Site icon nuga.co

Lorenzo-Marquez Sepakat Singkirkan Rossi

Pembalap Tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, berada dipersimpangan jalan, bertahan atau “out” dari Movistar Yamaha, setelah dirinya diberitakan meminta bantuan Marc Marquez menyingkirkan Valentino Rossi untuk melancarkan ambisi menjadi kampiun MotoGP 2015.

Selain itu, Lorenzo, kini, menjadi “anak durhaka” di Yamaha usai “mengurang-ajari” Rossi lewat pernyataannya yang memihak Marquez usai insiden Sepang. Lorenzo menyebut Rossi sebagai pihak yang bersalah atas jatuhnya Marquez.

Kesepakatan Lorenzo dan Marquez menyingkirkan Rossi dari juara MotoGP musim ini datang dari tulisan media asal Italia, “La Repubblica”

Surat kabar itu merilis berita yang menyebut Lorenzo dan Marquez mengadakan pertemuan di Andorra pada akhir September lalu yang diyakini sebagai momen Lorenzo meminta bantuan The Baby Alien untuk menyulitkan pergerakan Valentino Rossi.

Sebab, The Doctor –julukan Rossi– merupakan saingan utama Lorenzo menjadi kampiun pada 2015.

Dasar kecurigaan La Repubblica terlihat ketika Marquez seperti menutup-nutupi pergerakan Rossi di Phillip Island dan Sepang.

Bukan hanya La Repubblica yang menduga demikian, Rossi pun juga berkata yang sama.

Lorenzo saat ini tertinggal tujuh poin dari Rossi selaku pemuncak klasemen MotoGP 2015. Namun, ia berpeluang besar menjadi juara.

Sebab, Rossi bakal memulai balapan dari posisi belakang saat mentas di Valencia karena insiden tendangan yang dilakukannya kepada motor Marquez.

Sementara itu Yamaha sudah mempertimbangkan “out”nya Lorenzo dari Movistar musim 2016 untuk menghindari rivalitasnya dengan

Yamaha tidak senang dengan pernyataan-pernyataan Lorenzo atas insiden Rossi dengan Marc Marquez di Sepang akhir pekan lalu.

Banyak kalangan menganggap Lorenzo kurang etis terlalu menyerang Rossi, karena bagaimanapun mereka adalah rekan satu tim.

Buat pendukung Lorenzo, mereka mungkin akan memahami karakter dari pebalapnya itu. Apalagi saat ini Lorenzo dan Rossi sedang bertarung memperebutkan titel juara. Biarpun rekan setim, ambisi meraih gelar juara tentu saja merupakan hak sepenuhnya masing-masing pebalap.

Menariknya, hubungan Lorenzo dan Rossi selama ini tidak dikenal istimewa. Dalam banyak kesempatan mereka digambarkan tidak lebih dari sebatas … teman satu tim.

“Bukan keluarga. Lebih ke hubungan profesional saja,” ungkap ketua tim mekanik Lorenzo, Ramon Forcada, suatu ketika di tahun ini.

Rossi pernah mengakui dirinya tidak senang Yamaha merekrut Lorenzo.
Enam tahun lalu Rossi meminta garasi Yamaha dibelah dan tidak saling berbagi data. Setelah itu Rossi sampai memberi ultimatum: ‘Pilih aku atau Lorenzo’

Kejadian di Sepang seakan menyinggung-nyingung lagi kualitas hubungan di antara Rossi dan Lorenzo.

Apalagi seusai balapan Rossi tidak tampak bercakap-cakap dengan Lorenzo, menjelang naik podium, dan lebih memilih mengobrol dengan Dani Pedrosa.

Jika level hubungan mereka sebagai rekan setim seperti saat ini, Yamaha tentu harus mencari strategi terbaik supaya persaingan kedua pebalapnya tidak menjadi bumerang buat kepentingan tim. Sebab, mereka masih terikat kontrak di Yamaha sampai 2016.

Rumor kepergian Lorenzo dari Yamaha kali pertama diungkap Auto Evolution..
Ini bukan kali pertama Lorenzo dikabarkan hengkang dari Yamaha. Pada Mei 2015, Lorenzo dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Ducati untuk memperkuat tim asal Italia itu pada musim 2016. Padahal Lorenzo masih memiliki kontrak dengan Yamaha hingga 2016.

Bergabung dengan Ducati menjadi salah satu opsi terbaik yang dimiliki Lorenzo jika meninggalkan Yamaha.
Ducati hingga kini masih mencari pebalap yang tepat untuk mengembalikan kejayaan, setelah kali terakhir merebut gelar juara dunia bersama Casey Stoner pada musim 2007.

Opsi lainnya bagi Lorenzo adalah bergabung dengan Repsol Honda. Meski sulit terlaksana karena Dani Pedrosa dan Marc Marquez masih memiliki kontrak hingga 2016, Lorenzo bisa menjadi pebalap ketiga Repsol Honda musim depan.

Jika memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Lorenzo akhir musim ini, maka Yamaha harus mencari pengganti yang setimpal. Ada sejumlah nama yang dianggap layak menggantikan Lorenzo.

Salah satu nama yang mungkin menggantikan Lorenzo di Yamaha adalah Iannone.

Pebalap asal Italia itu itu menunjukkan penampilan paling impresif musim ini, setelah menjadi bagian dari Ducati sejak dua tahun lalu.

Iannone sukses meraih tiga posisi podium, dan masih berpeluang menutup musim di posisi empat besar dengan menggeser Pedrosa.

Bersama Iannone, Yamaha pasti tidak pusing dengan rivalitas satu tim seperti yang terjadi dengan Rossi dan Lorenzo saat ini. Meski tampil kompetitif, Iannone dan Rossi memiliki hubungan yang lebih harmonis.

Opsi selanjutnya bagi Yamaha adalah menggunakan jasa dua pebalap tim satelit, Tech 3: Bradley Smith dan Pol Espargaro. Jika melihat klasemen saat ini, Smith masih pilihan yang lebih baik setelah berada di peringkat enam klasemen musim ini.

Pilihan terakhir Yamaha adalah merekrut pebalap berbakat dari kelas Moto2. Ada tiga nama yang bisa menjadi opsi Yamaha: Tito Rabat, Alex Rins, dan pebalap Perancis yang menjadi juara dunia musim ini, Johann Zarco.

Exit mobile version