Site icon nuga.co

Rossi Tetap Pebalap Nomor Satu Yamaha

Valentino Rossi masih jadi pebalap nomor satu tim pabrikan tersebut meski tiga kali gagal finis secara beruntun di MotoGP

Rossi tidak mampu mendulang angka di tiga seri berurutan, yaitu di MotoGP Italia, MotoGP Catalunya, dan MotoGP Belanda. Padahal tiga seri tersebut merupakan tiga seri yang jadi favorit Rossi.

Namun hal tersebut tidak menggoyahkan status Rossi sebagai pebalap terbaik Yamaha di MotoGP musim ini. The Doctor saat ini ada di peringkat kelima dengan nilai tujuh puluh dua poin.

Meski masih jadi pebalap nomor satu Yamaha, jarak Rossi dengan Fabio Quartararo dan Maverick Vinales makin rapat. Quartararo ada di peringkat keenam dengan catatan enam puluh tujuh poin sedangkan Vinales ada di posisi ketujuh

Saat Rossi gagal finis, Quartararo dan Vinales sendiri justru tampil apik. Quartararo berhasil naik podium dalam dua seri terakhir sedangkan Vinales mampu memenangkan balapan MotoGP Belanda akhir pekan lalu.

Vinales sendiri mengakui bahwa dirinya masih harus mewaspadai Rossi meski pebalap  itu gagal finis di tiga seri terakhir.

“Saya akan coba untuk terus melanjutkan dengan pendekatan mentan yang sama. Kemenangan adalah hasil dari kerja tim yang bagus.”

“Namun saya bukan pebalap nomor satu di Yamaha. Sosok Valentino Rossi sangat besar. Kalian tidak akan pernah bisa menganggap remeh dirinya. Mungkin saja dia bisa meraih kemenangan di Jerman,” ucap Vinales dikutip dari Tuttomotoriweb.

Sebelum balapan MotoGP Belanda digelar, Rossi menyadari bahwa peluang untuk ikut dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2019 sudah nyaris tertutup.

Pada musim ini, Marc Marquez tampil solid di berbagai kondisi trek. Saat tampil di MotoGP Belanda, Marquez sendiri tidak menunjukkan catatan impresif di latihan bebas namun berhasil menyudahi balapan sebagai runner up.

Sementara itu, pengamat MotoGP Carlo Pernat menilai kegagalan Valentino Rossi  disebabkan karena masalah di dalam tim.

Rossi mengalami kegagalan finis dalam tiga seri terakhir di MotoGP 2019. Yang paling terkini, Rossi menabrak Takaaki Nakagami dalam balapan MotoGP Belanda yang berlangsung di Sirkuit Assen.

Pebalap yang pernah berjaya dengan tujuh gelar juara dunia MotoGP itu kini semakin jauh tertinggal dari Marc Marquez di klasemen sementara.

Menurut Pernat hasil yang didapat Rossi benar-benar berkebalikan dari capaian Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli yang mampu mengakhiri MotoGP Belanda di posisi lima besar dengan motor Yamaha

Hari yang kelam bagi Rossi dan ada tiga hipotesis. Yang pertama Vale mendekati akhir karier, yang kedua masalah pada sepeda motor, sedangkan yang ketiga diwakili oleh tim. Saya tidak melihat Rossi ada di akhir karier karena dia bisa meraih poin dan saya pikir bukan karena Yamaha juga berdasarkan hasil dari tiga pebalap di Belanda,” jelas Pernat dikutip dari GPOne.

“Dalam titik ini, ada sebuah masalah tim dan Rossi harus berpikir keras dan memutuskan langkah yang akan diambil. Ini akan menjadi keputusan yang sulit, tapi harus dia ambil, atau dia tidak akan kembali seperti dia sebelumnya,” sambung sosok yang pernah menjadi manajer di dunia balap motor tersebut.

Pria asal Italia itu seolah menegaskan pendapatnya setelah MotoGP Italia ketika Rossi gagal finis lantaran terjatuh. Ketika itu Pernat menyebut The Doctor belum habis, namun menyebut tim Yamaha tidak memiliki panduan untuk melangkah.

Usai MotoGP Belanda, Pernat juga menyebut persaingan gelar juara akan diwarnai rivalitas antara Marquez dan Quartararo di saat Ducati tampil tidak stabil bersama Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.

Valentino Rossi sendiri kepada “crash,” mengungkapkan  ikut merasa senang dengan kemenangan rekan setimnya  Maverick Vinales, yang menjuarai MotoGP Belanda di Sirkuit Assen,.

Menurut The Doctor, kemenangan itu positif bagi Yamaha.

Torehan Vinales di Assen sangat kontras dengan pencapaian Rossi. Pembalap Italia itu malah gagal merampungkan balapan MotoGP Belanda karena mengalami kecelakaan pada lap ketiga.

Rossi terjatuh setelah bersenggolan dengan pembalap, Takaaki Nakagami, di tikungan delapan. Pembalap  tersebut telah tiga seri beruntun gagal finis. Ini kali pertama The Doctor gagal finis tiga seri beruntun

Vinales bukan satu-satunya pembalap Yamaha yang bersinar di MotoGP Belanda. Yamaha juga menempatkan satu pembalap lagi di podium, melalui Fabio Quartararo, yang finis ketiga.

“Ini hasil luar biasa bagi tim dan saya ikut bahagia untuk Yamaha, karena ini kemenangan penting. Sejujurnya Maverick layak dengan kemenangan ini karena dia membalap sangat baik ,” kata Valentino Rossi, seperti dilansir Crash.

Vinales berhasil memecahkan paceklik kemenangan Yamaha pada musim ini, bahkan tepatnya sejak MotoGP Australia . Kemenangan ini juga menjadi yang pertama bagi Vinales pada MotoGP.

Rossi juga tak lupa memberikan kredit untuk Quartararo yang naik podium ketiga.

“Ini bagus bagi kami karena artinya ada dua pembalap Yamaha di podium. Jadi, kami harus bekerja untuk berusaha sekuat mereka (Vinales dan Quartararo),” ujar The Doctor.

Rossi kini bercokol di peringkat kelima klasemen sementara MotoGP

Exit mobile version