Karbohidrat sering kali jadi kambing hitam sebagai penyebab kegemukan bagi seseorang.
Lantas muncul pertanyaan, benarkah karbohidrat menyebabkan berat badan naik dan bikin gemuk?
Nyatanya, Anda tak bisa asal menyalahkan karbohidrat sebagai penyebab kegemukan.
Seperti yang saya kutip dari laman media online “health” karbohidrat adalah salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan tubuh selain protein dan lemak, juga sebagai sumber energi yang vital bagi tubuh manusia.
Karbohidrat memberi bahan bakar pada otot, dan memainkan peran penting dalam fungsi otak yang berkaitan dengan suasana hati, memori, dan masih banyak lagi.
Saat seseorang mengonsumsi karbohidrat, karbohidrat dipecah di usus menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah. Pankreas lalu merespons dengan melepaskan insulin untuk memindahkan glukosa ke dalam sel.
Banyak makanan kaya karbohidrat juga memasok vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Ia merupakan salah satu senyawa yang diperlukan tubuh agar tetap berenergi. Meski begitu, karbohidrat juga sering dijadikan kambing hitam sebagai penyebab kegemukan.
Banyak orang menjalani diet ketat dengan memangkas asupan karbohidrat, terutama nasi. Namun, apakah benar karbohidrat bisa memicu kenaikan berat badan?
Pada dasarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan tubuh menjadi gemuk. Seseorang tidak bisa hanya menyalahkan karbohidrat saja.
Ia adalah sumber energi yang vital bagi tubuh manusia. Selain protein dan lemak, karbohidrat menjadi salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan tubuh kita.
Karbohidrat bekerja selayaknya bahan bakar untuk otot. Selain itu, karbohidrat juga memegang peran penting dalam fungsi otak yang berkaitan dengan suasana hati sampai memori.
Proses tersebut bermula dari karbohidrat yang dipecah di dalam usus menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah.
Setelah itu, pankreas akan merespons dengan melepaskan insulin untuk memindahkan glukosa ke dalam sel.
Sumber pangan karbohidrat biasanya juga mengandung nutrisi lain seperti mineral, vitamin, dan serat yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.
Karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang lebih sehat dan bergizi, sehingga memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh. Karbohidrat kompleks kaya tinggi serat, mineral, dan vitamin.
Adapun jenis makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain nasi merah, soba, gandum, quinoa, apel, beri, brokoli, pisang, kentang, ubi, jagung, sayuran hijau, kacang merah, kacang polong, dan buncis.
Berbeda dengan karbohidrat kompleks, karbohidrat sederhana hanya mengandung satu ada dua molekul gula atau glukosa tanpa adanya kandungan gizi lain.
Karbohidrat ini lebih mudah dicerna dan merangsang produksi hormon insulin sehingga mampu meningkatkan kadar gula darah.
Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yaitu gula pasir, gula aren, gula kastor, gula batu, sirup, dan karamel.
Perlu diketahui bahwa pada dasarnya tidak menyebabkan tubuh jadi gemuk. Sebagian besar kasus kenaikan berat badan disebabkan oleh jumlah total kalori yang dikonsumsi setiap hari.
Tinjauan sistematis terhadap penelitian sebelumnya gagal menunjukkan bahwa diet penurunan berat badan rendah karbohidrat lebih unggul daripada diet penurunan berat badan dengan asupan karbohidrat seimbang.
Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat sedikit atau tidak ada perbedaan dalam penurunan berat badan dan faktor risiko penyakit jantung dalam jangka pendek atau jangka panjang . Satu sampai dua tahun. tahun.
Studi berikutnya diterbitkan pada 2020 yang mengamati efek diet rendah lemak versus rendah karbohidrat terhadap penurunan berat badan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Para peneliti menyimpulkan, tidak ada pola makan yang lebih unggul untuk menurunkan berat badan, selama tidak ada perbedaan dalam asupan kalori atau protein.