Salah satu rahasia hidup sehat dan panjang umur adalah bersosialisasi. Kata kunci dari bersosialisasi adalah “pertemanan.”
Percaya atau tidak, memiliki hubungan yang baik apakah itu pertemanan atau suasana intim dengan keluarga, dan orang-orang lain di sekitar membuat kita tambah sehat.
Itu “so,” pasti!!
Saiapa yang tidak butuh teman! Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak butuh teman. Setiap orang membutuhkan teman untuk berbicara, mengutarakan ide, termasuk mengungkapkan curahan hati.
Meskipun begitu, ada jenis-jenis teman yang bisa memberi manfaat untuk mendorong kita tetap sehat. Tentu juga, ada teman yang justru menimbulkan kerugian, misalnya teman yang selalu mengeluh, atau teman yang selalu menolak ide-ide Anda.
Nah, hubungan pertemanan dengan orang semacam ini dapat merusak kesabaran atau kesehatan mental. Bahkan tak hanya itu, sebuah studi baru menunjukkan, orang yang dikelilingi dengan hubungan pertemanan negatif cenderung memiliki lemak perut yang lebih banyak dibandingan dengan orang yang tidak.
Studi tersebut melibatkan lebi dari tiga ribuan relawan dewasa yang berusia mapan. Hubungan negatif yang dimaksud peneliti diukur dari seberapa sering teman atau anggota keluarga memberikan keinginan tidak adil, mengkritik, hingga menjatuhkan relawan.
Sebelumnya, studi lainnya juga pernah menemukan hubungan antara hubungan sosial yang buruk dengan obesitas. Namun data hanya berdasarkan gambaran satu waktu dan peneliti studi tersebut pun belum dapat menjelaskan hubungan antarkeduanya.
Ketua studi Kiarri Kershaw dari Northwestern University mengatakan, studi sebelumnya belum dapat menjelaskan mana yang datang lebih dulu, obesitas atau hubungan pertemanan negatif. Sementara dalam studi baru, peneliti melakukan pelacakan pada orang selama bertahun-tahun sehingga menghasilkan hubungan sebab-akibat yang lebih jelas.
Dalam studi yang dipublikasi dalam “American Journal of Epidemiology” tersebut, peneliti melaporkan, berat badan orang secara umum akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Namun lingkar pinggang orang dengan hubungan pertemanan negatif cenderung lebih lebar, di atas rata-rata. Padahal lemak perut diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Kershaw berteori, permasalahan ini datang dari makanan. Hubungan pertemanan yang menyebabkan stres akan memicu seseorang untuk mencari makanan tinggi kalori seperti junk food atau alkohol. Stres juga mempengaruhi cara tubuh memetabolisme kalori, kebanyakan berakhir pada lemak di perut.
Briana Mezuk, pakar fisiologi dari Virginia Commonwealth University mengatakan, stres tidak hanya mempengaruhi emosi, tetapi juga sistem biologis dalam tubuh.
Kabar baiknya, pertemanan yang sehat dan positif akan membantu Anda tetap langsing. Dalam studi baru, orang yang memiliki hubungan pertemanan yang suportif, memiliki kadar lemak yang lebih sedikit pada perutnya.
Apa dampak lain dari pertemanan yang baik?
Parah ahli menyebut, pertemanan yang baik akan membuat kita a jarang sakit. Sebuah studi membuktikan, orang yang memiliki hubungan sosial yang baik cenderung lebih sulit untuk terjangkit virus influenza dibandingkan mereka yang mengisolasi diri mereka.
Punya teman baik juga membuat kita kesepian dan akan memicu kita untuk memiliki tidur yang tidak nyenyak. Sebuah studi asal University of Chicago mengindikasikan, semakin kesepian Anda, maka semakin sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas. Padahal, tidur yang baik diketahui merupakan faktor penting untuk mendapatkan tubuh lebih sehat.
Tidur dibutuhkan tubuh untuk meregenerasi sel-sel sehingga bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap muda. Sebuah studi juga menunjukkan manfaat tidur untuk mempercepat penyembuhan, terutama fase tidur dalam.
Beberapa studi menunjukkan, orang yang memiliki dukungan sosial yang kuat memiliki risiko yang lebih kecil mengalami penurunan kognitif. Hal ini dikarenakan bersosialisasi membuat otak tetap aktif sehingga menjaga fungsinya tetap baik.
Sebuah studi lainnya menganalisa, orang dengan hubungan sosial yang kuat lima puluh persen lebih cenderung untuk panjang umur. Bahkan mereka mengkaterorikan dampak tidak bersosialisasi dengan kebiasaan buruk merokok.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, bersosialisasi dapat membantu kesembuhan pasien kanker payudara. Memiliki hubungan yang baik dengan teman dan keluarga akan menimbulkan rasa senang dan meringankan rasa nyeri pasien.
sumber : foxnews, healthday dan dailymail