Site icon nuga.co

Usai di “Hacker” PSN Sony Sering Ngadat

Setelah pulih dari peretasan yang mengakibatkan “matinya” akses ke jaringan “game online” Play Station Network, atau dikenal dengan akronim PSN, milik Sony, aktifitas permainan itu masih sering tersendat akibat servernya belum sepenuhnya stabil.

Gangguan ini terus terjadi, dan menurut pihak Sony, beberapa kali akses kejaringannya masih tersendat.

Peretasan yang mengakibatkan terhentinya akses ke game PSN terjadi Sabtu pekan lalu dan pulih hari Senin, 29 Desember 2014. “Down”nya akses ke game Sony ini berlangsung selama empat puluh delapan jam. Penyebabnya adalah peretasan oleh “hacker” yang menamakan dirinya Lizard Squad Group.

Dikutip dari situs “Ubergizmo,” Rabu pagi, 31 Desember 2014, pengguna layanan PSN melaporkan masih mengalami kesulitan untuk masuk ke akun. Menurut mereka, muncul keterangan teks yang menyatakan adanya masalah pada koneksi ketika akan masuk akun.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak Sony. Mereka mengatakan bahwa PSN kemungkinan besar masih mengalami masalah koneksi akibat aksi peretasan yang sebelumnya terjadi.

Beberapa pengguna yang berhasil masuk ke layanan PSN melalui konsol permainan PlayStation 3, PlayStation 4 dan PS Vita, mengaku kesulitan dalam mengakses PlayStation Store.

Melalui halaman resminya, pihak Sony mengimbau pengguna yang masih mengalami masalah koneksi untuk memodifikasi pengaturan perangkat transmisi data pada konsol dan menggunakan konfigurasi jaringan yang telah ditentukan.sehingga saat ini pihak Sony masih berusaha menstabilkan jaringan dan konektivitas pada server PSN mereka.

Sebelumnya, server PlayStation Network telah diserang oleh sekelompok peretas yang mengatasnamakan Lizard Squad dengan teknik Distributed Denial of Service atau DDoS.

Teknik ini membuat lalu lintas data pada sebuah server meningkat sangat tinggi. Bahkan, jika server tersebut tidak kuat menahan serangan ini maka berakibat kerusakan yang fatal.

Sebelum adanya rilis resminya, Sony beralasan, jaringan PSN itu ngadat akibat kebanjiran lalu lintas pengunjung yang melebihi batas.

Namun sayangnya, pengunjung yang membludak ini bukanlah para gamer yang ingin menghabiskan libur Natalnya. Melainkan pengunjung palsu yang sengaja dikirim untuk merusak konektivitas dan gameplay online.

“Industri video game telah mengalami peningkatan trafik sangat tinggi yang didesain untuk merusak
konektivitas dan online gameplay. Sejumlah jaringan termasuk PSN telah mengalami dampaknya selama empat puluh jam ke belakang,” tulis Sony dalam keterangannya.

Bahasa beken untuk serangan ini adalah distributed denial of service alias DDoS. Yaitu membuat sejumlah pengguna palsu untuk membanjiri sebuah jaringan atau server. Sony sebelumnya hanya mengaku bahwa jaringannya itu down karena adanya masalah teknis.

Padahal saat itu Lizard Squad — sebuah grup hacker — telah mengaku kalau mereka telah menyerang PlayStation Network dengan metode DDoS, serangan yang juga mereka lakukan terhadap layanan Xbox Live.

Seperti dikutip “nuga” dari “Business Insider,” Senin, 29 Desember 2014, Lizard Squad juga telah memberi aba-aba soal rencana penyerangan ini sejak satu minggu ke belakang melalui akun Twitternya.

Grup hacker Lizard Squad mengaku sudah berhenti menyerang PlayStation Network ataupun Xbox Live, dan tak akan mengulangi lagi di waktu yang datang. Sudah kapok?

Ternyata Kim Schmitz, atau sering dipanggil Kim Dotcom, adalah penyebabnya. Pendiri situs file sharing Megaupload ini meminta grup tersebut tersebut untuk menghentikan serangannya terhadap Xbox Live.

Sebagai imbalan, seperti dikutip “nuga” dari “Business Insider,” beberapa waktu lalu, Kim memberikan voucher premium Mega gratis untuk seumur hidup bagi setiap anggota Lizard Squad. Permintaan ini dilakukan Kim melalui akun Twitter-nya, @KimDotcom.

Penggila PlayStation dan Xbox yang senang bermain online sepertinya harus terpaksa ‘berpuasa’ pada natalan ini, karena layanan online milik kedua konsol game tersebut dilaporkan tumbang secara bersamaan.

Sejauh ini belum dipastikan mengapa kejadian tersebut bisa dialami bersamaan oleh PlayStation Network dan Xbox Live.

Namun sejumlah gamer yang menggunakan kedua layanan tersebut mengatakan mendapat notifikasi jaringan eror saat coba mengaksesnya.

Saat ini baik Sony maupun Microsoft mengaku tengah melakukan investigasi untuk menemukan masalahnya.

Exit mobile version