Valentino Rossi menginginkan tuntasnya jawaban di balik kesulitannya menjajal sirkuit basahseperti saat menjajal Sirkuit Assen, Belanda, yang membuatnya gagal menginjak garis finis.
Kala itu, memang hujan deras membayang-bayangi para pembalap MotoGP 2016 sejak awal balapan.
Bahkan balapan sempat terhenti selama beberapa menit karena lintasan yang terlalu basah dan dinilai berbahaya bagi para pembalap.
The Doctor –julukan Rossi- mengaku bahwa dirinya masih belum menemukan cara untuk tampil maksimal di atas lintasan basah.
Rossi tidak menampik bahwa dirinya mengalami kesulitan tampil agresif di atas lintasan basah.
“Sulit bagi saya untuk memahami cara beberapa pembalap tampil cepat dan agresif di lintasan basah karena itu bukanlah hal yang lazim.
Saat melaju di atas lintasan basah, Anda tampil layaknya seorang pembalap muda,” tutur Rossi, seperti diwartakan Speedweek, Senin, 01 Agustus 2016.
“Itu semua berdasarkan pengalaman yang Anda miliki, baik mengenai ban maupun motor. Kemudian saat hujan turun, Anda akan mendapatkan tantangan lain,” tandasnya.
Tentang persoalan ban yng dihaadapinya Rossi, menyatakan dirinya sudah tidak lagi memiliki masalah dengan ban Michelin.
Tak hanya dengan Michelin, rupanya Rossi mengaku sudah berdamai dengan perangkat baru ECU.
Menurut Rossi, perangkat baru ECU sudah tidak lagi membuatnya kesulitan menunggangi kuda besi miliknya.
Pembalap berusia gek itu mengungkapkan, selama ini Yamaha selalu mencari cara agar bisa beradaptasi dengan ECU.
“Hal yang sama juga berlaku dalam hal perangkat elektronik Magneti Marelli, yang mana itu baru diperkenalkan musim ini. Kami memiliki revolusi yang luar biasa agar tidak bergerak mundur,” kata Rossi, seperti diberitakan Speedweek.
“Sekarang saya sudah bisa katakan bahwa motor kami sudah tersambung baik dengan ECU, serta Michelin. Motor kami sudah berada pada level yang sama seperti musim lalu,” sambung rider berkebangsaan Italia itu.
Rossi sebelumnya sempat kesulitan memberikan penampilan terbaik di sembilan race awal atau paruh pertama MotoGP 2016.
Hal tersebut terjadi lantaran ia merasa sulit mengendalikan motornya, sehubungan adanya pergantian ban dari Bridgestone ke Michelin dan penerapan standar perangkat baru ECU.
Pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menyatakan saat ini sudah tidak lagi memiliki masalah dengan ban Michelin. Rossi mengungkapkan, saat ini motor Yamaha sudah berdamai dengan ban pabrikan Prancis tersebut.
Rossi sebelumnya sempat kesulitan memberikan penampilan terbaik di sembilan race awal atau paruh pertama MotoGP 2016.
Hal tersebut terjadi lantaran ia merasa sulit mengendalikan motornya, sehubungan adanya pergantian ban dari Bridgestone ke Michelin.
Kini, The Doctor -julukan Rossi- mengaku sudah tidak lagi memiliki masalah dengan ban Michelin.
Ia menyatakan dirinya dan tim sudah menemukan setting-an yang tepat untuk motornya dan ban Michelin.
“Saat melakukan uji coba ban Michelin tahun lalu, kami merasa sering sakit kepala. Karena hal itu, Yamaha selalu memperbaiki motor kami. Saat ini, kinerja ban Michelin (dengan motor Yamaha) sudah berkembang dengan luar biasa,” ungkap Rossi.
“Khususnya soal ban depan. Bahkan, bisa dikatakan kami sudah menggunakan setting-an yang sangat serupa dengan yang kami gunakan saat masih memakai ban Bridgestone.
Hasilnya bagus. Motor kami bekerja nyaris sempurna dengan ban Michelin,” sambung juara dunia tujuh kali MotoGP itu.
Tentang hubungan dengn orang-orang di dalam timnya, Rossi menyatakan selalu berkomunikasi dan menjaga hubungan dekat satu sama lain.
Rossi merasa beruntung bisa bekerja sama dengan orang-orang yang selalu mementingkan urusan tim. Menurutnya, kepentingan tim selalu menjadi nomor satu bagi Movistar Yamaha.
“Tim selalu memiliki kerja sama yang selalu berjalan dengan baik. Kami selalu mendukung dan memberikan manfaat satu sama lain,” tutur Rossi
The Doctor memberikan contoh saat timnya mendatangkan salah satu penasihat baru Luca Cadalora.
Menurut pembalap berkebangsaan Italia itu, Cadalora mampu beradaptasi dengan para teknisi dan staf lain di Tim Movistar Yamaha, sehingga hal itu memudahkannya untuk tampil lebih baik.
“Luca Cadalora dengan cepat mampu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan teknisi perekam data saya Matteo Flamini serta kepada kru Silvano Galbusera,” jelas juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut.