Site icon nuga.co

Rossi Abaikan Persaingan dengan Lorenzo

Valentino Rossi “menyepelekan” pertanyaan tentang kemungkinan persaingannya dengan Jorge Lorenzo di Motegi Circuit, MotoGP Jepang, Minggu sore WIB, 11 Oktober 2015, dan memilih “bungkam” untuk menikmati masa rehatnya.

“Saya tak tertarik dengan pertanyaan persaingan dengan Lorenzo di Motegi. Lebih baik mendiamkannya dulu sebelum sampai ke lomba,” ujarnya santai dan tanpa beban.

Bagi Rossi tidak hanya Motegi yang menjadi pendulum untuk meraih juara di musim ini.

“Ada empat lomba lagi. Semuanya tidak mudah,” ujarnya lanjut kepada “crash,” Kamis 01 oktober 2015.

Usai melombakan empat belas seri, MotoGP kini menempatkan Rossi di puncak klasemen kelas primer balap motor grand prix.
Dalam balapan terakhir di Aragon, Spanyol, Minggu malam WIB lalu , ia finis ketiga.

Hasil tersebut bukan cuma membuat Rossi langsung kembali naik podium setelah dua pekan lalu di Misano gagal melakukannya–untuk kali pertama musim ini, melainkan juga penting dalam persaingan dengan Jorge Lorenzo yang sukses berjaya di Aragon kemarin.

Dengan empat seri tersisa kedua rider Movistar Yamaha tersebut cuma terpaut empat belas poin; dari Lorenzo.

“Pertarungan antara diriku dengan Jorge sangatlah sengit dan itu bagus karena di setiap balapan kami mengejar poin demi poin,” sebut Rossi seperti dikutip Crash.

“Jorge sudah melaju dengan fantastis, amat mendekati kesempurnaan, jadi ini akan sulit. Tapi aku ada dalam persaingan, aku cukup kompetitif.”

“Sekarang kami akan menuju bagian lain dunia untuk membalap dan itu senantiasa jadi sesuatu yang berbeda, sesuatu yang spesial, tapi aku suka semua lintasannya dan sekarang kami akan beristirahat satu pekan lalu kita lihat bagaimana berikutnya,” ujarnya.

Motegi, Jepang, akan menjadi balapan pertama dari empat seri terakhir pada 11 Oktober depan. Phillip Island, Australia, menyusul sepekan berselang. Lalu Sepang, Ricardo Tormo dan berakhir di Valencia sebagai seri pamungkas pada 8 November 2015.

Musim lalu Lorenzo tampil jadi pemenang di Motegi sedangkan Rossi finis ketiga.

Sementara di Phillip Island, Rossi-lah yang berjaya dengan Lorenzo finis di posisi dua.

Di Sepang pada tahun yang sama, balapan dimenangi Marquez dengan Rossi dan Lorenzo secara berurutan finis di posisi dua dan tiga.

Sedangkan di Ricardo Tormo tahun lalu, yang juga dimenangi Marquez, Rossi finis kedua sedangkan Lorenzo gagal finis

Secara matematis persaingan musim ini sejatinya masih melibatkan rider Repsol Honda Marc Marquez dan bahkan Andrea Iannone dari Ducati yang menempati posisi empat, karena empat kemenangan di seri sisa bakal berarti tambahan seratuspoin.

Akan tetapi, secara realistis hal itu terbilang sulit mengingat konsistensi Rossi dan Lorenzo; finis kelima jadi posisi terburuk Rossi yang mengecualikan hasil itu selalu naik podium dan Lorenzo baru sekali gagal menambah angka dan sudah delapan kali naik podium.

Di sisi lain konsistensi bukanlah sobat Marquez musim ini karena ia sudah lima kali crash, sedangkan Iannone baru mampu dua kali naik podium tanpa kemenangan.

Maka persaingan berebut gelar juara dapat dibilang tinggal jadi milik Rossi dan Lorenzo di empat seri terakhir–Motegi, Phillip Island, Sepang, dan Ricardo Tormo.

Catatan-catatan tahun lalu itu setidaknya menjadi sedikit gambaran betapa duel Rossi versus Lorenzo di empat seri sisa berpotensi mencapai

Persaingan Rossi dan Lorenzo juga telah mengangkat performa Yamaha.

“Saya pikir ini sudah dipastikan menjadi tahunnya Yamaha. Paling tidak, di seri berikutnya di Motegi, itu dikenal sebagai sirkuitnya Yamaha. Lorenzo atau Rossi akan meraih kemenangan di sana,” tulis “crash”

“Di awal lomba Marquez masih mengganggu Rossi dan Lorenzo. Tapi begitu di Aragon dia jatuh Repsol Honda boleh dikatakan habis.”

Exit mobile version