Marc Marquez silakan juara, Tapi Valentino Rossi adalah bintang di Sirkuit Indianapolis. Ia menuai decak kagum publik MotoGP. Ia menyajikan pertunjukan “maut” dengan Bautista dan Carl Cruthlow. Dan Rossi telah memberi gairah kepada MotoGP dengan tampilannya yang sangat memukai diusianya memasuki 34 tahun.
Sebagai petarung tua di balapan Indianapolis, Senin dinihari WIB, Rossi memang tidak mungkin keluar sebagai juara. Start dari posisi sembilan, Valentino sulit untuk mendekati Marquez, Lorenzo dan Dani Pedrosa.
“The Doctor” memang terpaut waktu yang jauh ketika menyelsaikan sesi kualifikasi sehingga ia tercampak ke urutan yang sangat kompetitif. Tapi Rossi adalah seorang “petarung sejati.” Ia mampu merangsek lebih kedepan dan kedepan dari posisinya di belakang.
Sebuah drama ia sajikan ketika berlomba dengan Bautista dari posisi enam Ia terus memacu motornya, mendekat dan mendekat. Saling adu kecepatan. Saling rangsek. Rossi merapat, menjauh, mendekati dan menjaga jarak untuk kemudian menyalip dan penonton terpukau lantas berteriak dalam sorak untuk aksinya yang “ciamik” di usia sangat tua untuk seorang pebalap MotoGP.
Lega menyalip Bautusta dan berada di posisi lima dengan sisa enam lap, Rossi mengejar Carl Crutlhow. Ia mencoba untuk mendekat dan member isyarat pada pebalap Yamaha Tech itu bahwa ia menginginkan posisi empat.
Pertarungan di mulai. Penonton tidak lagi menatap Marquez di rombongan terdepan bersama Lorenzo dan Dani Pedrosa. Semua mata tertuju pada Valentino. Lomba menegangkan lewat aksi saling rapat dan mencuri kesempatan terjadi. Rossi tak ingin mengalah ketika Cruthow melaju di lintasan lurus dan “full speed.”
Rossi mencoba mengambil kesempatan di tikunga. Ia hampir saja lolos. Dan sorot kamera member tayangan penuh kepada keduanya. Dan ketika Cruthlow terprovokasi Rossi melaju. Penyiar siaran langsung MotoGP berteriak dengan menyebut Rossi sebagai “super hero.”
Memang heroic. Rossi finish diurutan empat.
Honda memang berhasil menguasai GP Indianapolis dengan posisi satu dua untuk pebalapnya Marquez dan Pedrosa. Rossi tidak kecewa dan mengakui kelebihan motor rivalnya tersebut.
Rossi yang juga pernah membela Honda mengakui bahwa motor pabrikan asal Jepang tersebut unggul dalam tikungan dibandingkan YZR-M1 miliknya. Ia juga mengungkapkan bahwa timnya masih mencari setingan yang pas untuknya.
“Mereka mampu melewati tikungan dengan waktu yang lebih singkat dibanding kami, khususnya di tikungan-tikungan sempit. Saya pikir ini perbedaan utamanya, ” ungkap Rossi seperti dilansir situs resmi MotoGP.
“Kami memutuskan untuk menggunakan settingan yang membantuku sedikit di area tikungan, namun ini masih sulit. Kami kesulitan meningkatkan akselerasi motor, pada pengereman saat masuk tikungan kami masih memiliki beberapa masalah.” sambungnya.
Namun, kabarnya Yamaha sendiri akan mencangkokkan seamless shift gerbox (SSG) pada kuda besi mereka di Indianapolis nanti. Sistem ini dipakai guna mematahkan dominasi Honda di musim ini