Site icon nuga.co

Sirkuit Valencia “Hantu” Bagi Rossi

Sirkuit Valencia, yang merupakan seri terakhir MotoGP musim ini, bisa jadi “hantu” bagi Valentino Rossi sebab selama eksistensinya di di dunia balap “The Doctor” selalu dibuat sulit oleh trek di Spanyol itu.

Kali ini pun, usai “tragedi” Sepang, Rossi yang dipaksa memulai balapan dari posisi paling buncit, dipastikan akan kesulitan menaklukannya.

Jika gagal meraih posisi tiga besar pada akhir lomba, Rossi dengan terpaksa harus merelakan gelar juara MotoGP tahun ini jatuh ke rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Jika melihat pada tahun-tahun sebelumnya, GP Valencia bukanlah seri yang bersahabat bagi The Doctor.

Sejak tiga belas tahun lalu, Rossi hanya mampu memenangi dua balapan. Sejauh ini, hanya dua pembalap Italia yang berhasil memenangkan balapan di Valencia yakni Rossi dan mantan pembalap Honda, Marco Melandri .

Sejak tiga tahun lalu sampai tahun lalu, Valencia menjadi panggung utama pembalap Spanyol.

Secara bergantian, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez berhasil mencicipi manisnya podium utama di Valencia. Rekor terburuk Rossi di Valencia terjadi pada delapan tahun lalu saat dirinya tidak mampu menyelesaikan balapan.

The Doctor saat ini memang berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2015.

Namun posisi tersebut tidak aman karena dirinya hanya berjarak tujuh poin dari pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo.

Keadaan diperburuk setelah dirinya dijatuhi sanksi dan diharuskan memulai balapan dari posisi paling buncit.

Keadaan di atas belum seberapa bagi pembalap berpaspor Italia tersebut.

Jika diperhatikan, Rossi belum pernah meraih sekalipun juara pertama di semua balapan yang digelar di tanah Spanyol.

Balapan di Spanyol dimulai di Circuito de Jerez pada 3 Mei 2015.

Rossi memulai balapan dari posisi lima dan Lorenzo meraih pole position usai melakoni babak kualifikasi. Hasilnya pun tidak menguntungkan bagi Rossi. Mantan pembalap Honda tersebut harus finish di posisi tiga, kalah dari Lorenzo yang berhasil menjadi juara pertama.

Sebulan kemudian giliran Barcelona yang menjadi tuan rumah balapan bergengsi tersebut tepatnya 14 Juni 2015. Pada babak kualifikasi, kedua pembalap Movistar Yamaha gagal meraih posisi pertama.

Lorenzo yang membalap di hadapan tuan rumah hanya mampu berada di posisi ketiga. Hasil tersebut jauh kebih baik dari Rossi yang hanya mampu meraih posisi tujuh.

Meski berawal dari posisi tujuh, Rossi mampu merangkak naik ke posisi dua menemani rekan setimnya yang kembali berhasil memenangkan perlombaan di Spanyol.

Dua bulan lalu giliran sirkuit MotorLand Aragon yang menjadi saksi keperkasaan pembalap Spanyol. Lorenzo yang memulai balapan dari posisi kedua berhasil meraih juara. Sementara Rossi yang memulai balapan dari posisi enam harus puas bercokol di peringkat tiga.

Balapan di Valencia menjadi balapan terakhir yang akan digelar di Spanyol. Tidak hanya itu, Valencia juga menjadi tempat balapan terakhir musim ini.

Sejauh ini Rossi belum pernah menjuarai satu seri pun di Spanyol sepanjang 2015. Berdasarkan data tersebut, sulit rasanya untuk Rossi menghindar dari tekanan pembalap dan pendukung tuan rumah.

Sementara itu, empat hari menjelang balapan di Valencia, sebuah petisii muncul di dunia maya terkait persaingan juara dunia MotoGP musim ini. Kali ini sebanyak seribu enam ratus orang lebih telah menyatakan dukungan untuk mencabut nama Rossi dan Walk of Fame di Jerez, Spanyol.

Valentino Rossi mendapat kehormatan saat namanya diabadikan dalam Walk of Fame Jerez pada April 2015 lalu.
Terletak di sepanjang wilayah Avenida Alvaro Domecq, Walk of Fame tersebut berisi nama-nama para legenda MotoGP atau orang-orang yang dianggap punya jasa besar dalam perkembangan balap motor.

Selain Rossi ada juga Jorge Lorenzo, Giacomo Agostini, Angel Nieto, dan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta yang namanya terpampang. Nama sosok-sosok tersebut diukir di atas pelat batu berbintang yang kemudian ditanamkan di jalan.

Namun kini muncul desakan agar nama Rossi dicabut dari Walk of Fame tersebut. Dikutip dari Marca, telah ada lebih seribuan orang yang menandatangani petisi agar nama The Doctor tidak ada lagi di Walk of Fame itu. Petisi itu ditujukan pada Pemerintah Kota Jerez.

Gabriel Raya, penggagas petisi, menyebut kalau keinginan mencabut nama Rossi terkait dengan insiden yang terjadi antara Marquez dengan Rossi.

Dalam pernyataannya, Raya menyebut kalau Rossi yang selama ini membuktikan dirinya sebagai seorang juara sejati kini tidak lagi menunjukkan hal itu. Raya juga menegaskan kalau nilai sportivitas harus berada di atas segalanya, termasuk status legenda The Doctor.

“Saya sangat terhormat. Saya menyukai Jerez,” sahut Rossi dalam perayaan masuknya nama dia di Walk of Fame, beberapa bulan lalu.

Exit mobile version