Wou…Anda berhenti olahraga rutin yang selama ini dijalani?
Olahraga teratur yang sebelumnya menjadi kebutuhan seharian Anda?
Olahraga yang meningkatkan kesehatan, mobilitas, dan stamina Anda secara keseluruhan dan berdampak pada kesehatan tubuh Anda kala menyerap vitamin, mineral, zat gizi lainnya, dan juga oksigen secara baik
Apakah Anda tahu ketika kegiatan ini berhenti begitu saja, dan seluruh tubuh Anda mengalami perubahan
Tahu apa saja perubahannya?
Nah, perubahan nyata yang terjadi bila Anda stop olahraga secara tiba-tiba adalah tkanan darah akan menjulang
Efek ini terjadi dalam jangka pendek dan secara instan. Tekanan darah Anda akan lebih tinggi ketika Anda tidak berolahraga, dibandingkan dengan ketika aktif berolahraga.
Pembuluh darah Anda beradaptasi terhadap aliran darah yang lambat hanya setelah dua minggu berhenti berolahraga.
Dalam sebulan, arteri dan vena yang kaku mengirim tekanan darah Anda kembali ke tempat yang semestinya ketika Anda tidak melakukan gerakan sama sekali, menurut Linda Pescatello, Ph.D., dari University of Connecticut.
Selain itu kadar gula darah akan meroket. Hidup yang kurang bergerak menyebabkan kadar glukosa Anda meningkat. Hal ini dapat menyebabkan Anda terkena risiko penyakit jantung dan diabetes.
Ketika Anda berhenti latihan, otot dan jaringan lain tidak dapat menyerap gula untuk energi. Akibatnya, gula darah Anda naik tajam. Hal ini dapat terjadi bahkan setelah lima hari Anda tidak aktif.
Semua ini dapat menghasilkan perut Anda yang mulai membuncit akibat menghilangnya potensi pembakaran lemak dan melambatnya metabolisme.
Namun, jika Anda melakukan olahraga kembali selama satu minggu, maka kadar gula darah akan menurun, hal ini juga berlaku untuk orang yang mengidap diabetes tipe dua, menurut Dr. James Thyfault dari University of Missouri.
Mazsalah lainnya adalah terjadi degenerasi otot. Jika Anda berubah dari sangat aktif menjadi tidak aktif, Anda sebenarnya masih dianggap sehat oleh ahli fisiologi olahraga, namun Anda akan diberi label “dekondisi”.
Jadi, jika Anda berhenti berolahraga untuk alasan apapun, Anda akan merasakan dampak negatif. Atrofi otot akan mengambil alih, sehingga Anda akan mulai mengalami masalah sendi dan ligamen.
Tubuh Anda mulai kehilangan otot, dan mengembangkan atrofi otot, terutama jika Anda telah terbiasa oleh latihan ketahanan. Seberapa cepat Anda kehilangan massa otot tergantung kepada usia Anda.
Semakin Anda tua, maka semakin cepat Anda akan kehilangan otot.
Biasanya paha depan dan bisep menyusut lebih cepat.
Bahkan jika Anda bukan seorang atlet yang terlatih, Dr. Harry Pino mengatakan bahwa dalam sepuluh hingga dua puluh delapan hari Anda akan melihat otot kehilangan kekuatan dan daya, termasuk kecepatan, kelincahan, mobilitas, bergerak dari sisi ke sisi, dan juga koordinasi.
Sekitar dalam waktu seminggu, otot Anda akan kehilangan beberapa potensi pembakaran lemak dan melambatnya metabolisme. Akibatnya, lemak mulai bertambah dan menutupi otot Anda.
Dampak stop olahraga akan menjadi Anda kehilangan kekuatan
Ketika Anda berhenti berolahraga, kekuatan ketahanan fisik Anda akan menghilang. Kehilangan kekuatan biasanya terjadi setelah dua setengah hingga tiga minggu tidak aktif, menurut Molly Galbraith, seorang ahli kekuatan dan kondisi bersertifikat.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Olahraga University of Murcia, Spanyol, yang berjudul Physiological Effects of Tapering and Detraining in World Class Kayakers, menunjukkan bahwa hasil jangka pendek dalam penghentian latihan adalah besarnya penurunan kekuatan otot dan daya tahan atlet tersebut.
Yang paling mengkhawatirkan dari dampak stop olahragha adalah otak akan menderita
Hanya dua minggu setelah berhenti olahraga, orang yang berolahraga secara reguler berubah menjadi seseorang yang mudah lelah dan mudah marah, menurut studi dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity.
Meskipun buktinya pada manusia sedikit, namun penelitian pada tikus yang dipresentasikan oleh Society for Neuroscience, menunjukkan bahwa hewan yang berhenti bergerak selama seminggu hanya memiliki sedikit pertumbuhan sel otak, dan juga melakukan tes labirin lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang berada dalam rutinitas yang berjalan stabil.
Akibat lainnya berat badan naik. Dalam waktu seminggu, otot Anda akan kehilangan beberapa potensi pembakaran lemak dan melambatnya metabolisme, menurut Paul Arciero, D.P.E., seorang dosen ilmu olahraga di Skidmore College.
Dalam temuannya yang diterbitkan dalam Journal of Strength & Conditioning Research, berhenti berolahraga selama 5 minggu mendorong massa lemak seorang perenang di perguruan tinggi sebanyak dua puluh satu persen