Site icon nuga.co

Kopi Rami

Saya tidak peminum kopi. Kalau pun saya minum hanya sedikit-dikit sekali. Itu pun harus di lumuri dengan susu, Yang kemudian dinamakan kopi susu,

Ada joke yang beredar diseputar kopi dalam hal pertemanannya dengan gula. Sang gula yang pernah disalahkan sewaktu gulanya terlalu banyak. Dalam posisi ini umpatan anak pasti berbunyi: kopi manis.

Lantas kalau gulanya dikit dan rasanya pahit, Anda akan ngoceh kopi kok pahit.

Yang salah terus kopinya…. padahal biang terlalu manis dan pahit adalah gula.

Hal lain yang sering jadi otak peminum kopi sungsang adalah, dikaitkannya minum kopi dengan kanker.

Anda pernah dengar minum kopi terlalu banyak dapat menyebabkan kanker?

Jawaban dokter manapun sudah final. Tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa kopi maupun kafein dapat menyebabkan kanker.

Penelitian manaoun sudah mempublish  tidak ada hubungan pasti antara kopi dengan penyebab kanker.

Kafein dalam kopi memiliki efek diuretik yang terjadi setelah beberapa jam mengonsumsi kopi. Oleh karena itu, minum kopi dapat menyebabkan dehidrasi.

Selain itu penambahan  krimer pada kopi tidak menambahkan kebutuhan kalori pada tubuh. Minum kopi dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan gangguan dan iritasi pada perut.

Jadi, meskipun sebagian besar penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara asupan kopi dengan resiko kanker namun hasilnya tidak menunjukan resiko kanker akan meningkat pada orang yang rajin minum kopi.

Untuk jelasnya saya mengutip sebuah jurnal untuk menyingkirkan dugaan peminum kopi  bisa menyebabkan kanker

Inilah kutipan dari banyak jurnal itu yang sudah saya edit.

Anda mungkin tak pernah mendengar yang namanya fitokimia, Fitokimia ini disebut dengan  methylxanthin

Zat ini  ditemukan dalam kopi  yang dapat menyebabkan benjolan payudara dan merupakan gejala penyakit payudara fibrokistik yang terjadi pada beberapa perempuan.

Namun, tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa kopi dapat meningkatkan risiko kanker payudara atau kanker jenis lainnya.

Kebalikannya dari kopi, biji rami atau flaxseed justru disebut-sebut ampuh mencegah kanker.

Rami adalah tanaman biji-bijian yang kaya serat. Biji dan minyak rami juga digunakan dalam pengobatan herbal.

Biji rami umumnya terkandung dalam tepung atau makanan yang terbuat dari gandum utuh seperti roti dan sereal. Anda bisa mengonsumsi biji rami dalam adonan roti atau ditaburkan di atas salad, yoghurt, dan sereal.

Minyak biji rami juga terkadang dicampurkan dalam keju atau makanan lainnya. Selain itu, minyak rami juga tersedia dalam bentuk kapsul soft gel.

Untuk mempertahankan kualitas biji rami, maka harus disimpan dalam freezer.

Biji rami telah banyak dipromosikan sejak tahun ;ima puluhan  sebagai nutrisi makanan yang bersifat anti-kanker.

Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa suplemen biji rami  yang dikonsumsi bersama dengan makanan rendah lemak dapat berguna untuk pria yang menderita dengan kanker prostat stadium awal.

Namun, penelitian lain diperlukan untuk mengetahui manfaatnya dalam mencegah dan mengobati kanker pada manusia.

Biji rami yang diekstrak menjadi minyak mengandung asam alphalinolenic dan asam lemak omega-3 yang tinggi. Sehingga ketika dikonsumsi, biji rami ini memiliki efek yang menguntungkan bagi penderita kanker.

Biji rami mengandung zat lignan yang bertindak sebagai senyawa anti-estrogen atau mampu melemahkan estrogen. Zat lignan mampu memainkan peran dalam mencegah kanker yang dipengaruhi estrogen seperti pada kanker payudara.

Lignan juga dapat berfungsi sebagai antioksidan karena mampu memperlambat pertumbuhan sel.

Ketika biji rami dikonsumsi, zat lignan ini akan diaktifkan oleh bakteri di dalam tubuh manusia.

Sebagian besar bukti bahwa biji rami memiliki fungsi antikanker didapat dari uji coba yang dilakukan terhadap hewan dan sel tumbuhan.

Ada penelitian yang menguji fungsi dari biji rami ini dengan meminta lima belas orang untuk menambahkan biji rami ke dalam makanan mereka.

Dalam beberapa waktu setelahnya peneliti memeriksa, hasilmenunjukkan adanya tingkat antigen yang dapat memperlambat pertumbuhan sel prostat jinak.

Selain itu, studi lain dari dua puluh lima orang menunjukkan bahwa biji rami mampu menurunkan serum testoteron dan mampu memperlambat laju pertumbuhan sel kanker serta membunuh sel-sel kanker.

Biji rami yang belum matang tidak boleh dikonsumsi karena beracun. Minyak biji rami dan biji rami pun dapat rusak jika tidak disimpan dalam lemari es.

Oleh karena itu, biji rami harus terhindar dari cahaya, panas, udara, dan kelembapan. Beberapa efek samping biji rami yang dapat terjadi ketika tubuh mencerna biji rami yaitu diare dan mual.

Minyak biji rami juga tidak boleh digunakan sebagai obat pencahar.

Biji rami dicurigai dapat berinteraksi dengan obat bernama tamoxifene. Oleh karena itu, pasien yang sedang dalam pengobatan tamoxifene sebaiknya jangan mengkonsumsi biji rami.

Sejauh ini biji rami memberikan hasil yang cukup memuaskan dalam pencegahan dan pengobatan kanker.

Namun penelitian tambahan perlu dilakukan untuk mengetahui kegunaan lain yang didapatkan dari biji rami terhadap pengobatan dan pencegahan kanker.

Exit mobile version