Jangan biasakan mengasup makanan manis. Itu yang selalu diingatkan oleh ahli nutrisi. Selain memicu diabet makanan manis juga penyebab orang pelupa.
Sebuah riset terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa mereka yang kadar gula dalam darahnya cukup tinggi cenderung mempunyai masalah ingatan.
Riset yang melibatkan ratusan partisipan berusia rata-rata awal enam puluh tahun dan belum disentuh penyakit diabetes ataupun pra-diabetes, diminta untuk mengingat daftar lima kata setelah setengah jam mendengarnya.
Kemampuan daya ingat atau memori responden diuji bersamaan dengan pemeriksaan kadar gula dalam darah. Mereka juga menjalani scan otak dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar jaringan hippocampus yang dimiliki.
Hasilnya, para peserta yang memiliki sedikit gula dalam darahnya cenderung mempunyai nilai yang lebih baik dalam tes ingatan. Sebaliknya, responden yang mempunyai kadar gula darah lebih tinggi mendapatkan nilai yang lebih buruk.
Salah seorang peneliti, Dr Agnes Floel, mengatakan bahwa hasil penelitian menganjurkan agar menurunkan kadar gula dalam darah, termasuk mereka yang kadar gula darahnya normal.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kogniftif dan daya ingat ketika mereka menjadi tua. Strategi berikutnya, kata Floel, ialah meningkatkan frekuensi aktivitas fisik.
Namun strategi penurunan kadar gula dalam darah dan peningkatan aktivitas fisik masih membutuhkan uji lanjutan.
Menurut Dr Clare Walton, manajer komunikasi dari Alzheimer’s Society, saat ini diketahui bahwa diabetes tipe 2 adalah faktor risiko terjadinya penyakit alzheimer.
Akan tetapi, buruknya kemampuan seseorang untuk mengingat tidak hanya terjadi pada orang yang mengalami diabetes tipe 2.
Walton mengatakan bahwa tingginya kadar gula dalam darah juga memiliki hubungan dengan buruknya kemampuan mengingat pada orang yang tidak mengalami diaabetes.
Mengonsumsi gula secara berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi tubuh. Sebaliknya, mengurangi konsumsi gula bisa mencegah berbagai masalah kesehatan yang mengancam.
Bakteri yang ada dalam mulut bisa memecah karbohidrat dan makanan manis menjadi asam. Hal ini akan menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang. Bakteri akan memakan apapun yang terselip pada celah-celah gigi. Makanan-makanan yang manis seperti permen lunak, kismis, atau roti bisa menyebabkan kerusakan gigi. Maka dari itu, kurangilah makanan-makanan manis yang mengandung tinggi gula agar gigi tidak cepat rusak.
Sering mengonsumsi soda yang merupakan sumber utama gula, akan mendorong seseorang untuk mengonsumsi kalori lebih banyak. Selain itu, dia juga cenderung hanya sedikit mengonsumsi makanan yang bergizi. Hal ini akan meningkatkan risiko obesitas. Mengurangi pengonsumsian soda berkarbonasi akan mengurangi asupan kalori sebesar 132 kalori per kaleng.
Mengonsumsi gula terlalu banyak bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol jahat, dan trigliserida, di mana kondisi ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain penyakit jantung, bahaya lain yang mengancam adalah penyakit diabetes.
Agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, kurangilah makan makanan yang manis dan beralih ke makanan-makanan yang lebih sehat seperti gandum, buah-buahan, sayuran, dan makanan yang rendah lemak. Selain itu imbangi juga dengan berolahraga secara rutin.
Itulah beberapa masalah yang bisa timbul jika anda terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan gula. Gula memang bisa menjadi sumber energi yang diperlukan tubuh dan bermanfaat bagi kesehatan.