Pebalap senior Valentino Rossi mengatakan membutuhkan bantuan dari Yamaha untuk bisa mengalahkan Ducati dan Honda di MotoGP musim depan.
Yamaha memiliki sedikit kemajuan di beberapa seri terakhir MotoGP. Maverick Vinales memenangi MotoGP Australia, sementara Rossi tampil impresif di MotoGP Malaysia dan Valencia, kendati harus terrjatuh di dua balapan itu.
Yang pasti dengan hasil itu Rossi seperti mulai menemukan kecocokan dengan motor M1.
Hal tersebut bisa menjadi modal bagi Yamaha untuk MotoGP depan
Namun The Doctor menilai bekal itu belum cukup untuk bersaing dengan Honda serta Ducati di MotoGP 2019. Rossi menilai di musim depan Yamaha masih harus bekerja keras agar tidak terpaut jauh dari Ducati dan Honda.
“Jika kami ingin mencoba dan menang serta mengalahkan Ducati dan Honda, kami perlu bantuan dari Yamaha. Tapi saya melihat mereka berkonsentrasi untuk itu,” ujar Rossi dikutip dari Tuttomotoriweb.
Menurut Rossi tes Yamaha di Sirkuit Ricardo Tormo dan Sirtkuit Jerez bisa menjadi indikator progres timnya untuk musim depan.
“Kami memiliki beberapa hal untuk dicoba. Kemudian pada awal Februari tahun depan akan sangat penting untuk melihat apakah kami telah berhasil meningkat atau tidak,” ucap pebalap 39 tahun itu.
MotoGP 2018 merupakan musim pertama Rossi tanpa memenangi seri bersama Yamaha. Prestasi terbaik pebalap Italia itu di musim ini meraih podium kedua di MotoGP Jerman.
“Akhir musim ini cukup positif, karena saya kompetitif dalam dua balapan terakhir dan Maverick berhasil menang di Australia. Jadi mari katakan bahwa dalam empat sampai lima balapan terakhir kami berhasil menjadi sedikit lebih cepat,” ucap Rossi.
Dalam balapan di Valencia, yang merupakan seri terakhir MotoGP musim ini. Rossi gagal naik podium.
Rossi hanya bisa menempati posisi tiga klasemen akhir MotoGP musim ini.
Posisi ini ditentukan dalam balapan di Valencia Minggu malam WIB.
Dalam balapan itu, sebenarnya, Rossi cukup percaya diri bisa menjadi juara jika tidak ada bendera merah yang menghentikan lomba di lap kelima belas.
Rossi tampil meyakinkan pada MotoGP Valencia yang berlangsung di atas lintasan basah karena diguyur hujan.
Start dari urutan keenam belas, mantan juara dunia MotoGP itu berhasil melesat dan tergabung dengan pebalap-pebalap di kelompok tiga besar ketika balapan memasuki lap kedelapan.
Kendati ada keuntungan yang didapat dari kecelakaan beberapa pebalap, Rossi menunjukkan kualitas ketika bersaing dengan Alex Rins dan Andrea Dovizioso.
Rossi sempat menempati peringkat kedua pada lap keempat belas, sebelum bendera merah dikibarkan dan balapan dihentikan sementara dan start dilakukan berdasarkan posisi pebalap pada lap kedua belas
Andalan tim Movistar Yamaha itu melakukan start ulang dari posisi ketiga. Lima putaran setelah start ulang, Rossi menyalip Rins dan berada di belakang Dovizioso.
Empat lap jelang finis, Rossi terjatuh di tikungan dua belas. Meski bisa kembali melanjutkan balapan, Rossi hanya finis di urutan ketig belas.
“Dovizioso sangat cepat di lintasan basah, seperti Ducati pada umumnya, tapi mengganti ban depan [dengan ban lunak, seperti yang saya lakukan] mendatangkan keuntungan besar,” ujar Rossi mengenai keberhasilan rekan senegaranya itu menjadi kampiun di MotoGP Valencia dikutip dari Skysports.
“Saya bisa menang jika balap terus berlanjut, namun menunda balapan adalah keputusan yang tepat, terlalu banyak air di trek, kemudian Dovizioso mengganti ban baru yang membuatnya berbeda, di balapan kedua dia sangat superior,” sambungnya.
Kecelakaan di lap-lap akhir bukan kali ini saja dialami Rossi, pada balapan di Malaysia sang pebalap veteran juga terjatuh ketika balapan menyisakan enam lap.
Pembalap Movistar Yamaha itu mengakui mengalami keterpurukan di sepanjang akhir pekan.
Bagi Rossi, MotoGP adalah salah satu momen terburuk dalam kariernya. Jangankan bersaing untuk memperebutkan gelar, sekadar naik podium saja pembalap asal Italia itu kesulitan. Akibatnya, ia pun kerap mengakhiri balapan dengan kekecewaan.
Sampai jelang MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, yang notabene balapan terakhir di musim ini, Rossi belum mampu menyudahi paceklik kemenangannya sejak MotoGP Belanda tahun lalu.