Menjelang sesi kualifikasi GP Singapura, Sabtu malam, di Marina Bay, Lionel Yeo, Chief Executive Singapore Tourism Board, mengungkapkan telah dicapainya kesepakatan kontrak, baru untuk menjadikan kota pulau itu sebagai tuan rumah balapan F1 hingga lima tahun ke depan.
Kontributor “nuga.co” Agus Rinadi, yang kini berada di Singapura melaporkan, ksepakatan ini merupakan terobosan baru yang dicapai manajemen pelaksana Formula One di negara kota itu. “Ini sebuah kemenangan Singapura sebagai kota paling penting di Asia Tenggara dalam penyelenggaraan lomba jet darat itu. Mereka sangat professional mengelola event penting dan penuh dengan persaingan itu,” tulis Agus untuk “nuga.co.”
Singapura, untuk lomba hari Minggu ini, telah menyelenggarakan Formula One untuk ke-enam kalinya. Dan dengan kesepakatan kontra lima tahun kedepan, Singapura akan menggenapi parisipasinya di Formula One untuk sebelas tahun.
Prestasi ini merupakan kehebatan manajemen Singapura dalam mengelola event serapi Formula One yang sangat rentan dengan safety.
Kepada wartawan yang menghadiri pertemuan untuk memberitahukan perpanjang kontrak Singapura sebagai tuan rumah Formula One lima tahun kedepan Lionel Yeo mengatakan, terima kasih kasih kepada semua pihak yang telah mendukung mereka.
“Kami sangat bangga mengadakan ini selama enam tahun,” ujar Lionel saat berbincang dengan media di Singapore Suit. “Kami baru saja menyepakati bahwa GP Singapura akan diadakan sampai lima tahun ke depan.”
GP Singapura tak hanya menyajikan balapan malam dengan persaingan ketat para pebalap terbaik di dunia. Balapan ini juga dilengkapi dengan acara hiburan yang jadi daya tarik para pengunjung untuk hadir.
Tahun ini, GP Singapura diramaikan dengan konser para penyanyi terkenal dunia, seperti Big Bang, The Killers, Rihanna, dan Justin Bieber, yang diadakan pada 20-23 September, di Padang Stage.
Selain konser, juga ada pertunjukkan seni seperti Fashion Stop, Hidden Finds by Public Garden, Podium Lounge, The Art of Collecting by Singapore Piachotheque, dan masih banyak lainnya.
GP Singapura yang dilaksanakan malam hari memakai jalanan Marina Bay sebagai sirkuit untuk balapan, termasuk melewati dua jembatan Esplenade, dan Anderson.
Sirkuit Marina Bay Street berada di area seluas 799.000 meter persegi, atau setara dengan 112 lapangan sepak bola.Yang menarik lainnya dari GP ini adalah balapannya berlangsung malam hari dalam sorotan lampu malam hari yang sangat benderang.
Infrastruktur sirkuitsehari-harinya adalah jalanan umum, termasuk penggunaan 10 kilometer pembatas dari serpihan-serpihan saat balapan, lalu ada 2.600 pembatas beton, 1.600 pembatas TecPro, dan sekitar 1.500 lampu yang menyinari sirkuit. Marina Bay punya 23 tikungan, atau yang terbanyak dibandingkan dengan seluruh sirkuit dalam kalender Formula 1.
Sewaktu pit lane di GP Singapura, yakni waktu yang diperlukan pebalap untuk masuk pit, berhenti, lalu keluar ke lintasan, adalah yang tertinggi dalam satu musim.
Pada GP Singapura, setiap mobil membawa bahan bakar penuh, pada umumnya lebih dari balapan lain, karena bentuk sirkuit dan durasi balapan. Panas dan kelembaban Singapura sangat tinggi hingga membuat pebalap kehilangan tiga kilogram cairan saat balapan.
Kondisi lintasannya bergelombang dan banyaknya tikungan membuat balapan ini jadi salah satu yang paling memerlukan ketahahan fisik pebalap dibanding balapan lain.