Pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi, tertawa mendapat penghargaan ‘Pecundang Tahun Ini’ usai terpuruk bersama Yamaha di MotoGP lalu.
Rossi mendapat penghargaan ‘Tapiro de Oro’ dari program acara Striscia la Notizia yang setiap tahunnya memberi penghargaan ‘Pecundang Tahun Ini’ kepada atlet terburuk Italia.
Terpilihnya Rossi sebagai penerima ‘Tapiro de Oro’ tidak lepas dari penampilan buruk di MotoGP 2018. Musim lalu The Doctor untuk kali dalam sejarah bersama Yamaha gagal meraih kemenangan dalam satu musim MotoGP.
Dikutip dari Daily Star, sejumlah atlet biasanya marah dan enggan menerima trofi ‘Tapiro de Oro’. Tapi, Rossi justru dengan senang menerima penghargaan tersebut. Rossi tertawa di depan kamera ketika menerima penghargaan ‘Tapiro de Oro’.
“Saya tidak mampu meraih satu kemenangan dan itu sangat menyakitkan, benar-benar musim yang sulit. Sungguh luar biasa saya membuang salah satu musim terbaik saya sebagai pebalap di motor tersebut,” ujar Rossi.
Rossi mengakhiri MotoGP lalu tanpa mampu meraih kemenangan. Padahal dalam dua balapan terakhir pebalap 39 tahun itu memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan di seri Malaysia dan Valencia.
Kegagalan meraih kemenangan di Malaysia dan Valencia membuat Rossi untuk kali pertama sepanjang karier bersama Yamaha gagal meraih kemenangan di MotoGP.
Sebelumnya Rossi hanya gagal dua kali meraih kemenangan dalam satu musim MotoGP, yakni ketika memperkuat Ducati
Rossi bukan satu-satunya atlet yang menerima ‘Tapiro de Oro’ tahun ini. Manajemen Ferrrari yang diwakili Maurizio Arrivabene juga menerima penghargaan serupa setelah gagal menjegal Lewis Hamilton merebut gelar Formula One
Para pebalap MotoGP akan kembali menjalani tes pra musim 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Balapan pertama akan digelar di MotoGP Qatar, 10 Maret mendatang
Rossi juga menyanggah anggapan yang menyebutnya lamban di lintasan MotoGP karena sudah menjelang memasuki usia kepala empat.
MotoGP musim depan akan menjadi musim balap kelas utama yang kedua puluh bagi Rossi.
Pebalap tiga puluh sembilan tahun asal Italia itu sudah menjalani persaingan di berbagai kelas
Menjadi fenomena karena mendominasi persaingan di trek MotoGP sejaktahun dua ribu, Rossi gagal meraih gelar juara dunia dalam delapan musim terakhir.
Rossi menyangkal ketiadaan gelar juara berkaitan dengan usianya yang menua.
“Tidak ada hubungannya dengan masalah umur. Saya tidak memikirkan risiko ketika sedang balapan. ‘
“Dan jika Anda mempertanyakan mengenai kemenangan Maverick Vinales di MotoGP Australia tahun lalu8 dan saya tidak pernah menang lagi sejak MotoGP Assen sebelumnya, maka saya hanya bisa membalas bahwa setelan dan ban kami tidak baik di Phillip Island.
Tetapi itu hanya dapat diketahui setelah balapan,” jelas Rossi mengenai kegagalan meraih gelar juara seri pada MotoGP musim lalu seperti dikutip dari Speedweek.
“Setiap kali kalah, saya disarankan untuk pensiun. Itu biasa terjadi, hal yang sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir,” tambah pengoleksi tujuh gelar MotoGP itu.
Rossi juga mengakui ketidakmampuan mesin Yamaha bersaing menjadi masalah tersendiri yang menghambatnya tampil maksimal pada musim balap musim lalu.
Rossi hanya menempati peringkat ketiga pada klasemen akhir, berada di belakang Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.
“Kami mengalami masalah di Misano, Aragon, dan beberapa balapan lainnya. Kemenangan Maverick membantu seluruh anggota tim untuk mengubah suasana hati. Ini seperti pengulangan, karena kami menghadapi masa-masa sulit setelah kegagalan demi kegagalan,” terangnya.
Mengenai masalah usia, Rossi mengakui faktor fisik turut memengaruhi dalam pemulihan cedera seperti yang dialami pada musim lalu ketika mengalami patah kaki.
“Secara fisik, saya lebih baik pada tahun lalu dibanding setahun sebelumnya karena saya mengalami cedera pada tahun sebelumnya di balapan Enduro sebelum balapan di Misano, setelah itu saya merasa gampang letih setelah balapan,” ucap Rossi.
“Jujur terkadang sebelum cedera, itulah mengapa saya berlatih lebih keras pada musim dingin tahun lalu. Tetapi memang ada perbedaan antara pebalap muda dan saya,” sambungnya
Bos Repsol Honda Alberto Puig mengatakan Valentino Rossi sudah harus menerima kenyataan bahwa Marc Marquez adalah pebalap terbaik di MotoGP saat ini.
Puig mengaku salut dengan semangat Rossi yang masih sangat kuat di usianya yang tus untuk tetap membalap di MotoGP. Ia bahkan kagum dengan pebalap Movistar Yamaha tersebut masih bisa berada di urutan ketiga klasemen akhir MooGP.
Kendati memuji Rossi, Puig menyayangkan jika hingga saat ini ia masih belum bisa menerima bahwa masanya sebagai pebalap terbaik MotoGP sudah usai dan digantikan Marc Marquez.
Rossi total sudah tujuh gelar juara MotoGP, sedangkan Marquez baru lima gelar. Namun, Puig yakin Marquez bakal melewati pencapaian The Doctor mengingat usianya yang masih relatif muda.
“Valentino adalah pebalap luar biasa. Ia mendapat semua respek dari saya. Di usianya kini ia masih memiliki semangat dan kemampuan untuk melaju cepat.”
“Ia tidak terima jika gagal menang. Namun, ia memiliki masa-masa berat bahwa eranya sudah berakhir. Terkadang cara yang biasa ia gunakan bukan sesuatu yang tepat,” ujar Puig dikutip dari La Vanguardia.