Keresahan publik teknologi informasi atas kelahiran Alphabet sebagai raksasa internet pengganti Google makin meluas secara global bersamaan dengan pemblokiran situsnya di Cina, ejekan yang datang Microsof dan gugatan yang akan dilayangkan BMW Corp atas penjiplakan merek.
Langkah pemilihan nama ini oleh pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brinn, barangkali tak “meng-Google” terlebih dahulu sebelum menetapkan “Alphabet” sebagai nama perusahaan induknya.
Gesekan pemilihan nama ini antar-industri lintas sektor masih berlanjut. Pasalnya, sejak Google mengumumkan Alphabet, hingga hari ini, situs alphabet.com tak bisa diakses karena derasnya arus netizen ke laman tersebut.
Rupanya, masih banyak yang mengira Alphabet-nya Google beralamatkan domain anak perusahaan BMW.
Tak hanya pabrikan mobil kelas atas, beberapa perusahaan bernama sama juga resah dengan pilihan nama Google untuk perusahaan induknya.
“Kami berbisnis di ranah online. Google bisa sangat memengaruhi bisnis kami,” kata Jennifer Blakeley, yang merupakan pendiri Alphabet Photography sejak 2008. Perusahaannya merupakan ritel online yang menjual foto cetak untuk efek-efek tertentu pada bangunan.
“Para investor dan teman-teman saya berbondong-bondong menghubungi saya. Mereka juga mengirim e-mail. Isinya hampir serupa, mengatakan bahwa Google mengambil nama perusahaan saya,” kata CEO Alphabet Funds Jason Adler, sebagaimana dilaporkan The New York Times
Selain Alphabet Photography dan Alphabet Funds, Alphabet juga merupakan perusahaan energi di Hayward, perusahaan rekaman di Austin, perusahaan penambalan di Prescott, firma outsourcing di London, beberapa nama taman kanak-kanak, restoran, dan penginapan.
Jika berkiblat pada etika perdagangan yang ditetapkan United States Patent and Trademark Office, sebenarnya sah-sah saja sebuah nama digunakan untuk beberapa perusahaan asalkan perusahaan itu tak bergerak pada sektor industri yang sama sehingga tak membingungkan masyarakat.
Namun, untuk kasus Alphabet-nya Google dan BMW, tampaknya perlu dikaji lagi. Alphabet-nya Google membawahi X Lab yang notabene memproduksi mobil otomatis tanpa awak. Artinya, X Lab dan BMW sama-sama bergerak pada sektor otomotif. Menanggapi hal ini, Page belum mau berkomentar.
Di sisi lain, Alphabet yang menjadi induk Google ini dikatakan tak akan menjadi sebuah perusahaan yang berhubungan langsung dengan konsumen sehingga nama Alphabet sewajarnya tak akan menimbulkan kebingungan.
Kelahiran Alphabet juga mendapat penolakan di China. Tak sampai sehari, domain situs Alphabet yang beralamat di www.abc.xyz itu diblokir di Negeri Tirai Bambu.
Dikutip dari Thestar, China memang dikenal sangat ketat dalam menerapkan sistem sensor internet yang paling canggih dan luas di dunia. Sistem tersebut dinamakan Great Firewall.
Meski pemerintah China memblokir situs Alphabet, tapi penduduk lokal masih bisa membaca pengumuman restrukturisasi di media resmi China, People’s Daily.
Sedangkan The Paper, situs berita yang dikelola Pemerintah China dalam laporannya menuliskan perusahaan induk Google itu dengan sebutan tak biasa, ‘Alphabet lahir tak sesuai dengan harapan’.
China memang selama ini memblokir layanan Google.
Tercatat sejak 2010, perusahaan internet berbasis di California, AS itu, menarik layanan mereka dari China karena masalah sensor dan hubungan yang bergejolak dengan pemerintah China. Pada tahun lalu, pemerintah memblokir sepenuhnya layanan e-mail populer Google, Gmail.
Diberitakan sebelumnya, dalam postingan di blognya, kemarin, Larry Page, mengumumkan Alphabet akan menjadi induk dari semua perusahaan yang ada di Google.
Dalam induk perusahaan itu, Page akan bertindak sebagai CEO Alphabet, sedangkan rekannya sesama pendiri Google, Sergey Brin, akan menjadi Presiden Alphabet. Sementara itu Sundar Pichai akan menjadi CEO Google dan Eric Schmidt akan menjadi Executive Chairman Alphabet.
Kelahiran induk perusahaan Google, Alphabet, juga ditanggapi ejekan dari pecinta Microsoft.
Dikutip dari Cnet, pecinta Microsoft mengejek Alphabet dengan membuatkan nama domain yang mirip dengan domain sementara Alphabet.
Diketahui, saat kemarin saat mengumumkan kelahiran Alphabet, mantan CEO Google, Larry Page, yang kini menjabat sebagai CEO Alphabet menyampaikan perubahan perusahaan itu dalam domian beralamat abc.xyz.
Nah, pecinta Microsoft yang tak diketahui namanya membuat domain yang mirip beralamat di abc.wtf. Saat mengklik alamat domain tersebut, maka pengguna akan diarahkan ke URL halaman utama Bing, layanan pencarian Microsoft.
Merespons hal tersebut, Microsoft mengaku tak tahu menahu dengan domain ejekan tersebut. Perusahaan berbasis di Redmon, Washington, AS itu menegaskan tidak memiliki domain abc.wtf.
“Microsoft tidak membeli domain ini dan bukan termasuk mengarah ke bing.com,” kata juru bicara Microsoft mengonfirmasi.
Ejekan yang mengatasnamakan Microsoft kepada Google sudah pernah dilakukan sebelumnya. Microsof pernah membuat kampanye bernama Scrooogled yang bermaksud menyindir dan protes terhadap aksi pencarian Google.
Kampanye ini menawarkan penggunaan Bing sebagai mesin pencarian dan mengangap mesin pencarian Gooogle bertindak tidak adil