Site icon nuga.co

Bukan Hanya Lemak Biang Kolesterol

Orang gemuk, asupan lemak dan kolesterol tinggi.

Itulah yang sering didakwa sebagai pendorong kolesterol jahat.

Betulkah?

Studi terbaru justru menyatakan kadar kolesterol yang menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung dan stroke itu ternyata tidak semata-mata dipengaruhi oleh konsumsi makanan berlemak.

Penelitian itu menegaskan faktor pikiran dan stres juga turut menyebabkan kolesterol jahat meningkat.

Kadar kolesterol hanya sepertiga yang dipengaruhi makanan. Dua pertiganya dipengaruhi pikiran.

Saat stres otak menghadirkan hormon kortisol, itu dapat menaikkan kadar kolesterol secara cepat

Dan jangan heran kalu orang kurus juga bisa memiliki tingkat kolesterol yang tinggi.

Sebaliknya, orang gemuk juga belum tentu berkolesterol tinggi.

Untuk mencegahnya, bisa dilakukan dengan tetap menjaga pikiran agar tidak stres dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Namun semuanya dilakukan dengan catatan harus tetap menjaga kesehatan dan tidak melakukan faktor-faktor pencetus kolesterol.

Kalau bisa mengeluarkan endorfin yang banyak, manfaat bagi tubuh seperti metabolisme tubuh lebih baik dan kolesterol bisa menurun.

Seperti diketahui, ada beberapa pola hidup yang termasuk faktor risiko kolesterol.

Faktor tersebut antara lain konsumsi makanan berlemak, merokok, berat badan berlebih, kurang berolahraga.

Pengendalian kolesterol bisa dilakukan dengan melaksanakan pola hidup sehat, misalnya mengurangi konsumsi makanan berlemak, berhenti merokok, konsumsi buah dan sayuran yang cukup, dan olahraga teratur.

Kadar kolesterol jahat dalam tubuh tidaklah sulit dienyahkan.

Ia punya beberapa cara praktis untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan berolahraga.

Tak butuh olahraga dalam waktu lama. Cukup tiga puluh menit sehari untuk berolahraga agar terhindar dari masalah kolesterol.

Ada beberapa olahraga yang cocok untuk menurunkan kolesterol, misalnya bersepeda, jalan kaki, atau berenang.

Jalan kaki pun sebenarnya sudah bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Cari tempat makan yang agak jauh. Get your lunch with your feet. Jalan berapa ratus meter saja. Itu lebih menyehatkan.

Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi berat badan.

Kendati tidak semua orang gemuk memiliki kolesterol tinggi, atau orang kurus tidak berpotensi punya masalah kolesterol, ada baiknya jaga berat badan Anda dalam ukuran normal.

Ia juga menganjurkan untuk melakukan diet demi menurunkan kolesterol. Ia mengimbau agar lebih banyak memakan sayur dan buah.

Bergeserlah dari protein merah ke protein putih. Daging dikurangi.

Bergeraklah ke protein putih, makan ikan, produk kedelai seperti tahu, tempe, kemudian produk susu. Ayam juga masih bisa.

Penyakit jantung banyak dikaitkan dengan seringnya konsumsi makanan yang mengandung kolesterol.
Namun dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, penyakit jantung juga tidak melulu karena kolesterol.

Penelitian yang dirilis pada American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan sebuah gen bisa jugag berkaitan dengan penyakit jantung.

Gen itu dinamakan dengan ApoE4 dan mereka harus lebih hati-hati dalam mengonsumsi makanan dan mengatur gaya hidup.

Dari semua faktor yang diteliti, peneliti belum menemukan keterkaitan antara konsumsi kolesterol dengan penyakit jantung pada pria, entah ia memiliki gen ApoE4 ataukah tidak.

Mereka juga menemukan tidak ada keterkaitan antara penebalan dinding arteri yang dapat menghambat darah dengan asupan kolesterol.

Meskipun masih banyak yang menerima asumsi bahwa terlalu banyak kolesterol dari makanan dapat menghambat aliran darah yang memicu penyakit jantung, beberapa penelitian ternyata punya pendapat berbeda.

Beberapa penelitian menemukan bahwa kolesterol bukanlah penyebab utama dari penyakit jantung.

Bahkan, beberapa dokter mengaitkan penyakit jantung dengan masalah kesehatan lainnya atau gaya hidup yang buruk seperti merokok, konsumsi gula berlebiha, alkohol, dan sebagainya.

“Konsumsi kolesterol secara berkecukupan tidak berdampak pada peningkatan risiko penyakit jantung, walaupun pada orang yang memang berisiko,” kata Jyrki Viranen, professor epidemiology University of Eastern Finland seperti yang dilansir the New York Times.

Bagi yang menganggap kolesterol menjadi penyebab penyakit jantung, kebanyakan dari mereka akan menghindari konsumi telur.

Sebuah penelitian pada tiga tahun lalu menyatakan bahwa telur dan daging merah tidak menyebabkan penyakit jantung akibat kolesterol.

Tapi keduanya memiliki keterkaitan dengan penyakit akibat bakteri di usus.

Exit mobile version