Bagi orang yang tak suka dengan saus sambal pedas, saus tomat dianggap sebagai alternatif sempurna.
Campuran rasa asam, gurih, dan manis dalam saus tomat membuat saus tomat ini jadi pilihan yang nikmat.
Saus tomat dianggap memiliki ‘kekuatan’ untuk membuat rasa makanan yang hambar lebih berasa.
Meski diklaim terbuat dari bahan dasar tomat, namun ini tak berarti Anda bisa bebas mengonsumsinya.
Mengutip Witty Feed, Anda harus berhati-hati saat mengonsumsi saus tomat.
Pasalnya kandungan bahan tambahan di dalamnya berpotensi berbahaya jika tak dikonsumsi dengan benar.
Perhatikan dengan benar tabel nilai gizi yang tertempel di belakang botol saus. Anda perlu memerhatikan kandungan gula, bahan pengawet, kalori, sampai kandungan garamnya.
Satu hal yang harus diperhatikan, saus tomat memiliki kandungan gula yang tinggi. Sesendok makan saus tomat diperkirakan mengandung sekitar empat gram gula.
Selain kandungan gula, di dalam saus tomat juga mengandung high fructose corn syrup atau HFCS
HFCS dianggap lebih jahat dari gula karena mengandung banyak fruktosa yang bisa membuat seseorang ketagihan makanan manis.
Selain HFCS, bentuk gula lainnya juga ditemukan dalam bentuk sirup jagung.
Sirup jagung adalah ‘sepupu’ HFCS yang punya fungsi yang sama sebagai pemanis.
Proses pembuatan saus tomat melibatkan pemasakan tomat dengan suhu tinggi untuk waktu yang lama.
Proses ini akan membuat tomat kehilangan nutrisinya.
Hasilnya saus tomat tak memiliki manfaat kesehatan apapun.
Banyak dari merek saus tomat yang diberi tambahan pengawet dan pengental.
Bahan ini digunakan untuk meningkatkan rasa dan juga daya tahannya.
MSG berfungsi sebagai penguat rasa dan cukup berbahaya untuk kesehatan.
Sekitar delapan sendok meja saus tomat mengandung batas garam yang direkomendasikan untuk sehari. Anda pikir mungkin itu tak masalah.
Pasalnya, Anda tak cuma makan saus tomat sendirian.
Ada ‘teman’ lain saat makan saus tomat.
Sebut saja burger, kentang goreng, pasta, dan lainnya. Ingat, semua makanan ini juga mengandung garam