Teka teki keberadaan Valentino Rossi di musim belapan tahun depan terjawab tuntas bersamaan dengan berita bergabungnya sang “the legend” dengan tim satelit Petronas Yamaha.
Pebalap asal Italia yang pernah merajai balapan MotoGP itu akan putus atau berakhir kontraknya dengan tim utama Yamaha tahun depan.
Bersamaan dengan akan berakhirnya kontrak sang pebalap muncul spekulasi apakah ia akan pensiun atau melanjutkan kiprahnya di olahraga balapan adu cepat itu.
Spekulasi ini muncul bersamaan dengan makin menuanya sang pebalap.
Rossi menjadi pebalap paling tua di barisan pebalap utama. Ia akan memasuki usia empat puluh tiga tahun musim depan.
Setelah memutuskan bergabung ke Petronas Rossi menyatakan siap untuk mencatatkan rekor sebagai pembalap satelit yang mampu jadi juara dunia di kelas premier.
Rossi memastikan diri jadi pembalap Petronas Yamaha untuk musim balap MotoGP mendatang. Pindah ke tim satelit seolah membuat harapan Rossi untuk jadi juara dunia MotoGP makin menjauh.
Namun Rossi menyatakan bahwa ia siap berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjaga ambisi tersebut.
“Tentu rasanya seperti berada di lima ratus cc bersama Nastro Azzuro, tim satelit dengan motor pabrikan.”
“Mereka mengatakan bahwa saya satu-satunya pembalap yang bisa juara dunia di kelas premier bersama tim satelit. Karena itu saya akan berusaha lagi tahun depan,” ucap Rossi sambil tertawa.
Rossi menganggap bahwa tim Petronas Yamaha sudah berkembang dengan sangat baik saat ini.
“Saya yakin pada akhirnya tidak akan terjadi banyak perubahan, hanya pada warna motor. Petronas adalah tim dengan level tinggi yang sudah mendapatkan hasil bagus,” kata Rossi.
Dengan bergabung ke Petronas Yamaha, Rossi bakal berada satu tim dengan Franco Morbidelli.
“Saya senang bisa bekerja dengan dirinya dan kami akan berusaha sama-sama meningkatkan kualitas.”