MotoGP San Marino, pekan kedua September mendatang, akan menjadi peluang terakhir bagi Valentino Rossi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP .
Setelah hanya mampu finis keempat pada balapan MotoGP Inggris , Minggu lalu, Rossi turun ke posisi enam klasemen sementara musim ini. The Doctor digeser rekan setimnya, Maverick Vinales, dari posisi lima dan tertinggal dua poin.
Kesempatan Rossi untuk merebut gelar MotoGP 2019 dan melengkapi gelar juara dunia menjadi sepuluh semakin tipis usai MotoGP Inggris. Pasalnya, mantan pebalap Ducati dan Honda itu kini tertinggal seratus tiga puluh empat poin dari Marc Marquez dengan tujuh seri tersisa.
Dengan seratus tujuh puluh lima poin penuh yang masih mungkin bisa direbut Rossi di sisa musim, maka MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli akan jadi seri peluang terakhir merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini.
Rossi tidak boleh kehilangan enam belas poin dari Marquez pada balapan MotoGP San Marino. Jika itu yang terjadi, maka Rossi dipastikan tidak bisa lagi merebut gelar juara dunia musim ini karena terpaut seratus lima puluh poin dari Marquez dengan enam seri tersisa.
Rossi sudah dipastikan tidak bisa mengalahkan Marquez pada klasemen MotoGP jika di akhir musim kedua pebalap memiliki poin yang sama.
Pasalnya, Rossi sudah tidak mungkin mengalahkan jumlah kemenangan dan podium yang diraih Marquez musim ini.
Rossi baru mampu merebut dua finis podium musim ini di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat . Sementara Marquez sukses merebut sebelas finis podium, termasuk enam kemenangan di MotoGP .
Kali terakhir Rossi menjadi juara dunia MotoGP terjadi pada musim 2009 bersama Yamaha. Ketika itu The Doctor mengalahkan rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo.
Valentino Rossi memang gagal naik podium di MotoGP Inggris
Rossi tertinggal sepuluh detik dari rekan setimnya di Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, yang berhasil finis di posisi ketiga MotoGP Inggris. Rossi mengatakan, dia harus susah payah menyentuh garis akhir karena ban belakang motornya sudah menyerah di pertengahan balapan.
“Ban motor saya sangat, sangat rusak, dia sudah menyerah. Saya pikir hal ini juga dialami Cal Crutchlow, Jack Miller, dan Franco Morbidelli,” kata Rossi, seperti dikutip dari Motor Sport.
“Saya pikir, masalah kami ada di ban belakang. Saya selalu lebih menderita di cengkeraman belakang ketimbang pembalap Yamaha lainnya, Vinales atau Fabio Quartararo,” ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Rossi mengatakan, bannya cepat habis karena udara di lintasan mencapai tiga puluh satu derajat celcius, sedangkan kelembabannya berada di angka dua puluh tujuh persen.
“Saat balapan, lintasan lebih panas. Saya memiliki banyak masalah ketimbang Vinales,” ucap pembalap MotoGP berusia empat puluh tahun tersebut.
Rossi juga mengatakan, Vinales pandai mengelola ban sejak sesi kualifikasi hingga balapan. Tak hanya itu, Vinales menunjukkannya dengan finis di depan Rossi.
“Vinales melakukan banyak putaran dengan ban yang dia pakai pada hari Sabtu. Namun, kecepatannya sama persis saat balapan,” kata Rossi.
“Saya bagus saat hari Sabtu, lebih dari Vinales, tapi masalahnya timbul saat balapan. Di sini, saya perlu memahami cara menghemat ban belakang,” ucap pria asal Italia tersebut.
Moto GP Inggris di Sirkuit Silverstone, , menjadi momen yang yang tidak menguntungkan bagi Rossi
Rossi tampil cukup impresif pada babak kualifikasi MotoGP Inggris 2019, Sabtu (24/8). Pebalap Monster Energy Yamaha itu akan start dari posisi kedua setelah mencatatkan waktu 1 menit 58,596 detik. Rossi terpaut 0,428 detik dari Marc Marquez yang merebut pole.
Keberhasilan merebut posisi dua pada babak kualifikasi membuat Rossi memiliki peluang cukup besar meraih podium di MotoGP Inggris Pasalnya, The Doctor punya catatan bagus musim ini jika start dari barisan depan.
Ini adalah kali pertama sejak seri balapan MotoGP Amerika Serikat Rossi start dari barisan depan. Ketika itu Rossi start dari posisi kedua setelah kalah dari Marquez di babak kualifikasi
Menariknya, MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit Austin juga kali terakhir Rossi naik podium.
Rossi sendiri cukup percaya diri jelang balapan MotoGP Inggris. Pebalap itu mengatakan keberhasilan start dari posisi kedua menjadi bukti dirinya belum habis di MotoGP.
“Saya tahu saya punya motivasi dan saya bisa kuat, karena saya juga merasa kuat secara fisik. Normal di usia dan titik karier seperti saya saat ini, jika saya memiliki tiga balapan buruk, orang-orang mulai mengatakan saya terlalu tua dan lebih baik tetap di rumah,” ujar Rossi dikutip dari Motorsport.