Site icon nuga.co

Rokok Plus Kopi Pembuluh Darah Lancar?

Rokok dan kopi, terutama bagi pecandu dan penggemarnya di Indonesia, adalah dua “teman” sejati yang hadir secara bersama, dan memberi kenikmatan lewat sensasi rasa wuaahh..

Orang Indonesia selalu mengaitkan minum kopi dengan merokok. Mereka meyakini kurang pas merokok tanpa mengopi, atau sebaliknya.

Lantas bagaimana rokok plus kopi dikaitkan dengan kesehatan?

Secara ilmiah, memang terdapat hubungan antara merokok dan mengopi yang memberikan pengaruh terhadap tubuh kita.

Merokok itu dapat membuat pembuluh darah kecil, dan membuat diri seseorang terasa tidak enak karena jalan darahnya tidak lancar. Sedangkan minum kopi dapat membuat jantung memberikan tekanan lebih di pembuluh darah.

Ngopi membuat jantung memberikan tekanan lebih terhadap pembuluh berupa aliran darah menjadi lancar dan aliran oksigen juga menjadi lancar.

Itu yang alasan orang merokok juga suka minum kopi, karena badannya terasa lebih enak.

Selain itu, pengaruh “taste” pada rokok pahit di bibir, dan dengan meminum kopi yang manis, dapat menyeimbangkan rasa yang ada di bibir kita.

Jadi dengan ngopi, ya rasa pahit dan manis jadi seimbang.

Berlainan dengan pendapat di atas. Seorang ahli jantung terkenal menegaskan kenikmatan yang didapat dari kombinasi kopi dan rokok bisa mempercepat kerusakan jantung.

Efek kerusakan yang ditimbulkan oleh kombinasi dua “kenikmatan” itu berasal dari kafein dalam kopi serta nikotin dalam rokok.

Keduanya bekerja saling menguatkan.

Ketika jantung bekerja terlalu cepat akibat efek kedua senyawa tersebut, maka beban yang ditanggungnya akan meningkat sehingga lama-kelamaan akan cepat rusak.

Rokok sendiri merupakan faktor risiko paling utama pada berbagai kasus gangguan jantung dan pembuluh darah.

Sebagai faktor risiko serangan jantung, rokok bahkan lebih bahaya dibandingkan hipertensi dan riwayat kencing manis atau diabetes mellitus.

Selain mengancam jantung, rokok juga menjadi faktor risiko berbagai penyakit kronis lainnya terutama kanker. Sedangkan pada perempuan, berbagai senyawa racun dalam rokok juga bisa mengganggu pertumbuhan janin selama masih berada dalam kandungan.

Selain itu, hasil penelitian delapan tahun lalu pernah mengungkap bahwa kopi memang bisa mempengaruhi kebiasaan merokok.

Seseorang yang sedang ingin berhenti merokok sering gagal gara-gara masih minum kopi, yang dalam ingatannya terlanjur lekat dengan aktivitas merokok.

Menurut peneliti dari Yunani, kedua kebiasaan buruk itu akan bekerja secara sinergistik, saling menguatkan efek buruk terhadap jantung, mempengaruhi pembuluh darah arteri jantung dan aliran darah dari pembuluh darah arteri.

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu pertama untuk melihat efek samping langsung akibat merokok dan efek samping jangka panjangnya.

Dari tiap tahap akan dievaluasi kekakuan dari pembuluh darah aorta yaitu pembuluh darah arteri utama dari jantung yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, serta aliran darah yang mengalir dalam pembuluh darah arteri.

Dalam penelitian untuk melihat efek samping langsung, terlihat pengaruh buruk pada jantung dari kedua kebiasaan buruk itu lebih besar daripada efek salah satu kebiasaan buruk saja.

Sedang penelitian untuk jangka panjang, terlihat kedua kebiasaan buruk itu akan meningkatkan tekanan darah dan risiko untuk mengalami serangan jantung.

Oleh karena itu para ahli menganjurkan untuk tindakan awal dalam mencegah penyakit jantung adalah berhenti merokok.

Dan bagi mereka yang mempunyai kebiasaan merokok sambil menghirup secangkir kopi, sebaiknya segera dihentikan kebiasaan tersebut.

Walaupun saat ini belum terlihat efek pada jantung, tapi bila kebiasaan ini terus dilakukan, akan dapat mengakibatkan menderita penyakit jantung.

Terkadang, menghisap rokok sambil minum secangkir kopi kental dianggap bukan cuma soal rasa melainkan juga pencitraan.

Banyak yang menganggap rokok dan kopi hitam sebagai simbol kejantanan, sehingga laki-laki akan merasa makin gagah kalau sedang menikmati keduanya.

Exit mobile version