Site icon nuga.co

Rossi Pulih dari Kegagalan Musim Lalu

Usai gagal menjuarai MotoGP musim ini, akibat tendangan “Sepang” di GP Malaysia, Valentino Rossi, kini, sedang menjalani masa pemulihan dari kepahitan dan bertekad akan tampil impresif di musim mendatang, 2016.

Seperti dikutip dari “crash,” 19 November 2015, Rossi, menurut Lin Jarvis, petinggi Yamaha, benar-benar telah melupakan kegagalan musim lalu.

“Dia sudah pulih. Motifasinya sangat tinggi untuk bisa bertarung lebih ketat lagi di musim mendatang,” ungkap Jarvis.

Direktur Tim Movistar Yamaha itu, mengklaim Valentino Rossi sudah mendapatkan motivasi kembali untuk tampil di MotoGP.

Jarvis juga memastikan Yamaha tidak akan terganggu dengan konflik antara Rossi dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Rossi sempat dikabarkan ingin mengakhiri kariernya di MotoGP setelah gagal merebut gelar juara dunia musim lalu, yang dianggap The Doctor akibat ‘koneksi Spanyol’ Lorenzo dengan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Jarvis mengakui Rossi menunjukkan kekecewaannya setelah gagal merebut gelar juara dunia MotoGP 2015 di GP Valencia, 8 November lalu. Namun, pria asal Inggris itu memastikan Rossi sudah menemukan kembali motivasinya.

“Ketika Anda mengeluarkan semua tenaga untuk menjadi juara dunia hingga lap terakhir, kemudian Anda kalah, Anda pasti akan hancur. Sikap Rossi sangat bisa diterima,” ujar Jarvis seperti dilansir Motorsport.

“Hal terbaik untuk Rossi mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk melupakannya dan menemukan motivasi. Tapi, pada hari kedua tes Valencia, dia sudah kembali. Dia menunjukkan antusiasme, itu yang kami ingin lihat darinya.”

Jarvis mengatakan, Federasi Sepeda Motor Internasional dan penyelenggara MotoGP, Dorna, harus melakukan sesuatu untuk memastikan konflik antara Rossi, Marquez, dan Lorenzo tidak mempengaruhi jalannya musim depan.

“Penting bagi FIM dan Dorna menganalisa apa yang terjadi, dan melakukan langkah yang diperlukan. Jika musim dimulai tanpa solusi, tanpa mendiskusikannya, maka semuanya akan sulit,” ucap Jarvis.

Sementara itu pihak Repsol Honda minta Marc Marquez untuk tidak berbicara diberbagai kesempatan agar tidak memanaskan tensi hubunganny dengan Valentino Rossi.

Tidak hanya memiliki masalah dengan Rossi di MotoGP 2015, Marquez juga sempat bersitegang dengan dua jurnalis Italia di rumahnya, Cervera, beberapa hari setelah insiden di MotoGP Malaysia, 25 Oktober lalu.

Marquez dan sejumlah anggota keluarganya diklaim menganiaya dua jurnalis asal Italia tersebut.
Kedua pihak kemudian mengajukan kasus tersebut ke pengadilan.

Awal pekan ini Marquez untuk kali pertama ke Italia sejak insiden di Cervera itu menghadiri acara Honda Racing Corporation Menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, Marquez dilarang berbicara.

“Ya, tentu kami menyuruhnya untuk tidak berbicara. Situasinya, semua hal bisa terjadi, bahkan seseorang bisa meludahi Marquez,” ujar Direktur Pelaksana Repsol Honda, Livio Suppo, kepada Gazzetta dello Sport.

Suppo mengakui telah melakukan kesalahan dengan terlambat mencegah kasus Rossi dan Marquez semakin meluas usai konferensi pers sebelum MotoGP Malaysia, ketika The Doctor menuduh Marquez sengaja membantu Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.

Pria yang bergabung dengan HRC sejak lima tahun lalu itu itu berharap masalah Rossi dengan Marquez bisa segera berakhir. Suppo mengatakan, situasinya sudah sehat untuk ajang MotoGP.

“Saya tidak tahu apakah Rossi akan menjabat tangan Marquez, dan saya tidak tahu apakah Marquez bisa menerimanya. Saya hanya bisa katakan ini sudah melewati batas. Saya minta orang-orang untuk menggunakan kepalanya,” tegas Suppo.

Untuk merespon apa yang dilakukan Marquez Rossi juga diminta untuk berhenti menuduh Marc Marquez yang diklaimnya telah membantu Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.

Perseteruan Rossi dan Marquez hingga kini masih berlangsung.

Terakhir, The Doctor menantang pihak Repsol Honda untuk membuka bukti data dari motor Marquez yang mereka janjikan.

Data itu sebelumnya diklaim Honda akan membuktikan Rossi telah menendang Marquez hingga terjadi.

Livio Suppo, mengatakan pihaknya tidak ingin memperpanjang masalah dengan Rossi. Suppo berharap pebalap yang dijuluki The Doctor itu bisa berhenti menuduh Marquez telah berbuat curang.

“Saya benar-benar berharap Rossi mengerti kalau Honda dan Marquez tidak menghalanginya. Kami hanya berusaha menjalani kejuaraan. Jika dia berpikir secara berbeda, saya minta maaf, tapi situasinya bukan seperti yang dia pikirkan,” ujar Suppo seperti dilansir Crash.

Ini bukan kali pertama Suppo bersitegang dengan Rossi.

Sebelumnya, ketika masih menjadi manajer tim Casey Stoner di Repsol Honda, Suppo juga sempat bermasalah dengan pebalap 36 tahun tersebut. Meski begitu, Suppo mengaku sangat menghormati Rossi.

“Sekarang saya lebih menghormati Rossi daripada 10 tahun yang lalu, karena apa yang dia perlihatkan hari ini. Tidak masalah dia menjadi juara dunia atau tidak, Rossi tampil luar biasa, 36 tahun dan mampu bersaing dengan pebalap muda,” ucap Suppo.

“Rossi mampu mengubah gaya membalapnya untuk menghadapi Stoner, Lorenzo, Dani Pedrosa, dan kini Marquez. Musim ini dia mampu mengalahkan semuanya, dan hanya kehilangan gelar juara dunia terpaut lima poin.”

Terakhir Suppo berharap konflik yang melibatkan Rossi, Marquez, dan Lorenzo, bisa segera berakhir.

“Saya lebih memilih musim tanpa polemik dan masalah. Saya hanya berharap permasalahan ini berhenti. Waktu akan menjawab, dan saya berharap pendukung setia Rossi berhenti mencemooh Marquez,” ucap Suppo.

Exit mobile version