Anda jangan percaya dulu kafein, zat yang terkandung dalam kopi, dapat membantu menurunkan berat badan atau mencegah kenaikan berat
“Belum cukup bukti kafein bisa meurunkan berat badan yang signifikan atau bahkan permanen,” tulis “healthy,” Jumat, 20 Januari 2017.
Seperti Anda tahu, kafein dapat ditemukan dalam banyak jenis minuman, termasuk kopi, teh, minuman energi, dan cola.
Sedangkan dalam produk makanan, biasanya terdapat dalam kakao atau cokelat.
Selain itu, kafein juga bisa ditemukan dalam berbagai obat dan suplemen makanan, termasuk suplemen yang bertujuan untuk menurunkan berat badan.
Meskipun penelitian mengenai hubungan antara kafein dan berat badan tidak definitif, tetapi ada beberapa teori tentang bagaimana kafein dapat mempengaruhi berat badan, seperti dikutip dari Mayo Clinic
Pertama adalah penekanan nafsu makan
Untuk sementara waktu, kafein dapat mengurangi keinginan Anda untuk makan sesuatu. Tetapi tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jangka panjang membantu menurunkan berat badan.
Kafein juga dapat merangsang thermogenesis, yaitu salah satu cara tubuh dalam menghasilkan panas dan energi dari makanan yang dicerna.
Namun hal ini sepertinya masih tidak cukup membantu Anda untuk menurunkan badan.
Selain itu, beberapa studi yang sudah meneliti kafein dan berat badan, memiliki kualitas yang buruk dan mereka seringkali hanya mengujinya pada hewan, sehingga membuat temuannya dipertanyakan serta sulit untuk menyamaratakannya pada manusia, seperti yang dilansir dari Mayoclinic.
Intinya, berhati-hatilah dalam mengonsumsi produk kafein untuk tujuan menurunkan berat badan. Jika terlalu banyak, kafein dapat menyebabkan kegelisahan, insomnia, mual, peningkatan tekanan darah, dan masalah lainnya. .
Juga perlu diingat bahwa beberapa minuman berkafein mengandung tinggi kalori dan lemak, sehingga bukannya menurunkan berat badan, Anda justru menambah berat jika meminumnya terlalu banyak.
Sebuah penelitian lain juga menempatkan efek baik kafein untuk olahraga.
Berolahraga setelah meminum secangkir kopi, ternyata dapat meningkatkan performa dan menurunkan berat badan, studi menunjukkan.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, menemukan bahwa atlet terlatih yang meminum kafein sebelum latihan dapat membakar sekitar lima belas persen kalori lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang hanya meminum plasebo.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat kopi sebelum memulai latihan, ikuti tulisan di Health
Penelitian di Jepang baru-baru ini mempelajari efek kopi pada sirkulasi darah orang-orang yang bukan peminum kopi rutin.
Dalam penelitian, setiap peserta meminum lima ons cangkir kopi, baik kopi berkafein atau tanpa kafein. Setelah itu, para ilmuwan mengukur aliran darah pada jari para peserta, untuk mengetahui seberapa baik pembuluh darah kecil bekerja.
Hasilnya, mereka yang meminum kopi mengandung kafein, mengalami 30 persen peningkatan aliran darah selama tujuh puluh lima menit dibandingkan dengan mereka yang meminum kopi tanpa kafein.
Sehingga, sirkulasi yang lebih baik, juga akan berdampak baik pada olahraga Anda.
Para ilmuwan di University of Illinois menemukan bahwa mengonsumsi kafein yang setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi, diminum tiga puluh menit sebelum melakukan latihan intensitas tinggi, dapat mengurangi nyeri otot.
Kesimpulannya, kafein dapat membantu Anda melakukan latihan kekuatan sedikit lebih keras, sehingga akan menghasilkan peningkatan kekuatan dan daya tahan otot yang lebih baik.
Selain itu, studi yang dilakukan oleh Johns Hopkins University, menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan memori hingga dua puluh empat jam setelah mereka dikonsumsi.
Para peneliti memberikan para peserta yang bukan peminum rutin kopi beberapa kafein dan plasebo, lima menit sebelum mempelajari beberapa gambar.
Esoknya, kedua kelompok tersebut diminta untuk mengingat gambar tersebut. Hasilnya, kelompok yang diberi kafein memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikan plasebo. Keuntungan ini juga sangat baik ketika dipakai saat berolahraga, terutama ketika mereka perlu mengingat suatu latihan khusus.
Dalam sebuah studi hewan, para ilmuwan olahraga di Coventry University menemukan bahwa kafein membantu mengendalikan hilangnya kekuatan otot yang terjadi karena penuaan.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kafein dapat membantu mempertahankan kebugaran secara keseluruhan dan mengurangi risiko cedera yang berkaitan dengan usia, dalam latihan intensitas sedang.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Physiology, menemukan jika dibandingkan dengan mengonsumsi karbohidrat saja, ternyata menggabungkan kafein dan karbohidrat secara bersamaan akan menghasilkan peningkatan sebanyak enam pulouh enam persen dalam glikogen otot, empat jam setelah latihan intens.
Glikogen adalah bentuk karbohidrat yang akan ditimbun otot dan berfungsi sebagai energi cadangan yang disimpan selama latihan untuk menambah kekuatan dan ketahanan.
Namun hal ini bukan berarti bahwa Anda bisa meminum kopi sebanyak apapun, karena bisa jadi hal tersebut menjadi bumerang bagi kesehatan Anda
Dokter mungkin menyarankan agar kopi dicampur dengan susu almond atau kayu manis, daripada krim dan gula.
Penelitian menunjukkan, ketika asupan kafein stabil, tubuh Anda akan menyesuaikan dirinya, sehingga dapat mengurangi dehidrasi walaupun mereka merupakan diuretik alami. Dengan kata lain, jangan minum kopi dua atau empat cangkir dalam satu hari.
Kafein yang biasanya ada pada kopi atau teh memiliki kandungan metabolisme seperti xanthine dan theobromine yang mana diyakini kaya akan antioksidan.
Adanya antioksidan dipercaya dapat membantu proses penyembuhan luka akibat infeksi, luka bakar dan jenis luka lainnya. Ini merupakan pemikiran umum yang selama ini dianggap betul oleh kebanyakan orang.
Melansir Advance Tissue, sebuah penelitian menunjukan bahwa pemikiran tersebut tidaklah benar dan pengonsumsian atau penggunaan kafein untuk mengatasi masalah luka bakar justru akan memperburuk situasi dengan proses penyembuhan kian melambat dan rasa perih semakin terasa.
Penelitian yang dipublikasikan pada bulan Juli tiga tahun silam dalam International Wound Journal ini menunjukan bahwa kafein mempengaruhi proses epitelisasi yaitu ketika kulit berupaya menciptakan jaringan kulit baru di atas bagian yang luka.
Pasalnya kafein menghambat penyebaran sel keratinosit di bagian permukaan kulit yang terluka dan membuat tahapan penyembuhan luka semakin sulit dilalui dengan cepat.