Site icon nuga.co

Ukurlah Tekanan Darah Dikedua Lengan

Anda rutin melakukan cek tensi tekanan darah? Selalau sebelah kanan? Kalau iya, ruang kesehatan “Daily Mail” menyarankan kepada Anda untuk sebaiknya melakukan cek pada legan kiri dan kanan setiap kali mendatangi dokter.

Menurut “Mail,” mengecek tensi tekanan darah pada dua lengan adalah lebih baik dan memastikan sesungguhnya berapa tekanan darah Anda sebenarnya. Upaya ini dilakukan untuk menghapus keraguan sekaligus menjadi penyeimbang terhadap tekanan darah secara menyeluruh di tubuh.

Tekanan darah menjadi indikasi kunci kesehatan seseorang. Bila berhasil mengendalikan tekanan darah, maka dipastikan kondisi kesehatan seseorang dalam keadaan baik.

Tekanan darah terdiri atas dua angka, misal 120/80. Angka atas adalah tekanan darah sistolik, yang merupakan ukuran seberapa efektif jantung memompa darah ke dalam arteri. Sementara angka bawah merupakan tekanan diastolik, yang menunjukkan efisiensi jantung saat relaksasi di antar detak.

Tekanan darah sebaiknya tidak lebih dari 140/90. Semakin tinggi tekanan darah maka risiko mengalami stoke, penyakit jantung, hingga gagal ginjal makin besar.

Mengukur tekanan darah di kedua lengan ternyata lebih baik dibanding hanya salah satunya. Pengecekan di kedua lengan dapat membantu dokter mendeteksi penyakit jantung tersembunyi.

Riset menunjukkan, bila ada perbedaan tekanan darah yang cukup besar di kedua lengan, maka seseorang yang terlihat sehat berisiko 38 persen lebih besar mengalami serangan jantung, stroke, atau masalah kardiovaskular lainnya yang mematikan.

Hasil penelitian ini merekomendaskan, risiko tersebut dapat diantisipasi dengan cara yang murah, cepat, dan sederhana yaitu menambah pemeriksaan tensi. Pemeriksaan ekstra (pada kedua lengan) dapat memberi peringatan dini yang kemudian akan menganjurkan perubahan gaya hidup untuk memperbaiki kesehatan jantung.

Hipertensi akan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung hingga tiga kali lipat. Hipertensi juga mengganggu ginjal, mata, dan meningkatkan risiko demensia. Sayangnya, gejala penyakit kardiovaskuler dan hipertensi sering kali tidak terdeteksi atau terlalu telat.

Dalam riset ini peneliti dari Harvard Medical School AS, mencatat tekanan darah kedua lengan dari sekitar 3.400 responden. Responden berjenis kelamin pria dan wanita berusia lebih dari 40 tahun.

Hasilnya, sedikit perbedaan tekanan darah lengan kanan dan kiri tergolong normal. Pada studi, tekanan darah sistolik bervariasi hingga 5 poin. Sistolik adalah tekanan darah yang ditulis di bagian atas dan menunjukkan angka lebih tinggi.

Namun pada 10 persen responden, ada perbedaan hingga 10 poin atau lebih antara kedua lengan. Responden pria dan wanita yang mengalami perbedaan tersebut, berisiko 38 persen menderita serangan jantung fatal, stroke, atau masalah kardiovaskuler lain dalam 13 tahun ke depan.

Menurut peneliti, tekanan yang lebih besar pada salah satu lengan mengindikasikan arteri banyak terhalang lemak. Hal ini menandakan arteri pada jantung dan otak juga mengalami hambatan yang sama.

Laporan dalam American Journal of Medicine menyebutkan, halangan tersebut meningkatkan risiko mengalami serangan jantung dan stroke.

Walaupun panduan di Inggris menyarankan dokter memeriksa tensi di kedua lengan, namun kebanyakan hanya mengambil salah satunya. Menurut British Heart Foundation, perbedaan tensi yang besar pada kedua lengan tak boleh disepelekan.

“Walaupun seseorang tak memiliki faktor risiko penyakit kardiovakuler, perbedaan tekanan darah yang cukup besar bisa menandakan adanya peningkatan risiko mengalami penyakit tersebut. Panduan di Inggris sudah mengharuskan dokter mengambil tekanan darah di kedua lengan sebelum mendiagnosis hipertensi.

Pasien juga sebaiknya meminta dokter atau perawat memeriksa tensi dari kedua lengan, terutama bila khawatir pada risiko tekanan darah atau penyakit kardiovaskuler,” kata perawat senior masalah jantung, Thembi Nkala.

Exit mobile version