Jika Anda punya kenalan dengan sifat temperamental, tak usah diambil hati apa yang dikatakannya.
Menurut studi terbaru, emosi marah cenderung membuat seseorang terlalu percaya diri dengan apa yang dipikirkannya.
Saat marah, seseorang akan merasa dirinya lebih pintar dan benar. ” Emosi marah berbeda dengan emosi negatif lain seperti sedih, cemas, atau depresi,” ujar Marcin Zajenkowski, psikoloh di Universitas Warsawa, Polandia, kepada PsyPost dilansir Live Science,.
Dalam laporan yang terbit di jurnal Intelligence, Juli tahun lalu8, Zajenkowski dan koleganya menemukan bahwa orang yang sedang marah cenderung merasa lebih pintar. Ini berbeda dengan temuan sebelumnya yang menemukan emosi marah berkaitan dengan sifat optimisme.
Untuk menguji studinya, para ahli telah melakukan survei terhadap lebih dari 520 mahasiswa yang kuliah di Universitas Warsawa.
Peserta diminta menjawab kuesioner untuk mengukur seberapa mudah dan seberapa sering mereka marah.
Setelah itu peserta diminta mengisi kuesioner lain untuk menilai kecerdasan mereka sendiri sebelum melakukan tes kecerdasan objektif.
Hasilnya, secara umum siswa yang cenderung memiliki sifat temperamental cenderung melebih-lebihkan kecerdasan mereka.
“Narsisme merupakan faktor penting saat seseorang menilai seberapa pintar mereka. Kepribadian pemarah berkaitan dengan narcissistic illusions,” ujar Zajenkowski.
Penting untuk diketahui, selain ahli menemukan orang yang temperamental cenderung memiliki kepercayaan diri yang besar dengan kecerdasaan, sebenarnya kemarahan tidak terkait dengan tingkat kecerdasan sebenarnya.
Meski ahli menemukan dua sifat yang berhubungan, namun mereka tidak menemukan hubungan sebab akibatnya. sebab itu, masih diperlukan banyak penelitian lagi untuk bisa mengungkapnya,
Biasanya, saat Anda sedang marah, Anda akan mengalami kesulitan untuk berhenti memikirkan tentang hal dan siapa yang telah membuat Anda marah.
Akibatkya, hal tersebut justru dapat membuat amarah semakin bertambah dan membuat Anda semakin sulit untuk memaafkan kesalahan orang yang telah melakukan hal tersebut.
Padahal, membiasakan diri untuk memaafkan kesalahan orang lain justru dapat membantu Anda dalam menghilangkan rasa amarah.
Cara lain yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan amarah adalah dengan mengalihkan pikiran Anda ke dalam kegiatan yang positif seperti menggambar, memasak, berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau melakukan hal yang Anda sukai.
Dengan begitu, pikiran Anda akan teralihkan dari hal yang membuat Anda marah.
Atau, Anda juga bisa coba untuk mengalihkan pikiran dari amarah dengan latihan aerobik, termasuk jalan cepat atau jogging.
Karena, latihan fisik ternyata dapat melepaskan endorfin, yang merupakan zat kimia dalam otak yang dapat membantu dalam menenangkan diri dan mengelola emosi.
Biasanya, hal pertama yang bisa Anda lakukan saat amarah datang adalah menarik napas sedalam-dalamnya.
Hal tersebut tepat untuk dilakukan karena ternyata, menarik napas dalam-dalam dapat menenangkan fikiran. Napas yang lambat dapat memperlambat detak jantung turun
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk Anda menarik napas dalam-dalam, terutama dari diagrafma.
Menulis adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan amarah.
Dengan menulis, akan memungkinkan Anda untuk memperlambat perkembangan amarah dan membantu Anda dalam memikirkan bagaimana cara mengendalikan amarah tersebut.
Terkadang, ada sebagian orang yang mencoba menghilangkan amarah dengan mengabaikan amarahnya.
Padahal, hal tersebut tidak baik untuk dilakukan. Karena menurut sebuah studi, justru orang yang mampu melihat kemarahannya di saat marah cenderung tidak menggunakan kekerasan untuk melampiaskan amarahnya dan akan mencegah mereka melampiaskan amarah ke hal-hal buruk
Mereka yang mampu memahami amarahnya juga akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasi amarahnya, salah satunya dengan mengalihkan pikiran mereka.
Meskipun terlihat menenangkan, namun, menurut sebuat studi dalam Journal of Neuroscience, tidur di saat Anda sedang marah ternyata justru akan memperkuat atau “melestarikan” emosi negatif tersebut.
Biasanya, seringkali Anda ingin menunjukkan amarah dengan mengirimkan pesan teks
Terkadang, memang tindakan tersebut dapat langsung melegakan karena Anda seolah sudah berhasil meluapkan amarah tersebut. Namun di kemudian hari, Anda akan menyesalnya. Untuk itu, jika Anda sedang marah dan benar-benar ingin menunjukkannya, cobalah untuk menuliskan pesan teks tersebut namun jangan sampai Anda mengirimkan/mempostingnya.