bahaya kafein justru siap mengintai dan mendekat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan gula dan mungkin memperburuk diabetes.
Sebuah penelitian kecil di Amerika Serikat mengemukakan bahwa minum empat cangkir atau lebih kopi dalam sehari dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Penelitian lain terhadap penderita diabetes yang mengonsumsi kapsul berisi kafein setara dengan sekitar empat cangkir kopi, gula darah juga naik setelah sarapan, makan siang, dan makan malam.
Hal tersebut membuat mereka menjadi lebih sulit mengelola kondisi diabetes yang diderita.
Ada pula studi lain yang menunjukkan bahwa minum kafein sebelum makan bisa membuat kadar gula darah para penderita diabetes tipe 2 naik setelah mereka makan.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan resistensi insulin dan membuat kafein berbahaya bagi orang yang sudah memiliki diabetes tipe 2.
Sudah terbiasa mengonsumsi kafein dalam jangka waktu yang lama juga dapat mengubah sensitivitas glukosa dan insulin. Sering minum kafein diduga membuat insulin tidak sensitif, alias tidak bekerja dengan baik.
Pada penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi kopi dalam jangka waktu lama, tubuh mencoba untuk membuat lebih banyak insulin untuk menghilangkan gula dari aliran darah.
Keadaan ini disebut sebagai “efek toleransi”. Efek toleransi ini akan terbentuk setelah empat minggu mengonsumsi kopi tersebut.
Namun rupanya, bahaya kafein tidak berpengaruh bagi mereka yang tidak menderita diabetes.
Kafein justru diduga menurunkan risiko terkena penyakit diabetes pada nonpenderita. Tapi bukan berarti konsumsi kafein boleh tak terbatas.
Pada orang dewasa yang tidak menderita diabetes, konsumsi kafein dibatasi hanya sampaiempat ratus miligramper hari.
Jumlah itu tidak hanya didapat dengan minum kopi, tapi juga minuman-minuman lain yang mengandung kafein seperti teh, minuman ringan, cokelat, atau obat.
Pengaruh kafein akan berbeda pada tiap orang. Jika Anda menderita diabetes atau sedang berjuang untuk mengontrol kadar gula darah, disarankan untuk membatasi konsumsi kafein dalam minuman Anda.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran mengenai bahaya kafein dan diabetes yang diderita.