Empat seri tersisa di MotoGP musim ini.
Lantas, muncul tanda tanya besar apakah Valentino Rossi bisa meraih juara dengan selisih lima puluh dua angka dari Marc Marquez yang kini berada di puncak klasemen sementara?
Dan pertanyaan ini pula yang menggelitik para pengamat, penulis dan pencinta MotoGP sebelum berlangsungnya balapan berikutnya di Motegi, MtoGP Jepang.
Jawabannya, seperti ditulis,”crash,” Senin, 03 Oktober 2016, “hanya keajaiban.”
“Hanya keajaiban yang bisa membuat The Doctor menjadi juara dunia MotoGP musim ini,” tulis “crash”.
Secara matematis, peluang Rossi untuk menggeser Marquez di puncak klasemen sementara masih terbuka lebar di empat seri tersisa musim ini, mengingat masih ada seratus poin yang akan diperebutkan.
Salah satu skenario yang bisa membuat Rossi menjadi juara dunia musim ini adalah, pebalap asal Italia itu harus selalu meraih kemenangan di empat seri tersisa dengan Marquez harus terlempar dari posisi empat besar.
Dengan begitu, akan memangkas empat belas poin di tiap serinya dan mengakhiri musim dengan keunggulan empat poin. Namun, skenario itu sepertinya tidak akan terwujud untuk Rossi.
Setidaknya dari sisi statistik hal itu akan sulit, bahkan mustahil, untuk terjadi.
Melihat perbandingan performa Rossi dengan Marquez di empat seri terakhir musim sejak tiga musim lalu, The Baby Alien unggul daripada The Doctor.
Empat seri terakhir MotoGP biasanya diisi triple header: GP Jepang, GP Australia, dan GP Malaysia, serta seri pamungkas di GP Valencia.
Sejak Marquez promosi ke MotoGP pada 2013, Rossi hanya meraih satu kemenangan di empat seri terakhir, yakni di GP Australia pada musim dua tahun silam.
Total sejak tiga musim silam, Rossi meraih tujuh podium di seri empat seri terakhir.
Sementara Marquez total meraih delapan podium, termasuk tiga kemenangan di GP Malaysia dan GP Valencia dan GP Australia musim lalu.
Keajaiban juga sulit didapat Rossi, seperti mengharapkan Marquez cedera dan absen di sejumlah seri tersisa musim ini. Pasalnya, sejak melakoni debut di ajang Grand Prix pasca-2008, Marquez tidak pernah absen balapan karena cedera.
Musim ini Marquez juga konsisten di atas trek.
Pebalap muda usia itu tidak pernah gagal finis.
Bahkan ketika sempat terjatuh di GP Perancis, Marquez tetap mampu meneruskan balapan dan finis di posisi ketiga belas.
Langkah Rossi dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP musim ini juga jauh lebih berat dari yang dilakukan Jorge Lorenzo.
Musim lalu, Lorenzo bisa menggeser Rossi di puncak klasemen di seri terakhir setelah hanya tertinggal empat belas poin usai balapan di Aragon.
Bahkan Lorenzo semakin tertinggal dari Rossi usai balapan GP Jepang menjadi selisih delapan belas poin.
Tapi, kesalahan Rossi di GP Malaysia membuat pebalap asal Italia itu start dari posisi belakang di GP Valencia dan kehilangan gelar juara dunia.
Sebenarnya pada saat di Aragon, dengan lima seri tersisa peluang Rossi untuk menggeser Marquez secara matematis memang masih terbuka lebar.
Pasalnya, masih ada seratus dua puluh lima poin yang akan dipersebutkan dalam lima seri terakhir.
Namun, dengan konsistensi yang diperlihatkan Marquez sepanjang musim ini, maka balapan di Aragon bisa menjadi peluang terakhir Rossi untuk memangkas jarak secara signifikan. Kenapa begitu?
Secara statistik, dari lima seri terakhir musim ini, GP Aragon merupakan seri balapan di mana Marquez mengalami kesulitan dalam beberapa musim terakhir.
Saat itu, Marquez juga sedang tidak beruntung jika tampil di Spanyol.
Kali terakhir Marquez meraih kemenangan di Spanyol adalah ketika memenangi GP Valencia pada dua musim silam.
Setelah itu Marquez tidak pernah menang dalam enam kesempatan tampil di Spanyol.
Rossi memang tidak pernah menang di Aragon. Namun, prestasi The Doctor di Aragon dalam beberapa tahun terakhir lebih mengilap dibanding Marquez.
Jika sudah melewati GP Aragon, Marquez memiliki rekor lebih bagus daripada Rossi di empat seri terakhir: GP Jepang, GP Australia, GP Malaysia, dan GP Valencia. Dengan demikian Marquez lebih diunggulkan dibanding Rossi di empat seri tersisa.
Dalam empat seri terakhir, Rossi selalu finis di depan Marquez.
Jika Marquez berhasil finis lebih baik daripada Rossi di GP Aragon, maka pebalap asal Italia itu tinggal berharap pada keajaiban untuk bisa menjadi juara dunia kelas primer Grand Prix untuk kali kedelapan.