Wortel, baik di jus maupun dimakan, tidak hanya berdampak pada kesehatan mata, tapi juga bisa menurunkan kanker payudara hingga enam puluh persen.
Laman situs “daily mail,” 26 Februari 2016, menulis hasil studi yang dikutipnya dari American Journal of Clinical Nutrition yang memastikan wortel kaya akan beta-karoten, yaitu zat kimia alami yang membuat makanan nabati berwarna cerah.
Menurut tulisan di “mail,” para ilmuwan telah mempelajari lebih seribu kasus awal tumor payudara dan sebagiannya bisa disembuhkan lewat rutinitasnya meminum atau memakan wortel.
Peneliti mencatat kebiasaan pola makan dan melakukan tes darah untuk mengukur kadar beta-karoten, serta zat nabati lain seperti vitamin C dan lycopene di dalam tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan, wanita yang tinggi kadar beta-karoten karena konsumsi wortel maupun paprika, lebiih kecil kemungkinannya untuk mengembangnya kanker payudara.
Para ilmuwan percaya, beta karoten secara alami memberikan efek perlindungan pada tubuh.
Beta-karoten juga terkandung dalam bayam, paprika merah, dan buah mangga.
Wanita yang konsumsi makanan tersebut secara rutin, juga lebih rendah risikonya terkena kanker payudara.
Sementara itu, menurut pejabat kesehatan setempat, beta-karoten sangat penting karena itu akan berubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, sehingga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dr Richard Berks menegaskan, mengurangi risiko kanker adalah dengan gaya hidup sehat.
Menurut dia, sayuran sangat penting selalu ada dalam piring makan.
“Kami sudah lama mengetahui, diet yang sehat, termasuk makan wortel dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Sebab, makan sehat membantu menjaga berat badan yang sehat,” kata dia.
Selain melakukan pola makan seimbang, Richard mengimbau masyarakat untuk lebih aktif bergerak dan membatasi asupan alkohol.
Wortel selama ini memang dikenal baik untuk kesehatan mata.
Namun, sayuran ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan sperma.
Para peneliti melakukan analisis terhadap efek dari buah-buahan dan sayur-sayuran terhadap kesehatan sperma.
Ternyata hasil menunjukkan, wortel-lah yang memiliki efek paling baik.
Menurut studi tersebut, wortel dapat memberikan efek “mortalitas” yang paling kuat terhadap sperma.
Mortalitas merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Fertility and Sterility melibatkan hampir dua ratusan pria muda yang mengikuti diet variasi buah dan sayuran.
Peserta kemudian melakukan pemeriksaan sperma untuk mengetahui efek diet yang mereka lakukan.
Para peneliti menemukan, makanan yang berwarna kuning dan oranyelah yang memiliki efek terbaik untuk memperkuat sperma.
Efek ini, menurut mereka, adalah hasil dari pigmen yang disebut dengan karotenoid yang diubah tubuh menjadi antioksidan.
Efek tersebut juga dipengaruhi oleh beta-karoten, yang kemudian oleh tubuh diubah menjadi antioksidan vitamin A.
Antioksidan merupakan senyawa yang berfungsi membantu menetralkan radikal bebas, kelompok atom yang dapat mudah berikatan dengan sel tubuh sehingga mempercepat penuaannya.
Menurut studi tersebut, ubi dan melon dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Namun, wortel juga dapat meningkatkan performa sperma antara 6,5 dan 8 persennya.
Sementara itu, buah dan sayuran berwarna merah, khususnya tomat, mengandung senyawa antikanker likopen.
Senyawa tersebut memiliki kaitan dengan penurunan jumlah sperma cacat antara delapan dan sepuluh persen.
“Pada pria muda sehat, konsumsi karotenoid dikaitkan dengan sperma yang lebih mortal. Sementara itu, konsumsi likopen memperbaiki bentuknya,” ujar para peneliti.
Studi sebelumnya dari Harvard menunjukkan, pria yang mengonsumsi makanan berlemak jenuh paling banyak memiliki jumlah sperma yang rendah dengan kualitas yang buruk pula.
Sementara itu, pria yang banyak makan lemak “baik”, termasuk asam lemak omega-3, memiliki kualitas sperma yang lebih baik daripada mereka yang tidak.
Sayur dan buah yang mengandung vitamin A harus masuk dalam menu sehari-hari jika kita ingin memiliki indera penglihatan yang sehat.
Sumber vitamin A yang sudah kita kenal sejak dulu adalah wortel.
Warna oranye cerah pada wortel sebagian besar berasal dari beta karoten.
Beta karoten ini diubah menjadi vitamin A di dalam hati, yang kemudian ditransformasikan dalam retina untuk rhodopsin, pigmen yang meningkatkan kemampuan penglihatan.
Wortel juga mengandung lutein. Betakaroten dan lutein bisa kita temukan di retina mata. Kedua komponen tersebut melindungi mata, terutama pada malam hari.
Selain itu, beta karoten juga dikenal membantu melindungi mata terhadap degenerasi makula dan katarak.
Segelas jus wortel diketahui mengandung tiga ratus empat puluh persen dari rekomendasi harian vitamin A.
Kebutuhan akan vitamin A ini sebaiknya tidak diabaikan, terlebih saat ini kekurangan vitamin A masih menjadi salah satu dari lima isu nutrisi utama di Indonesia.