Podium “Dani Pedrosa” menjadi milik Valentino Rossi di “Aragon Sricuit,” dan sang “The Doctor” menyatakan senang dengan pencapaiannya di MotorLand Aragon sebagai “hiburan” setelah terakhir kalinya ia menjejak panggung di Sachsenring, MotoGP Jerman.
Valentino Rossi menamakan podium Aragon ini sebagai ‘durian runtuh’ ketika dalam posisi keempat ia berhasil melesat ke tempat ketiga setelah Dani Pedrosa mendapat kecelakaan yang mengakibat tim Repsol Honda itu tak bisa melanjutkan balapan.
Rossi yang memulai start dari posisi empat tampil ‘biasa-biasa saja’ pada di seri ke-14 MotoGP Spanyol itu. Di lap keenam, The Doctor mendapat durian runtuh akibat insiden senggolan antara duo rider Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez yang membuat Pedrosa terlepanting dari motornya dan tidak bisa melanjutkan lomba.
Kecelakaan yang dialami Pedrosa sontak membuat Rossi naik ke urutan tiga. Sempat mendapat perlawanan sengit dari Stefan Bradl dan Alvaro Bautista di akhir-akhir lap, Rossi akhirnya berhasil mengamankan podium ketiga di belakang Jorge Lorenzo dan Marc Marquez yang tampil sebagai pemenang.
Hasil ini tentu membuat Rossi senang, karena dalam empat balapan terakhir dia harus puas berada di urutan empat karena kalah bersaing dengan Pedrosa, Lorenzo dan Marquez. Ini merupakan podium kelima Rossi di musim ini dan ke-146 sepanjang kariernya di kelas Premier.
“Posisi ketiga adalah hasil positif, dan bisa kembali naik podium itu bagus. Saya berharap bisa sedikit lebih cepat saat balapan, karena pada sesi latihan pagi (kecepatan) kami sangat bagus,” ujar Rossi sebagaimana dikutip Crash, Senin, 30 September 2013.
Lebih jauh, Rossi juga mengaku sempat kesulitan di awal balapan karena keputusannya menggunakan ban dengan tipe compound keras, namun dia mengaku diuntungkan di akhir-akhir balapan.
“Saya memutuskan menggunakan ban keras, di mana Marc dan Jorge menggunakan ban lembut. Saya pikir itu keputusan yang lebih baik karena sore ini saya hanya sedikit lebih lambat. Pada akhirnya, posisi ketiga itu hasil yang sangat positif,” tegasnya.
Dengan hasil ini, Rossi masih terpaku di posisi empat klasemen sementara pembalap dengan 185. Namun, dia berhasil memperlebar gap dengan pesaing terdekatnya, Cal Crutchlow di posisi lima dengan selisih 29 poin.
Valentino Rossi tak menampik apabila insiden kecelakaan yang menimpa Dani Pedrosa membantunya naik podium MotoGP Aragon. Meski begitu, dia mengaku tidak mendapatkan itu dengan mudah.
Setelah Pedrosa terjatuh akibat senggolan dengan Marc Marquez pada lap keenam, Rossi memang praktis naik ke urutan tiga. Namun perjuangannya mengamankan podium tiga tidak berjalan mudah.
Sepanjang balapan, The Doctor mendapat tekanan hebat dari tiga ‘kuda hitam’, yakni Stefan Bradl, Alvaro Bautista dan Cal Cruthlow. Bahkan, pada lap-lap akhir Rossi sempat kehilangan posisinya setelah disalip Bautista.
Namun, berkat ketenangan dan pengalaman yang dimilikinya, pembalap 34 tahun ini berhasil menyalip Bautista dan mengambil kembali posisinya di podium tiga.
“Di akhir-akhir balapan, pertarungan sangat sulit. Saya selalu dibuntuti Bradl dan di akhir-akhir giliran Bautista yang menekan. Dia sangat cepat, dia menyalip saya dan bahkan bisa membuka jarak,” Rossi menceritakan duelnya dengan Bautista seperti disitat situs resmi MotoGP.
“Setelah itu, saya bisa kembali memperkecil gap dan meng-overtake Bautista, serta terus menekan gas hingga batas maksimal, karena saya ingin berdiri di podium. Selain itu, saya juga harus menaruh perhatian lebih karena Crutchlow juga tidak terpaut jauh di belakang,” tandas juara dunia sembilan kali ini.
Meski senang dengan podium kelimanya di tahun ini, Rossi mengaku belum cukup puas dengan performa motor yang menurutnya belum cukup cepat untuk bersaing dengan tiga pembalap terdepan. Untuk itu, dia bertekad untuk terus bekerja keras demi bisa tampil lebih baik pada seri berikutnya di Sepang, Malaysia, dua pekan berselang.
Valentino Rossi enggan menanggapi serius insiden yang melibatkan Marc Marquez dan Dani Pedrosa di MotoGP Aragon. Dia bahkan mengomentari kejadian tersebut dengan bercanda.
Marquez dituding menjadi biang kerok yang membuat Pedrosa terjatuh pada lap keenam sehingga tidak bisa melanjutkan balapan. Senggolan yang terjadi membuat kabel kontrol traksi pada motor Pedrosa putus sehingga membuatnya tidak bisa mengendalikan motor dan terjatuh.
Aksi Marquez yang coba melewati Pedrosa dari sisi luar di tikungan 12 itu pun, dinilai terlalu berbahaya. Bahkan, pengawas balapan menyatakan bakal melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.
Saat ditanyai komentarnya soal insiden tersebut, Rossi menjawab, “Saya belum melihat (tayangan ulang) kejadiannya, tapi saya pikir Marc Marquez harus dihukum selama dua atau tiga musim! Hingga saya berhenti balapan!” Rossi berkelakar sebagaimana dikutip Crash.
Penampilan Marquez di musim perdananya di MotoGP memang kerap mengundang pro-kontra. Gaya balap pemuda 20 tahun yang agresif bahkan sempat beberapa kali membuat pembalap lain sewot.
Juara dunia, Jorge Lorenzo ialah salah satunya, ketika keduanya terlibat senggolan pada seri Jerez, Spanyol. Kala itu, Marquez menyalip dan menyenggol Lorenzo di tikungan terakhir Jerez untuk kemudian tampil sebagai pemenang.