Rubrik kesehatan media terkenal “the new york time,” hari ini datang dengan nada tulisan mengingatkan agar setiap orang menghindari makan sendiri.
Menurut tulisan di media itu mereka yang kerap menghabiskan waktu makan sendirian memiliki kecenderungan obesitas.
“Sebaiknya mulai pertimbangkan lagi kebiasaan ini dan usahakan untuk makan bersama dengan keluarga atau teman,” tulis media itu
Mengutip dipublikasi di jurnal Obesity Research and Clinical Practice yang menemukan bahwa orang yang makan sendiri, setidaknya dua kali sehari, lebih mungkin memiliki sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi kesehatan yang berbahaya, termasuk tekanan darah tinggi dan kolesterol, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Efek makan sendirian itu juga lebih sering dialami pria daripada wanita.
Pria yang makan sendiri memiliki risiko empat puluh lima persen lebih tinggi mengalami obesitas dan berisiko enam puluh empat persen lebih tinggi menderita sindrom metabolik.
Sementara wanita yang makan sendiri memiliki risiko dua puluh sembilan persen lebih tinggi mengalami sindrom ini, walaupun peningkatan risikonya tidak lagi signifikan setelah para peneliti menyesuaikan faktor-faktor seperti pendapatan dan gaya hidup.
Faktor gaya hidup lainnya, seperti diet dan stres juga dapat berperan dalam sindrom metabolik, kata periset.
Setiap orang tentu menginginkan berat badan yang ideal.
Dan banyak cara dilakukan untuk mendapat tubuh ideal, salah satu yang paling sering dilakukan adalah menghindari kandungan makanan tertentu seperti lemak.
Padahal, menurut ilmuwan nutrisi Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD, lemak sama pentingnya dengan kandungan gizi makanan lainnya. Jadi, menghindari lemak bukanlah cara efektif menurunkan berat badan.
“Lemak bukan yang membuat badan gemuk. Badan gemuk itu tergantung kalori,” kata Matthew.
Kandungan makronutrien dalam diet atau pola makan kita, seperti karbohidrat dan lemak, tidak
Jika Anda menerima asupan kalori sebesar dua ribu kalori, maka kalori itu juga harus dikeluarkan dalam jumlah sama.
Jika ada asupan dua ribu kalori, namun yang keluar hanya seribu lima ratus kalori, artinya ada sisa kalori dalam tubuh yang berpotensi menambah berat badan.
Kegemukan atau obesitas memang merupakan sumber masalah bagi seseorang karena ia rawan didatangi penyakit.
Segala penyakit degeneratif ini ternyata asal muasalnya adalah kegemukan.
Dari gemuk bisa memicu berbagai problem kesehatan.
Sedangkan orang yang tidak gemuk, kemungkinan terkena penyakitnya kecil. Karenanya, menjaga pola hidup adalah kunci yang penting.
“Pola hidup yang pertama adalah makan. Jangan sampai segala penyakit timbul karena makanan,” kata Samuel.
Kemudian, pola hidup yang menyebabkan penyakit degeneratif adalah stres, kurang istirahat, malas bergerak, dan yang paling sulit dihindari adalah merokok.
Untuk mengatur makan, olahraga teratur perlu kebiasaan yang dibentuk. Tapi mengubah kebiasaan bisa sulit, bisa juga sangat mudah, kuncinya adalah motivasi.