Movistar Yamaha mengungkapkan, hasil tes pramusim yang berlangsung dua sesi di Sirkuit Seppang, Malaysia, awal dan akhir Februari 2015 lalu, belum mencerminkan kekuatan sesungguhnya dari dua pebalapnya, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
“Kami bisa lebih cepat dari apa yang dihasilkan di Sepang. Ini mengisyaratkan persaingan di MotoGP 2015 akan berlangsung sengit, dan Repsol Honda tidak akan mudah untuk menguasai setiap seri seperti yang terjadi lewat Marquez di musim 2014,” ujar manajer tim Movistar Yamaha, Wilco Zeelenberg, kepada “crash,” 13 Maret 2015.
Zeelenberg yang berbicara dua hari sebelum uji coba sesi ketiga pramusim di Sirkuit Losail, Qatar, menegaskan, pencapaian Rossi dan Lorenzo saat melakoni sesi tes pramusim di sirkuit Sepang, Malaysia, belum maksimal.
Menurut Zeelenberg, “The Doctor” – julukan Rossi – misalnya, di sesi tes tersebut masih berada di bawah kemampuannya sesungguhnya.
Saat tes pramusim mentas di Sepang, juara enam kali MotoGP itu sanggup menjadi pembalap tercepat di hari pertama.
Namun, pembalap gaek itu gagal mengulangi prestasinya di hari kedua dan ketiga. Pasalnya, mantan pembalap Ducati hanya berada finis di tangga kelima dan keenam.
“Vale adalah pembalap yang luar biasa. Level konsentrasinya terus meningkat tiap kali balapan diselenggarakan,” jelas Zeelenberg seperti mengutip “crash,” Jumat, 13 Maret 2015.
“Vale adalah pembalap yang tak ingin mengambil risiko saat menjalani tes. Race di Qatar merupakan momen di mana Rossi jauh lebih kuat saat melakoni balapan dibanding menjalani sesi tes,” urainya.
Tentang Jorge Lorenzo, Wilco Zeelenberg, mengklaim pembalapnya memiliki modal bagus untuk mengawali MotoGP 2015, bahkan jauh lebih baik ketimbang tahun lalu.
Apalagi menurutnya selama uji coba pramusim rider Spanyol tersebut menuai hasil positif.
Seperti diketahui, dalam dua hari tes di Sepang sesi kedua, Lorenzo, di dua ujicoba, hanya terpaut waktu amat tipis dari Marc Marquez di posisi tercepat.
Melihat dari hasil tersebut, kalimat optimis keluar dari orang yang bertanggung jawab atas performa dua kali juara dunia MotoGP tersebut. Apalagi atmosfer di dalam garasi tim Movistar Yamaha sedang berada dalam keadaan kondusif.
Dalam dua musim terakhir Jorge Lorenzo dan Yamaha selalu kalah bersaing dari Marc Marquez yang jadi juara dunia. Tapi hal itu tidak akan terjadi musim ini karena Lorenzo yakin bisa memutus dominasi rivalnya itu.
Setelah jadi juara dunia di musim 2012, Lorenzo harus menyerah dari Marquez di dua musim terakhir ini. Pertama di tahun 2013, saat dia kalah di seri terakhir yang membuat gelar juaranya melayang.
Sementara musim lalu inkonsistensi performanya membuat Lorenzo tertinggal jauh dari Marquez dan malah harus puas mengakhiri musim di posisi ketiga, di bawah Valentino Rossi dan Marquez yang kembali memenangi MotoGP.
Memasuki musim 2015 yang akan dimulai akhir bulan ini di Qatar, Lorenzo mulai membicarakan soal kans merebut titel juara dunia ketiganya. Bagi pebalap asal Spanyol itu musim yang baru akan berjalan lebih ketat, dengan Ducati bakal memberi perlawanan untuk Honda dan Yamaha.
Lorenzo juga mengklaim dirinya sudah bebas dari cedera yang sempat menghambat lajunya musim lalu.
“Saat di Sepang tes berjalan dengan sangat baik, kami melakukan pekerjaan yang hebat dan saya merasa lebih baik kali ini karena tidak harus menjalani operasi saat jeda musim. Yamaha dan saya menuntaskan musim lalu dengan baik, tapi kami mencoba pelan-pelan dulu dengan adanya motor baru, Marquez dan Honda masih jadi favorit,” tutur Lorenzo di situs resmi MotoGP.
“Di Sepang kami tidak begitu jauh dan bahkan bisa lebih baik di sirkuit-sirkuit seperti Assen, Mugello, dan Phillip Island. Saya punya feeling bagus dengan motor musim ini, dengan segala perubahan yang dibuat, dan meski saya bukan yang tercepat di Sepang, saya mampu meraih dua titel bersama Yamaha dan punya harapan tinggi dengan motor musim ini,” lanjutnya.
“Para pesaing kami tentu tidak tinggal diam, khususnya Honda, dan Ducati juga memperlihatkan kecepatan yang bagus. Kami tidak memulai musim sebagai favorit, jelas itu milik Honda dan Marc. Jadi kami harus bekerja keras untuk mencoba dan memulai musim ini secepat mungkin, agar kami bisa bersaing memperebutkan posisi teratas di podium.”
“Musim lalu saya adalah pebalap dengan poin terbanyak dari seri Jerman hingga Valencia serta menuntaskan musim dengan sangat baik. Jika kami bisa memulai dengan level yang sama atau lebih baik lagi, jelas kami punya kesempatan besar memenangi titel juara,” tuntas Lorenzo.
Akhir pekan ini akan ada tes pramusim terakhir MotoGP di Qatar.
Lorenzo saat ini mengalami musim dingin yang bagus. Istirahat, latihan, dan menikmati waktunya. Tunggangannyai telah menunjukkan peningkatan dan tidak mengalami masalah seperti tahun lalu.
“Kami harus tampil bagus di setiap aspek dan seluruh sirkumtansi motor untuk mempersiapkan musim panjang nan keras ini. Sebenarnya, ini adalah rencana sulit, tetapi Anda harus memiliki start bagus dan tidak kehilangan lima puluh poin dalam lima seri pertama, seperti yang kami alami musim lalu,” tandasnya.
“Tak mungkin Jorge Lorenzo melakukan eksperimen dengan rem belakang selama uji coba MotoGP terakhir di Qatar,” begitu kata manajer timnya, Wilco Zeelenberg.
Menurutnya, permasalahan sesungguhnya adalah pada gaya membalap rider sekarang dengan jenis motor yang harus disesuaikan.
Ketimbang menggunakan rem kaki yang biasa ditaruh pada sisi kanan motor, juara dunia MotoGP dua kali itu sempat bereksperimen dengan menggunakan rem tangan di setang kiri motornya.
“Kami mencoba menggunakan rem tangan tahun lalu dan mencoba rem tangan tahun ini. Di sana akan ada dua tuas atau kopling dan rem di sisi kiri setang. Tapi hal itu tetap menyulitkan Lorenzo,” ucapnya kepada Crash.
Lebih lanjut, Zeelenberg juga memperagakan mengapa rem belakang menggunakan tuas kiri sulit digunakan oleh pembalap MotoGP saat ini. Meski begitu ia meyakini bahwa ide menggunakan tuas merupakan hal yang bagus dan inovatif.
“Saya rasa tak mungkin menggunakannya. Memang ini ide bagus dan menarik mencoba suatu hal baru, tetapi mewujudkannya sangat rumit. Motor MotoGP memiliki daya yang luar biasa di setiap gear-nya. Jadi, mereka masuk di tikungan cepat menggunakan gigi dua, begitu juga saat di tikungan lambat. Karaktertistiknya sangat berbeda,” imbuh pria yang juga mantan pembalap tersebut.
Akhir pekan ini rombongan MotoGP akan menuju Sirkuit Losail, Qatar untuk menjalani tes pramusim terakhir. Dua pekan berselang, mereka sudah akan memulai perlombaan di sirkuit sama.
sumber : crash dan motogp.com