Google, akhir pekan ini, memberitahu tentang penggantian nama domain Internetnya menjadi “abc.xyz” khusus untuk alamat situs web induk perusahaan yang telah berganti menjadi Alphabet
Untuk mementapkan langkah restrukturisasinya ini Google kembali membeli domain berupa urutan alfabet.
Google melakukan akuisisi nama domain Internet yang sangat panjang, yaitu abcdefghijklmnopqrstuvwxyz.com. Ini merupakan urutan dua puluh enam huruf dalam alfabet.
Google tercatat dalam identitas organisasi registran domain tersebut.
Belum diketahui apa tujuan Google membeli domain panjang itu, tetapi jika dilihat secara teks, nampaknya domain tersebut cocok untuk Alphabet, meskipun terlihat panjang.
Sebelum dimiliki Google, nama domain itu adalah milik pribadi dan tampaknya hanya diparkir.
Sampai saat ini tidak diketahui berapa dana yang dikeluarkan Google untuk mengakuisisi domain abcdefghijklmnopqrstuvwxyz.com.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda Google akan mengakuisisi domain Internet alphabet.com, yang dimiliki oleh produsen mobil BMW asal Jerman.
Alphabet merupakan anak perusahaan BMW yang menyediakan armada kendaraan untuk perusahaan. Mereka beroperasi di delapan belas negara dan menyediakan sekitar lima ratus tiga puluh ribu ribu kendaraan kepada pelanggan korporasi.
Alphabet diprediksi akan menjadi perusahaan besar, jauh di atas Google. Dan ternyata ada filosofi menarik di balik nama perusahaan tersebut.
“G untuk Google, dan Google bukan perusahaan konvensional,” tulis Larry Page, salah satu pendiri Google yang kini menjabat sebagai CEO di Alphabet Inc.
Selain Page, petinggi Google lain yang bergabung ke Alphabet adalah Sergey Brin yang akan menjabat sebagi President.
Selain itu ada juga Eric Schmidt sebagai Chaiman, Ruth Porat sebagai CFO dan David Drummond sebagai penasihat perusahaan.
Para pendiri Google, yang juga mendirikan Alphabet, punya ambisi jauh lebih besar saat mereka membuat Google yang awalnya hanya sebagai mesin pencari konten di Internet.
“Bagi saya dan Sergey, Alphabet adalah kehidupan baru bagi Google,” tulisnya.
Dalam blog resmi Google yang ditulis oleh Page, para pendiri Google itu juga menjelaskan alasan mereka memilih nama Alphabet, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti abjad.
“Alphabet adalah kumpulan huruf yang merepresentasikan bahasa, salah satu temuan penting dalam sejarah manusia,” kata Page.
Selain itu Alphabet juga bisa diartikan sebagai Alpha-bet, pertaruhan alfa, yakni sebuah investasi dan ide-ide besar yang akan dipertaruhkan oleh perusahaan tersebut.
“Saya tidak berniat menjadikan ini sebagai perusahaan raksasa dengan banyak produk. Intinya adalah perusahaan di bawah Alphabet harus bisa mandiri dan mengembangkan merek sendiri,” tegasnya.
Alphabet diketahui akan menangani berbagai bisnis yang dulu dipegang Google seperti laboratorium eksperimental Google X, laboratorium riset medis Calico, dan berbagai riset yang berkaitan dengan sains.
Alphabet juga akan membawahi sayap bisnis investasi Google Ventures dan Google Capital.
Sementara Google hanya akan fokus ke berbagai produk yang berkaitan langsung dengan pengguna, misalnya saja mesin pencari, iklan digital Google Ads, Google Maps, YouTube, dan Android.
Sepeninggalan Page, Google kini dipimpin oleh Sudhar Pichai yang selama ini menjabat sebagai Senior Vice President divisi Android.
Alphabet akan menggantikan Google sebagai perusahaan publik yang akan menjadi “rumah” bagi layanan mesin pencari Google, periklanan digital, peta digital, YouTube, sampai proyek penelitian Google X.
Perombakan struktur perusahaan ini diumumkan pada Agustus lalu, yang dimaksud memisahkan bisnis inti perusahaan dengan proyek penelitian masa depan, seperti mobil pintar, robotika, sampai balon udara untuk menyebarkan koneksi Internet.
Unit bisnis inti yang menghasilkan banyak uang seperti mesin pencari, layanan iklan digital, Android, sampai Chrome, berada di bawah Google dan beroperasi sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Alphabet.
Sundar Pichai akan memimpin Google sebagai CEO. Sementara Alphabet, dipimpin Larry Page.
Mulai kuartal empat 2015, perusahaan ini akan memiliki dua laporan keuangan, yaitu laporan perusahaan Google dan Alphabet yang membawahi banyak usaha lain.
Alphabet akan membawahi sejumlah anak usaha seperti penyedia peralatan rumah pintar Nest Labs, pemodal ventura Google Ventures dan Google Capital yang berinvestasi di perusahaan teknologi besar.