Site icon nuga.co

Marc Marquez Ingin Damai dengan Rossi

Usai Jorge Lorenzo “dikalahkan” oleh opini publik sebagai pengkhianat untuk Valentino Rossi, kini menyusul Marc Marquez yang harus bertekuk lutut dan menyatakan ingin berdamai dengan “The Doctor” usai heboh “tendangan” Sepang dan konspirasinya memberikan kemenangan pada Lorenzo di Valencia.

Marc Marquez berharap perseteruannya dengan Valentino Rossi cukup sampai di sini saja.

Pebalap Repsol Honda itu ingin kembali akur dengan The Doctor seperti sebelumnya.

Sebelum membalap di Valencia, Marquez mengaku sudah tahu akan menghadapi tuduhan macam-macam jika gagal finis di depan Lorenzo.

“Beberapa pekan terakhir adalah momen sulit. Sejak Malaysia, saya tidak bahagia dan saya tidak merasa senang dengan situasi ini. Ini aneh. Yang terjadi di Malaysia aneh, sebuah balapan yang saya menangi dan merebut lima poin dari Jorge,” tutur Marquez yang dikutip Crash.

“Pokoknya, setelah Malaysia, saya pikir jalan terbaiknya adalah berusaha untuk tiba di Valencia dan memenangi balapan.'”

“Jujur sangat sulit untuk menjaga konsentrasi di sepanjang akhir pekan dan tetap fokus. Saya melakukan itu dengan baik. Saya benar-benar berkonsentrasi saat memulai balapan dan berusaha untuk menang,” lanjut Marquez.

“Saya tahu situasinya sebelum balapan. Saya tidak bodoh. Saya pikir ‘kalau kamu tidak menang, kamu akan berada dalam situasi ini’. Sayangnya saya tidak bisa memenangi balapan karena Jorge tampil luar biasa. Dialah yang tercepat di Valencia. Dia mencatat lap tercepat dalam balapan dengan sebuah catatan waktu yang sangat baik. Saya tak bisa berkata lebih banyak lagi,” tuturnya.

Setelah tampil di hari pertama tes resmi MotoGP di Valencia, Marquez mengungkapkan harapannya untuk berdamai dengan Rossi di masa mendatang.

Masih tetap menentang segala tuduhan yang dilancarkan oleh Valentino Rossi kepadanya, Marquez ingin hubungannya dengan Rossi kembali membaik.

Usai balapan GP Valencia pada 8 November 2015, Rossi kesal dengan Marquez dan Dani Pedrosa yang dinilainya telah membantu Jorge Lorenzo menang di seri pamungkas tersebut. Hingga rekan setimnya di Movistar Yamaha tersebut keluar sebagai juara.

Pembalap asal Italia itu juga menuding adanya persekongkolan di antara pembalap asal Spanyol,, guna menghadangnya di seri kedelapan belas itu.

Rossi juga menilai apa yang dilakukan oleh Marquez telah mencoreng olahraga balapan motor.

Akan tetapi, Marquez menolak segala tuduhan tersebut dan dinilainya sebagai bentuk penghinaan. Walau begitu Marc tetap berharap bisa berdamai dengan Rossi nantinya.

“Tentu saja saya sepenuhnya tak setuju dengan Valentino. Dia banyak mengkritik saya. Dia mengkritik Dani, Honda, Jorge, semua orang. Pada akhirnya, saya berharap di masa mendatang tangan saya akan siap untuk bersalaman dengannya,” kata Marquez usai menjalani pengujian ban Michelin di Valencia.

Marquez juga mengaku posisi serba sulit usai terlibat insiden dengan Rossi di GP Malaysia, yang berujung hukuman penalti tiga poin untuk Rossi. Namun, apa yang terjadi di GP Valencia hingga gagal mengalahkan Lorenzo bukanlah hal yang disengaja.

“Saya tahu situasinya sebelum balapan. Saya tidak bodoh. Saya pikir ‘kalau kamu tidak menang, kamu akan berada dalam situasi ini’. Sayangnya, saya tidak bisa memenangi balapan karena Jorge tampil luar biasa.
Dialah yang tercepat di Valencia,” ujar pembalap ini, dilansir Crash.

Sementara itu, walaupun berseteru, kini, Rossi dan M<arquez sama-sama mengeluh atas berlakunya sistem baru oleh otoritas balapan, Dorna.

"Saya mencoba alat elektronik baru yang akan digunakan tahun depan, dan itu akan menjadi masalah, karena hanya akan membawa kita kembali ke masa lalu," keluh Rossi seperti dilansir Crash.

"Kami memulai pada 2015 saat menggunakan perangkat lunak baru, itu adalah di mana kami menghabiskan banyak waktu. Kini sepertinya kita hanya melangkah mundur," ungkap Marquez.

Akan tetapi, Rossi yang sudah berpengalaman lebih banyak dari Marquez menilai jika tujuan Dorna membuat MotoGP kompetitif kembali, langkah ini sudah baik. Sebab nantinya semua pembalap akan memiliki kecepatan tunggangan yang tidak berbeda jauh.

"Di sisi lain, itu bisa baik untuk balap. Karena motor pasti akan lebih sulit untuk membuat catatan waktu lap yang sama, dan akan lebih baik untuk pertempuran selama lomba" kata pembalap berjuluk The Doctor tersebut.

Polemik menggunakan ECU tunggal ini sudah mengemuka sejak 2014 lalu. Tim-tim besar seperti Yamaha dan Honda dianggap lebih diuntungkan jika aturan ini tidak diberlakukan.

Pasalnya, untuk membuat sebuah ECU yang mumpuni dibutuhkan uang yang tidak sedikit. Tentu saja, untuk tim-tim kecil yang dananya terbatas, maka sulit untuk mereka bersaing dengan tim besar.

Walaupun ini berdamai dengan Rossi, Marc Marquez terus melontarkan pembelaan terkait ketidakmampuan dirinya menyusul Jorge Lorenzo di GP Valencia.

Marquez mengaku bahwa ia gugup jelang perlombaan, bahkan lebih gugup dibandingkan saat penentuan juara MotoGP di dua tahun lalu.

Marquez jadi salah satu sasaran kritik karena dianggap tidak tampil maksimal di Valencia.

Sepanjang perlombaan, Marquez hanya mengekor pada Lorenzo tanpa pernah sedikit pun membuat manuver yang mengancam rekan senegaranya tersebut.

"Saya selalu memberikan seratus persen di lintasan balap namun saya tak memungkiri bahwa masih ada tekanan yang besar dalam diri di tiap perlombaan yang saya lakukan."

"Di Valencia kemarin, saya bahkan merasa lebih tertekan dibandingkan saat tampil di sana tahun 2013 untuk penentuan juara MotoGP. Saya adalah orang paling serius di lintasan," ujar Marquez memberikan pembelaan seperti dikutip dari Repubblica.

Menurut Marquez, dirinya sama sekali tidak pernah berniat untuk membiarkan Lorenzo leluasa berada di depan sepanjang perlombaan. Hal itu tidak lain karena ia sudah jadi sorotan penggemar MotoGP sejak insiden di Sepang.

"Saya sudah merasa sedang tidak berada dalam situasi yang bagus. Sulit bagi saya untuk fokus penuh pada balapan di Valencia."

"Saya bukanlah orang bodoh dan saya paham sejak awal bahwa bila saya gagal memenangkan GP Valencia, maka saya akan dihampiri situasi seperti ini. Namun sayangnya Lorenzo benar-benar tampil tanpa cela di Valencia," ujar Marquez.

Meski diserang oleh Rossi dalam beberapa waktu terakhir, Marquez tetap menganggap Rossi sebagai panutan.

"Dia adalah juara dan orang yang patut dijadikan contoh. Dia adalah legenda dan benar-benar merupakan sosok yang merepresentasikan dunia balap," ucap Marquez.

Setelah perlombaan, Marquez sempat memberikan alasan bahwa dirinya gagal menyalip Lorenzo karena kondisi ban depan motornya tidak dalam kondisi yang bagus.

Selain itu Marquez juga menyebut manuver Pedrosa di lap terakhir membuat Lorenzo lepas dari cengkraman Marquez dan sukses masuk finis di urutan pertama.

Exit mobile version