“Pertarungan” antara Valentino Rossi dengan bekas lawan tangguhnya di MotoGP, Casey Stoner, ternyata belum berakhir, bersamaan dengan masih lancangnya pebalap asal Australia itu melancarkan provokasi terhadap “The Doctor.”
Provokasi terakhir, seperti yang ditulis “crash,” Rabu, 13 Januari 2016, dilontarkan Stoner tentang kegagalan Rossi menjuarai MotoGP musim ini.
Casey Stoner, sengaja memanaskan Rossi dengan mengomentari kegagalan sang pebalap menjuarai MotoGP 2015.
Pembalap berpaspor Australia itu menilai The Doctor –julukan Rossi– gagal juara karena ulahnya sendiri.
Ulah yang dimaksud Stoner ialah aksi tendangan Rossi ke setang motor Marc Marquez di Sirkuit Sepang.
Akibat insiden itu, Rossi dihukum Race Direction memulai balapan di posisi terakhir di seri terakhir MotoGP 2015 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
Sebenarnya Rossi mampu membalap rider yang berada di depannya.
Namun sayang, sang pesaing utama, Jorge Lorenzo, mampu finis terdepan. Ujung-ujungnya Rossi gagal juara setelah terpaut lima angka dari X-Fuera –julukan Lorenzo.
“Saya mengerti kenapa Valentino frustrasi setelah balapan di Sepang. Saat itu saya berharap dia bijaksana menanggapi semuanya.”
“Yang pasti, Valentino gagal juara karena ulahnya sendiri,” jelas Stoner seperti mengutip dari GPupdate, Rabu, 13 Januari 2016.
Setelah gagal menjadi juara pada 2015, Rossi masih memiliki peluang pada 2016.
Namun, persaingan sengit diyakini tak hanya datang dari Lorenzo melainkan juga dari rider-rider Honda, Ducati atau bahkan Suzuki.
Sebelum mentas di race terakhir yang dilangsungkan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Rossi unggul tujuh poin dari X-Fuera –julukan Lorenzo.
Namun, karena harus start dari posisi belakang, rider berpaspor Italia itu kesulitan naik podium.
Sementara Lorenzo yang memulai balapan dari pole position mampu menjaga keunggulan hingga akhir balapan.
Akibatnya di akhir balapan justru Lorenzo yang berbalik unggul.
Rider berpaspor Spanyol itu unggul lima poin dari Rossi dan menjadi juara MotoGP 2015.
Hal sama juga dialami Rossi sembilan tahun sebelumnya.
Saat itu The Doctor digadang-gadang akan menjadi juara karena unggul delapan poin dari Nicky Hayden yang duduk di posisi dua.
Selain itu Rossi juga memulai balapan dari pole position, sementara Hayden di tangga lima.
Namun, Rossi justru terjatuh dan harus finis di posisi tiga belas pada balapan tersebut.
Sementara Hayden berhasil menyelesaikan balapan di posisi tiga dan menahbiskannya sebagai kampiun MotoGP saat itu
Menurut tes rider Ducati, Casey Stoner, ada penyebab mengapa Rossi gagal menjadi juara di dua edisi tersebut.
Penyebab utamanya Rossi berada di bawah tekanan sehingga gagal tampil lepas.
“Hanya ada satu hal penting. Valentino bertarung hingga race terakhir di dua edisi, sayangnya tak ada gelar yang diraih. Menurut saya, Rossi berada di bawah tekanan,” jelas Stoner
Rossi gagal juara setelah terpaut lima poin dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo di klasemen akhir pembalap.
Namun, Rossi tak harus berkecil hati.
Sebab di MotoGP musim mendatang rider berpaspor Italia itu masih membela Tim Movistar Yamaha yang dikenal kompetitif dan hampir di setiap musim mengirimkan wakil untuk memperebutkan gelar juara.
Sayangnya, belum diketahui masa depan Rossi selepas MotoGP 2016.
Sebab kontrak Rossi bersama Yamaha akan berakhir pada akhir musim tersebut.
Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah Rossi akan memperpanjang kontrak dengan Yamaha, hengkang ke tim lain atau pensiun dari dunia adu balap motor?
Sepertinya pilihan kedua yang akan dipilih Rossi.
Rumornya, Rossi akan membela Tim Suzuki Ecstar pada MotoGP 2017.
Sementara dua rider Suzuki saat ini yakni Aleix Espargaro dan Maverick Vinales berpotensi hengkang.