Tampil mengesankan di seri awal lomba MotoGP musim ini, dengan janji membuat “hattrick,” Marc Marquez harus legowo dalam mengejar puncak klasemen hingga seri kelima belas di Twin Ring Motegi Circuit usai finis pada posisi empat.
“Marc Marquez, dipastikan tidak bisa mempertahankan gelar juara dunia MotoGP musim ini setelah hanya finis di posisi keempat MotoGP Jepang,” tulis “crash,” Senin, 12 OPktober 2015.
Sebelum balapan di Sirkuit Twin Ring Motegi berlangsung, Marquez masih memiliki peluang secara matematis untuk menggeser pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, di puncak klasemen MotoGP 2015.
Namun setelah hanya mampu finis di posisi keempat di MotoGP Jepang, ditambah Rossi dan Jorge Lorenzo meraih podium, peluang Marquez pun tertutup sudah.
Secara perolehan angka, dengan tiga sisa seri balapan yang tersisa, Marquez tetap tidak mampu menggeser Rossi yang berada di puncak klasemen.
Peluang Marquez untuk menjadi runner-up juga terbilang sangat sulit, meski secara matematis masih bisa menggeser posisi Lorenzo.
Setelah tampil luar biasa di dua musim pertamanya di MotoGP dengan menjadi juara dunia, Marquez terpuruk musim ini.
Pebalap asal Spanyol itu memang memiliki jumlah kemenangan yang sama dengan Rossi musim ini, empat kemenangan, namun Marquez tampil tidak konsisten dan juga tidak beruntung karena sering gagal menyelsaikan lomba.
Dari lima belas seri yang sudah dijalani musim ini, Marquez sudah lima kali gagal finis di MotoGP Argentina, Italia, Katalonia, Inggris, dan Aragon. The Baby Alien juga hanya meraih total tujuh podium musim ini.
MotoGP 2015 juga dipastikan musim terburuk Marquez sejak melakoni debut di ajang kelas primer Grand Prix pada dua tahun lalu. Ini adalah kali pertama pebalap asal Spanyol itu meraih poin di bawah tiga ratus dalam satu musim
Terhadap hasil yang ia peroleh di musim ini, Marquez mengatakan, “Saya membuat kesalahan karena jatuh sebanyak empat kali, tapi itu jatuh aneh. Sayaharus melambaikan tangan untuk itu,” ucap Marquez, seperti dilansir Marca.
“Sekarang semua yang bisa kami lakukan adalah memenangkan perlombaan dan bersenang-senang,” sambungnya.
Marquez berharap kesialan tak lagi menimpanya pada sisa balapan tahun ini.
“Kami harus melihat statistik untuk mengetahui apa yang terjadi. Apa pun itu, pada akhirnya yang penting adalah bahwa secara fisik kami baik-baik saja, karena itu jatuh yang keras,” jelasnya.
Marc Marquez menyadari bahwa dua pebalap Yamaha sangat tangguh, ditambah dengan kondisinya yang tidak seratus persen fit. Marquez mencoba realistis dalam memasang target.
Dalam balapan di Motegi, Minggu siang WIB, 11 Oktober 2015, performa Marquez sedikit banyak dipengaruhi oleh cedera di jarinya. Dia belum lama ini mengalami kecelakaan sepeda gunung dan harus menjalani operasi.
“Hari ini adalah hari yang sulit, tapi yang penting untuk besok adalah kondisi tangan saya tidak memburuk dan tetap cukup stabil. Saya senang, karena untuk satu lap, dengan ban baru, kami bisa membukukan catatan waktu yang bagus dan melebihi target yang sebelumnya kami pasang, yaitu start dari baris kedua,” ujar Marquez yang dilansir situs resmi MotoGP.
“Namun, kami harus realistis dan jika besok tidak hujan, Jorge dan Valentino ada satu langkah di depan dan kami akan bertarung untuk posisi ketiga,” tambahnya.
Berlainan dengan Marquez, rekan satu timnya, Dani Pedrosa, terutama di dua seri terakhir MotoGP 2015, membuat pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, khawatir.
The Doctor takut Pedrosa dan rekan setimnya di Repsol Honda, Marc Marquez, merusak peluangnya merebut gelar juara dunia.
Pedrosa kembali mencuri perhatian di MotoGP 2015 setelah mengalahkan Rossi dan Jorge Lorenzo di GP Jepang, Minggu siang WIB, 11 Oktober 2015.
Sebelumnya di MotoGP Aragon dua pekan lalu, Pedrosa sukses mengalahkan Rossi dalam perebutan posisi kedua.
Rossi mengatakan, Pedrosa dan Marquez akan memiliki peran penting dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.
Meski sudah tersingkir dari persaingan, duo Honda itu bisa menentukan nasib Rossi dan Lorenzo.
“Kami punya dua Honda dan dua Ducati, mungkin Ducati sedikit kurang, tapi Honda selalu kuat. Marquez selalu kuat dan sekarang Pedrosa dalam kondisi terbaik. Dia sangat kompetitif,” ucap Rossi seperti dilansir Crash.net.
Dengan musim menyisakan tiga seri, Rossi masih unggul 18 poin atas Lorenzo. Rossi mengaku enggan membuat kalkulasi peluangnya di tiga seri tersisa.
“Dalam tiga seri tersisa, kita akan memiliki kondisi berbeda dan tiga trek dengan tipe yang sangat berbeda. Saya tidak pernah melakukan kalkulasi, karena 99 persen di antaranya tidak akan terjadi,” ucap Rossi.
“Sekarang kami harus fokus finis di depan Lorenzo di Australia. Itu target utamanya, daripada membuat kalkulasi sebelumnya.”
Selanjutnya MotoGP 2015 akan berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (18/10). Meski berstatus juara bertahan MotoGP Australia, Rossi enggan jemawa jelang balapan di Phillip Island.
“Saya menyukai Phillip Island seperti banyak pebalap lainnya. Tapi, selalu sulit mendapatkan setelan yang bagus di sana, dan kondisinya bisa rumit. Angin, dingin, tapi trek yang luar biasa,” ucap Rossi.