Anda tahu “kunci” menariknya game Pokemon Go?
Nah, laman situs “ubergizmo,” Kamis, 14 Juli 2016, menulis, pemanfaatan teknologi augmented-reality adalah sumber dari daya tarik utama game Pokemon Go.
Tahu dampaknya?
Implementasinya memakan daya baterai tak sedikit.
Hanya dalam waktu dua jam berkeliling mencari Pokemon, baterai smartphone bisa tertinggal hanya sepuluh persen dari kondisi awal penuh.
Hal ini tentu meresahkan pengguna, terlebih jika sedang asyik bermain.
Apakah masalah baterai ini bisa ditumpas?
“Bisa,” jawab “ubergizmo.”
Cara yang paling simpel adalah dengan mengaktifkan fitur battery saver pada aplikasi Pokemon Go.
Pemain cukup menekan ikon Pokeball di sisi bawah antarmuka game. Setelahnya, tekan setting pada sisi kanan atas.
Di dalamnya ada pilihan untuk mengaktifkan mode battery saver.
Mode itu memungkinkan layar otomatis redup ketika pemain menaruh ponsel di kantung.
Dengan begitu, pengguna bisa menghemat secuil baterai yang berharga ketika mengejar lokasi Pokemon yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
Jika baterai masih cepat tersedot, ada cara lain yang bisa digunakan. Pengguna bisa mengunduh data peta dari Google Maps.
Ide ini pertama kali dikemukakan seorang pengguna Reddit dengan nama akun _killbunny_ dan throwaway96388 yang disertai dengan langkah-langkah secara lengkap.
Pertama buka aplikasi Google Maps dari smartphone. Lantas tekan menu tiga garis “hamburger”. Kemudian pilih menu penyetelan.
Selanjutnya pilih opsi “Offline areas,” untuk kemudian tekan wilayah rekomendasi bertajuk Home lalu tekan tombol ‘+’ di sisi bawah kanan layar untuk memilih area spesifik lainnya di Maps.
Dengan mengunduh terlebih dahulu peta Maps, aplikasi Pokemon Go tak perlu secara konstan menyinkronisasi lokasi pengguna.
Mekanisme ini diklaim mampu menghemat baterai secara signifikan, melebihi mode battery saver.
Selain menghemat baterai, mekanisme pengunduhan peta tersebut juga bisa menghemat data internet pengguna.
Berita lain dari Pokemon Go bisa juga amat menakjubkan.
\Selama sepekan kehadirannya, game ini telah meraup pendapatan empat belas juta dollar AS atau senilai seratus delapan puluh empat miliar rupiah.
Angka itu bisa dibilang bombastis, sebab Pokemon Go baru dirilisdi sebagian kecil negara.
Prediksi pendapatan Pokemon Go dilansir oleh firma analis bernama SuperData Research. Firma tersebut membeberkan estimasi berdasarkan jumlah pengunduh dan potensi pemasukan dari Pokemon Go.
Jika estimasi itu benar, maka Pokemon Go telah mengalahkan game Pokemon lain bertajuk Pokemon Shuffle
Pokemon Shuffle hingga kini telah meraup pendapatan lebih kurang sama dengan perkiraan Pokemon Go. Hanya saja, Pokemon Shuffle telah melalang buana selama dua tahun.
Estimasi pendapatan Pokemon Go juga mengalahkan suksesornya Ingress.
Meski mendulang sukses pada pekan debutnya, SuperData memprediksi popularitas Pokemon Go tak akan selamanya di atas awan.
Menurut firma itu, Pokemon Go bakal mulai mandek bulan depan.
SuperData menyebut jumlah pengguna aktif Pokemon Go akan perlahan menciut. Sebab, banyak pemain yang hanya terbawa arus tren.
Ramalan itu bisa benar namun bisa juga meleset.
Jika akhirnya pemain benar-benar terikat dengan Pokemon Go, tentu mereka bisa terus memainkannya dalam waktu lama.
Demam Pokemon Go sudah dimulai sejak awal perilisannya. Game tersebut dirilis Nintendo bekerja sama dengan Pokemon Company dan pengembang Niantic.
Pokemon Go, permainan menangkap monster Pokemon di perangkat smartphone, sudah resmi dirilis di beberapa negara pekan lalu.
Total, ada tiga negara yang sudah bisa menikmati game ini secara resmi, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
Meski belum secara resmi, Pokemon Go sebenarnya sudah bisa dinikmati di Indonesia. Pengguna Android dan iOS sudah sama-sama bisa mendapatkan game tersebut dengan teknik tertentu.
Lantas, bagaimana cara mengunduh Pokemon Go untuk iOS?
Pengguna iOS cukup membuat atau menggunakan akun App Store AS, Australia, atau Selandia
Baru untuk mengunduh game populer tersebut.
Pokemon Go sendiri sebenarnya belum hadir secara resmi di luar ketiga negara di atas. Game ini mmang ditunda kehadirannya di beberapa negara lain.Pasalnya, server game tersebut dianggap kurang mampu menampung jumlah pemain.
Namun, ia dikatakan sudah bakal hadir di beberapa wilayah lagi dalam waktu dekat ini, termasuk Asia.
Pokemon Go sendiri merupakan game menangkap monster Pokemon, yang dikembangkan oleh Pokemon Company dan Nintendo, bersama dengan perusahaan spin off Google, Niantic.
Game Pokemon Go memanfaatkan GPS dan kamera belakang smartphone untuk menangkap Pokemon virtual di berbagai lokasi dunia. .