Asyik! Begitu Agus Rinadi, kontributor “nuga.co” dari Singapura mengabarkantentang balapan di Sirkuit “Kota” Marina Bay. Sirkuit yang memanfaatkan jalan raya dan melewati kawasan pertokoan dan perumahan di pinggir pantai itu memang mengasyikkan. Apalagi balapannya dilangsung malam hari.
Agus, yang berangkat dari Jakarta Jumat petang mengantongi tiket “grand prix” lewat membelinya di “online.” Ia datang untuk ketiga kalinya ke Singapura untuk menonton balapan jet darat itu.
Khusus kepada “nuga.co” Agus melaporkan tentang penataan sirkuit yang sangat rapi menjelang balapan sebenarnya. “Sejak saya datang, Jumat sore, sudah selesai semua fasilitas dan infrastruktur pendukung balapan. Para pebalap sudah melakukan uji coba. Memang asyik sekali,” lapornya lewat surat elektronik.
Agus yang dibekali dengan “press card” sempat mendapatkan briefing dari penyelenggara tentang
pengetahuan dasar balap. Ia mengutip briefing itu dan mengatakan, dalam dunia balap Formula 1, mobil adalah komponen yang luar biasa penting. Akan tetapi, sebagus-bagusnya mobil F1, kalau dikemudikan oleh pebalap yang kurang oke, maka hasilnya pun takkan maksimal.
Ia mengutip pernyataan Direktur Olahraga McLaren, Sam Michael, dalam dalam wawancara dengan media Indonesia di Regis Hotel, Singapura. Menurut Michael, tim-tim F1 sangat membutuhkan pebalap yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Selain itu, kemampuan bekerja sama dengan tim juga sangat penting.
“Kira-kira 80 persen mobil dan 20 persen mobil,” ujarnya.
“Tapi, pebalap harus tetap bagus. Tujuh-delapan pebalap teratas punya kemampuan untuk memenangi balapan. Yang membedakan adalah kecerdasan. Kecerdasan untuk memproses informasi,” tambah Michael.
“Anda bisa hanya mengemudikan mobil. Tapi, Formula One dan grand prix tidak begitu. Sebagai contoh, Anda berinteraksi lewat radio dengan tim, dengan para kru. Kemampuan Anda berinteraksi akan menentukan sebaik apa kami bisa membuat keputusan untuk Anda,” jelasnya. Seperti disampaikan Agus..
“Jadi, punya pebalap-pebalap bagus juga sangat penting meskipun mobil penting,” tegasnya.
Dilaporakan Agus, seperti ia kutip dan leader tim, Formula One terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun, terutama terkait teknologi mobilnya. Sebagai konsekuensi kemajuan zaman.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi di mobil Formula One makin beragam dan makin kompleks, baik itu terkait mesin maupun perangkat elektroniknya. Bahkan, setir mobil F1 yang sekarang sudah penuh dengan tombol-tombol yang punya beragam fungsi.
“Itu oke saja. Itulah hidup dan begitulah hidup berjalan,” ujarnya, yaqng menambhkan, “seperti halnya telepon seluler. Sepuluh tahun yang lalu bentuknya besar, berat, dan baterainya bisa habis dalam dua jam. Itulah teknologi.”
“Generasi muda saat melihat Formula 1 sekarang, mereka menikmatinya. Begitu saja.”. Balapan itu menyenangkan. Tapi, untuk level Formula 1, Anda harus melakukannya dengan professional. Itu terlalu besar, menyita seluruh hidup Anda. Sepanjang waktu hidup Anda, sepanjang hari, pagi sampai malam.”
Formula 1 adalah kompetisi terbaik yang pernah dia ikuti. Dia menggambarkan dunia F1 seperti layaknya sebuah sekolah.
F1 adalah sekolah yang luar biasa bagi setiap pebalap. Sekolah yang sangat bagus untuk belajar, belajar bekerja dengan tim, belajar menjadi pebalap lebih baik, memahaminya, belajar komputer, yang bisa membantu Anda jadi lebih baik, keliling ke seluruh dunia dan melihat budaya yang berbeda-beda.