Site icon nuga.co

Tidur Akhir Pekan Kurangi Risiko Kematian

Anda memerlukan tidur diakhir pekan usai beraktivitas selama sepekan, dan ini akan  jadi waktu yang tepat untuk beristirahat dan memulihkan tenaga bisa memperpanjang usia dengan menurunkan resiko kematian.

Memperpanjang usia?

Ya, begitulah  hasil studi terbaru dari Stockholm University, Swedia  yang menguji efek kurang tidur pada seseorang selama satu minggu dan akhir pekan yang berisiko dengan tingkat kematian seseorang.

Penelitian yang dipimpin oleh profesor Torbjorn Akerstedt itu mengumpulkan data dari sekitar empat puluh tiga ribu partisipan selama lebih dari tiga belas tahun.

Para peneliti menganalisis informasi kesehatan dan kebiasaan tidur partisipan dalam survei medis dan gaya hidup di Swedia yang telah dilakukan sejak dua puluh satu tahun lalu

Studi ini juga memperhitungkan faktor lain seperti merokok, meminum alkohol, konsumsi kopi, dan aktivitas fisik.

Hasilnya, penelitian yang diunggah di Wiley Online Library itu mengungkap bahwa tidur pada akhir pekan berpotensi melawan akibat kurang tidur seperti berkembangnya kanker, diabetes dan penyakit jantung.

Penurunan risiko penyakit ini otomatis juga menurunkan risiko kematian seseorang.

“Tidur yang panjang di akhir pekan dapat menggantikan tidur yang singkat di hari biasa,” tulis para peneliti di bagian kesimpulan studi itu, dikutip dari Independent.

Secara rinci, studi itu mendapati orang yang berusia di bawah enam puluh lima tahun dan tidur di bawah lima jam saat akhir pekan memiliki tingkat kematian lima puluh dua persen lebih tinggi dibanding mereka yang tidur selama enam atau tujuh jam.

Namun, hasil lainnya yang terbilang mengejutkan adalah tidur melebihi delapan  jam dalam semalam secara reguler juga memiliki tingkat risiko kematian yang lebih tinggi.

Selain itu, sebuah studi lainnya seperti yang dilansir dari Healthline,  berdasarkan kajian ilmiah  menunjukkan bahwa  bila Anda kurang tidur dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang berarti pada tubuh.

Pasalnya, kurang tidur dapat meningkatkan risiko Anda mengalami sejumlah masalah kesehatan yang serius, di antaranya diabetes, penyakit jantung, obesitas, sleep apnea, hingga kematian dini.

Lama tidur tujuh sampai delapan jam sebenarnya direkomendasikan hanya untuk orang dewasa, termasuk lansia.

Sementara itu, orang dengan usia muda seperti anak-anak dan remaja memiliki jam tidur yang lebih panjang dibandingkan orang dewasa

Tidur termasuk dalam aktivitas yang punya segudang manfaat. Saat Anda tidur, otak akan melepaskan hormon dan senyawa yang membantu beberapa proses dalam tubuh, di antaranya:

Terlalu banyak atau kurang tidur ternyata dapat dikaitkan dengan harapan hidup seseorang, meskipun hal ini juga bisa dipengaruhi oleh berbagai hal seperti penyakit. Namun, setidaknya lama dan kualitas tidur cukup berperan dalam memperpanjang umur Anda.

Hal ini dibuktikan oleh periset asal Inggris dan Italia yang menganalisis data dari enam belas studi terpisah.

Penelitian ini melibatkan lebih dari satu koma tiga juta orang dengan melihat kebiasaan tidurnya. Fakta mengejutkan menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam cenderung berisiko mengalami kematian dini sebesar dua belas persen.

Mereka juga menemukan bahwa orang yang mengurangi waktu tidur dari tujuh jam menjadi lima jam atau kurang memiliki satu koma tujuh kali risiko kematian lebih cepat.

Maka secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa salah satu manfaat tidur cukup adalah memanjangkan harapan hidup.

Saat Anda tidur di malam hari, kebutuhan kalori akan berkurang karena minimnya pergerakan. Hal inilah yang membuat kebutuhan energi menjadi menurun.

Namun, saat Anda kurang tidur, organ otak akan menurunkan kadar leptin, yaitu hormon yang menciptakan rasa kenyang. Akibatnya, Anda menjadi mudah lapar.

Kemudian, Anda akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh sehingga pada akhirnya Anda memutuskan untuk makan lebih banyak.

Hal ini akan diperparah bila Anda kurang berolahraga sehingga berat badan Anda semakin tidak dapat dikendalikan.

Saat Anda tidur, sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan senyawa yang disebut sitokin. Senyawa ini memiliki efek perlindungan pada sistem kekebalan tubuh Anda dengan membantu melawan peradangan dan infeksi.

Tanpa tidur cukup, Anda mungkin tidak memiliki cukup sitokin untuk menghalangi tubuh Anda dari sakit.

Sebuah studi yang dilakukan pada  lima tahun lalu menemukan bahwa kurangnya jam tidur dapat meningkatkan jumlah senyawa peradangan di tubuh. Kondisi ini sama dengan saat Anda mengalami asma atau alergi.

Anda merasa sering lupa?

Nah, bisa jadi karena Anda kurang tidur. Pasalnya, salah satu manfaat tidur adalah dapat memperkuat ingatan Anda.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur setelah belajar dapat membantu meningkatkan memori. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda akan cenderung mudah lupa terhadap hal-hal yang pernah Anda lewati sebelumnya.

Tidur selama tujuh sampai delapan jam dapat membuat Anda mengalami semua tahap tidur. Dua fase tidur, yaitu fase REM dan slow wave sleep dapat melancarkan proses mengingat dan berpikir kreatif.

Exit mobile version