Site icon nuga.co

Valentino Rossi Juara? Belum Tentu

Pengamat MotoGP kini dilanda kegalauan untuk menempatkan Valentino Rossi sebagai calin paling kuat juara dunia musim 2015 ini setelah Marc Marquez hampir bisa dipastikan tersingkir dari persaingan perebutan karena memiliki jarak angka yang sangat jauh dengan sang pemuncak.

Lantas siapa yang akan mampu menyaingi Rossi?

Para pengamat menunjuk saingan berat Rossi adalah rekan satu timnya di Movistar Yamaha Jorge Lorenzo.
“Lorenzo memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menyingkirkan Rossi dibanding dengan Marquez,” tulis “cras,” 07 Agustus 2015.

Menyisakan sembilan balapan lagi di paruh kedua musim ini, dan dimulai dari Indianapollis di ujung pekan ini, MotoGP akan kembali berputar.

“Dari rangkaian insiden yang terjadi, bisa dibilang balapan MotoGP musim ini sulit diprediksi,” tulis “crash.”

Dominasi Marc Marquez selama dua tahun beruntun terganggu pada musim ketiga, sekembalinya Valentino Rossi ke masa era kejayaannya.

Kini pembalap Italia itu mulai meniti mimpi fansnya yang rindu sekali melihat idolanya menjadi juara dunia lagi. Sekaligus menambah koleksi gelar juara dunia menjadi sepuluh.

Rossi saat ini masih di puncak klasemen dengan unggul tiga belas poin dari rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo. Musim yang fenomenal buat pembalap berjuluk The Doctor itu, karena dia tak pernah absen berdiri di podium dari sembilan race berlalu.

Terpaut tiga belas poin dari Lorenzo bukan situasi yang aman untuk Rossi. Bisa jadi Lorenzo membuat kejutan seperti pada pertengahan paruh pertama, di mana ia mampu menyabet empat balapan beruntun.

Rossi sendiri, tiga hari lalu membuat teka teki tentang tiga trek yang dianggapnya sangat memengaruhi pencapaiannya sebagai juara musim ini.

Tiga trek yang patut diwaspadai Valentino Rossi adalah Misano, saya sangat suka dan juga trek di akhir musim seperti Phillip Island dan Sepang.

Selain kondisi sirkuit, faktor fans juga menjadi andil dalam pencapaiannya menjadi yang tercepat. Pada tahun lalu, hanya Misano yang mampu ia raih dengan finis tercepat. Sementara dua trek lagi di Sepang dan Australia, pembalap berusia 36 tahun itu hanya bisa menempati posisi dua.

Meski begitu, ia justru tertarik untuk bisa melanjutkan pencapaian positifnya seperti apa yang diraih di paruh pertama musim ini.

“Saya sangat tertarik melanjutkan kompetisi ini, karena setiap pekan bakal berbeda dan beberapa hal kecil juga bisa membuat pembalap yang satu dengan yang lainnya lebih seimbang,” terang Rossi.

Jelang perlombaan di Sirkuit Indianapolis 10 Agustus 2015, Valentino Rossi mengaku sedang dalam kondisi terbaik. Dirinya menegaskan akan berjuang hingga akhir demi mendapatkan gelar juara dunia kedelapannya di ajang MotoGP.

“Saya pikir setelah kembali ke Yamaha, secara bertahap saya menjadi semakin kuat. Ini adalah musim yang luar biasa karena banyak pembalap yang cepat, levelnya sangat tinggi. Tapi, ya, saya sangat senang dan saya akan berjuang hingga akhir,” jelas Rossi dikutip dari Crash, Jumat 07 Agustus 2015.

Pembalap yang menggunakan nomor 46 tersebut mengaku senang bisa kembali merebutkan gelar juara setelah masa-masa sulit yang dilaluinya. Rossi memang sempat terpuruk setelah hengkang dari Yamaha dan bergabung dengan Ducati.

Bersama pabrikan asal Italia, pembalap gaek tersebut terdepak dari jajaran rider unggulan. Selain faktor motor yang kurang mendukung, Rossi juga beberapa kali diterpa cedera yang membuatnya tak mampu tampil maksimal.

“Saya senang bisa berada disini dan bersaing memperebutkan gelar juara karena sudah lama saya tak merasakan hal itu sejak terakhir kali juara pada 2009. Saya melewatkan banyak momen sulit, cedera dan mengalami musim yang buruk bersama Ducati,” terang Rossi.

Marquez si pemegang juara dunia dua kali, sempat kesulitan di awal musim. Berbeda dengan pencapaiannya tahun lalu, sikapnya yang penuh ambisius membuatnya terjatuh tiga kali di GP Argentina, Italia, dan Katalunya.

Selain persaingan duo Yamaha dan Marquez dari Honda, menariknya balapan musim ini juga dibumbui oleh kebangkitan Ducati. Peran Gigi Dall’Igna dalam menyulap Ducati Desmosedici GP15 membuat dua pembalapnya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso menjadi pengganggu persaingan Rossi, Lorenzo, dan Marquez.

Iannone bahkan mampu bertengger di posisi tiga atau di atas Marquez yang harus puas di posisi empat. Sementara rekan setimnya, Dovizioso menempati posisi lima dengan empat kali meraih podium sepanjang paruh pertama.

Kevin Schwantz, mantan pebalap LCR Honda, memiliki bahwa The Doctor layak meraih predikat sebagai yang terbaik. Tentu menjadi hal yang menarik jika Rossi sanggup meraih gelar juara di akhir kompetisi.

“Ia memiliki karakter, seorang juara dan juara di atas trek sekaligus seorang komunikator. Bagi saya ia merupakan ikon balap dalam kurun 10 hingga 15 tahun terakhir. Meraih gelar juara tentu akan menjadi istimewa. Dan saya percaya ia bisa melakukannya. Rossi adalah favorit saya,” jelas Schwantz, seperti mengutip La Gazzeta dello Sport

Sementara itu, Jorge Lorenzo, mendapat kepercayaan tinggi setelah menjalani libur musim panas selama tiga minggu. X-Fuera –julukan Lorenzo– menilai dirinya siap tampil memukau di paruh kedua MotoGP 2015 dengan bersaing melawan dua rival utamanya: Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Rider berkebangsaan Spanyol itu meraih hasil yang cukup baik di paruh pertama musim ini. Dari sembilan race yang dilakoni, Lorenzo sanggup meraih empat kemenangan dan hebatnya itu diraih secara beruntun.

“Saya pernah menang di sana, sementara tahun lalu saya sudah berupaya tampil optimal. Bagi saya, layout sirkuit sangat berbeda dengan sirkuit lainnya. Namun, saya yakin saya bisa duduk di podium. Kami harus fokus dan melewati akhir pekan dengan meraih banyak poin,” urainya.

crash, mcn, motogp.com dan la gazette dello sport

Exit mobile version