Kepulauan Banyak. Ya, Kepulauan Banyak.
Sebuah destinasi gugusan pulau dengan kompleksitas sempurna di pantai barat Sumatera, di selatan Aceh, atau persisnya di selangkang Aceh Singkil, dan kini mencatatkan dirinya sebagai salah satu tujuan wisata klas dunia.
Tujuan wisata yang diacungkan lewat dua jempol oleh banyak turis bule yang kemudian mereka tuliskan dalam diary-nya sebagai destinasi sangat “perfect”
Destinasi yang dalam bahasa awam dikatakan “sekali merengkuh dayung dua tiga pulau dilewati.” Yang artinya sekali berkunjung akan mendapatkan banyak manfaat.
Ya, Kepulauan Banyak tak hanya memilki keindahan pulau pulau karang dengan pantai berpasir putih disertai terumbu karang yang asri diisi oleh berbagai ikan kala bersnokeling tapi juga memilki habitat bagi kehidupan biota laut.
Datanglah ke Pulau Balai, Pulau Panjang atau Pulau Bangkaru. Anda so pasti akan disuguhkan oleh atraksi “permainan” biota laut bak permainan game.
Untuk kali ini kita hanya fokus datang dan mencatatkan kekhasan Pulau Bangkaru Di pulau ini, “tourism” tidak hanya disuguhkan panorama alamnya yang indah, tapi juga dapat mengenal hewan langka secara dekat.
Unntuk Anda tahu, Pulau Bangkaru terletak di Kecamatan Pulau Banyak Barat. Pulau ini termasuk dalam enam puluh tiga gugusan pulau di Kepulauan Banyak dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Pulau yang masuk dalam area konservasi ini menjadi pulau yang sering disinggahi penyu langka, seperti penyu hijau dan penyu belimbing.
Jika anda beruntung, tiap malam, penyu yang singgah ke pulau ini akan menetaskan telurnya di sepanjang pasir pantai nan lembut.
Pastinya, pengunjung tidak akan kesulitan untuk menemukan penyu di pesisir pantai pulau ini. Tentu akan ditemani Ranger dari beberapa lembaga lingkungan yang bertugas mengawasi setiap pergerakan penyu ini.
Apalagi menjelang sore, penyu yang bersembunyi di balik timbunan pasir, akan berlomba untuk berlari dengan malu-malu menuju bibir pantai. Jejak penyu pun menghiasi pasir putih di pulau ini.
Pulau Bangkaru juga memiliki pantai, yang diberi nama Amandangan. Pasir putihnya terbentang sekitar 3 kilometer. Sebagian bibir pantai terdapat bebatuan besar yang meruncing ke atas, membuat pulau ini semakin eksotis.
Bukan hanya itu, Pulau Bangkaru juga memilki spot wisata yang terbilang komplet. Anda bisa menikmati wisata bahari di Pulau ini. Mulai surfing, snorkeling, diving, bermain pasir, trekking ke area hutan yang ada di pulau ini dan masih perawan.
Deni Meliala, seorang warga Kecamatan Pulau Banyak Barat menceritakan, pada tahun 2002 warga sekitar menjadikan telur penyu di pulau ini sebagai komoditas mereka. Bahkan ada yang menjualnya, karena harganya yang menggiurkan. Sebab, populasi penyu saat itu banyak dan setiap saat bertelur.
Namun, kini populasi penyu berkurang, sehingga kawasan ini harus dijaga ketat, agar tidak ada orang sembarangan yang datang lalu membawa penyu dan telurnya.
Dulu para pengunjung harus ekstra hati-hati kala menginjak pasir pantai karena takut merusak gundukan telur penyu. Karena dulu pulau ini yang aman dijadikan penyu untuk bertelur.
Memang, sekarang, jumlahnya sang penyu sudah berkurang
Sebagai habitat penyu dan sulit untuk dicapai, pulau ini, sangat jarang dikunjungi wisatawan
Selain itu, untuk merapat ke bibir pantai juga sulit, karena ombaknya yang tinggi dan dasar laut yang dangkal. Jika tidak menguasai rute, bisa berakibat fatal.
Selain jadi tempat konservasi penyu, pulau ini memiliki ombak jenis barel yang bisa dijadikan lokasi surfing. Ombaknya, bisa mencapai enam meter di waktu tertentu.
Biasanya para peselancar yang ke sini, mereka hanya menikmati ombaknya saja dan itu pun didominasi wisatawan luar
Untuk masuk ke pulau ini, pengunjung akan dijemput dengan menggunakan speed boat yang berbahan fiber. Namun, jika pemandu wisata yang sudah punya keahlian menguasai ombak, akan cukup mudah untuk mendarat di bibir pantai.
Di pulau ini hanya ada empat rumah didirikan dari kayu, tempat ini bisa digunakan untuk penginapan. Tapi, Anda akan kesusahan mencari sinyal handphone di pulau ini. Pulau ini tidak seperti pulau lainnya, tempatnya yang sepi dan jauh dari keramaian.
Untuk menuju ke tempat ini, pengunjung harus menaiki kapal kayu dari Aceh Singkil yang berada di pelabuhan nelayan di Desa Pulo Sarok dengan jarak tempuh sekitar lima jam ke Desa Haloban
Namun, transportasi ke Kecamatan Pulau Banyak Barat dari Aceh Singkil tak selalu ada setiap hari. Minimal, kapal kayu penyeberangan ke tempat ini hanya ada tiga sampai empat kali dalam seminggu.
Lalu, dari Desa Haloban tersebut, untuk ke pulau Bangkaru, Anda bisa menyewa speed boat yang khusus mengantarkan wisatawan dari desa itu menuju pulau-pulau.
Harganya bervariasi, tergantung mesin speed boat yang digunakan. Dengan jarak tempuh Desa Haloban ke Pulau Bangkaru sekitar satu jam.
Meskipun melelahkan, tapi Anda bakal disuguhkan dengan keunikan pemandangan Pulau Bangkaru yang jarang ditemukan di pulau lain