Valentino Rossi tidak hanya “jantan” dalam ketika berada di trek untuk memamah lap demi lap, tapi seorang gentlemen sejati setelah menyatakan permintaan maafnya kepada semua publik MotoGP yang terusik selama sepuluh hari terakhir oleh pemberitaan mengenai “tendangan” Sepang-nya, ketika menjalani lomba di MotoGP Malaysia, Minggu, 25 Oktober 2015.
Permintaan maaf Rossi ini, seperti ditulis “crash,” Jumat, 06 November 2015, mencerminkan sportifitasnya yang tinggi dan ditujukan untuk menyelamatkan antusiasme publik yang tinggi terhadap perlombaan MotoGP.
“Ia ingin menyelamatkan MotoGP. Bukan dirinya. Ia memang ‘pahlawan” sejati di semua arena. Itu yang perlu dicatat dari seorang Rossi,” tulis “crash,” dengan nada emosional.
Ia juga, seperti ditulis “crash,” bersedia “mengaku” kesalahan walaupun tidak melakukan perbuatan nista.
Rossi, dengan nada sangat enteng, mengaku menyesal berlomba di luar jalur saat terjadinya insiden dengan Marc Marquez pada lomba GP Malaysia di Sirkuit Sepang, dua pekan lalu.
Akibat tindakannya tersebut, Rossi mendapat hukuman tiga poin penalti dari Race Direction karena dianggap memacu motornya dengan membahayakan.
Digandakan dengan poin penalti yang sebelumnya ia terima di Misano, Rossi harus berlomba di posisi belakang grid.
Rossi juga dipersalahkan karena dianggap menendang Marquez hingga terjatuh di Sepang. Namun, tindakan Rossi memepet Marquez dianggap merugikan secara waktu buat pebalap asal Italia ini.
“Sayangnya, saya memang tak punya pilihan. Saya hanya menyesal harus melebar dan tidak mau mengikuti jalur yang normal. Namun, saat ini, kita lebih baik bicara tentang lomba akhir pekan ini,” kata Rossi.
Pengadilan Arbitrase Olahraga telah menolak banding yang diajukan pihak Rossi dan menguatkan keputusan yang mengharuskan Rossi berlomba dari belakang. Saat ini, Rossi unggul tujuh poin di depan rekan setimnya dari tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.
“Berlomba dari belakang grid jelas membuat semuanya lebih sulit. Namun, saya akan mencoba berlomba secara maksimal, tetap berkonsentrasi dan berlomba sebaik mungkin pada akhir pekan ini. Kita lihat saja apa yang akan terjadi.”
Sebelum pernyataan menyesal ini disampaikan Rossi, Pengadilan Arbitrase Olahraga resmi menolak banding yang diajukan pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi,
Rossi mengajukan banding terkait hukuman tiga poin penalti yang didapat saat balapan GP Malaysia di Sirkuit Sepang.
Rossi dikenai sanksi tiga poin penalti karena telah melakukan manuver yang membahayakan pebalap lain.
Rossi bersenggolan dengan Marc Marquez yang akhirnya terjatuh di tikungan empat belas lap ketujuh balapan.
Dengan penolakan ini, Rossi dipastikan akan tetap memulai balapan GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu, 08 November 2015, dari posisi start paling belakang.
Hukuman ini didapat karena akumulasi penalti Rossi mencapai empat poin.
Selain tiga poin penalti yang didapat di Malaysia, Rossi sudah mendapatkan satu poin yang didapat saat GP San Marino.
Ketika itu, Rossi dinilai mengganggu rekan setimnya, Jorge Lorenzo, pada sesi kualifikasi.
Rossi sendiri telah menghapus keraguan banyak pihak tentang kepastian apakah dia akan tetap membalap pada seri terakhir musim ini di Valencia, awal November.
Sebelumnya, Rossi berkata kepada media Italia, “Saya tidak tahu apakah akan ikut balapan (di Valencia). Saya masih harus membuat keputusan.”
Dalam status Twitter terakhirnya, Rossi memberikan kepastian akan tetap turun pada sesi terakhir tersebut.
“Terima kasih atas dukungan kalian. Kalian sudah membantu saya untuk melupakan kemarahan saya atas apa yang terjadi. Mulai hari ini, kami bersiap untuk Valencia,” tulis Rossi di Twitter.
Dalam penjelasan lainnya Rossi juga tak berharap bantuan dari pebalap lain ketika menjalani lomba di Valencia.
Ia meminta para pebalap MotoGP berlomba dengan wajar dan tidak berusaha membantu dia dalam lomba seri terakhir MotoGP di Valencia, akhir pekan ini.
“Para pebalap lain akan berlomba dengan cara mereka sendiri. MotoGP adalah olahraga. Saya berharap semua akan berjalan normal,” kata Rossi.
Rossi yang telah mengoleksi sembilan gelar juara dunia ini mengaku tetap antusias untuk mengakhiri lomba musim ini.
Ia juga mengisyaratkan belum mengambil keputusan apakah akan ikut musim lomba dua tahun mendatang.
“Yang pasti, impian saya adalah bertarung untuk gelar juara dunia. Setelah melewati musim yang baik, saya tahu saya bisa bertarung. Namun, saya akan bertarung dalam situasi yang normal,” kata Rossi lagi.
“Situasi yang ada sekarang tidak akan mengubah rencana masa depan. Tahun depan, saya tetap berlomba karena telah terikat kontrak dan saya akan mengambil keputusan akan lanjut atau tidak untuk musim 2017.”
Untuk persiapan lomba di Valencia, Rossi menyebut belum mempersiapkan taktik khusus.
“Kami belum membicarakan taktik,” kata Rossi.
“Kami masih harus berpikir dan menghitung hal yang terbaik yang akan dilakukan.”