Harga emas dunia seperti diungkapkan para pengamat akan bergerak naik bersamaan dengan kebijakan The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat memangkas suku bunganya.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Senin pagi WIB, perdebatan mengenai apakah bank sentral Amerika Serikat) The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar dua puluh lima atau lima puluh basis poin terus meningkat, padahal keputusan itu hanya tinggal sepuuh hari lagi lamanya. Hal ini akan turut mempengaruhi harga emas ke depan.
Emas merupakan salah satu pendorong yang mendominasi tingginya sentimen pasar bagi keputusan The Fed.
Pada Kamis lalu Presiden The Fed New York, John Williams mengatakan bank sentral (The Fed) perlu bergerak cepat ketika ekonomi dunia melambat. Itu lebih baik mengambil tindakan pencegahan daripada menunggu sampai bencana terjadi. Pernyataan ini pun memantik harga emas di pasar saham melonjak signifikan.
Analisa FedWatch Tool menyebutkan, ekspektasi pasar untuk The Fed melakukan penurunan suku bunga acuan pun kini ikut melambung dari semula sebesar lima puluh basis poin kini naik menjadi enam puluh basis poin.
Namun, The Fed melalui seorang juru bicaranya mengungkapkan bahwa pernyataan William tersebut tidak berbicara tentang kebijakan moneter saat ini melainkan itu hanyalah “pidato akademik tentang dua puluh tahun penelitian.”
Dengan klarifikasi tersebut, ekspektasi pasar, menurut CME, telah turun kembali ke peluang tiga puluh enam koma sembilan persen dari pergerakan lima puluh basis poin. Kendati harga emas telah jatuh dari harga tertinggi, emas ternyata masih menunjukan kenaikannya di pekan ini.
Emas berjangka Agustus lalu ounce, naik sau persen dari minggu lalu. Ke depannya, sejumlah analis pun menilai bahwa perdebatan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar dua puluh lima atau lima puluh basis poin akan terus meningkat. Adapun emas nantinya akan menyesuaikan dengan baik terkait penurunan suku bunga acuan The Fed itu.
“Saya rasa The Fed dapat memangkas dua puluh lima basis poin dan membuka pintu lebar untuk penurunan suku bunga di masa mendatang,” ujar Analis Pasar Saham di CMC, David Madden.
Di sisi lain, Analis logam mulia, Carsten Fritsch, di Commerzbank berpendapat, meskipun ada risiko beberapa aksi ambil untung mengikuti reli emas terbaru, lingkungan masih bullish untuk emas.
Christopher Vecchio mengatakan, meskipun dia mengharapkan setidaknya 50 basis poin poin pelonggaran dari The Fed, dia tidak berharap semuanya akan datang pada bulan Juli.
Menurutnya, bank sentral akan tetap berhati-hati karena melihat perlunya melindungi ekonomi domestik dari perlambatan pertumbuhan global. Namun, pihaknya masih tetap melihat ruang untuk harga emas bergerak lebih tinggi.
“Selama suku bunga riil AS terus bergerak lebih rendah, maka emas akan terus melakukan penyesuaianya dengan baik,” terangnya.
Diakhir pekan lalu harga emas di pasar spot turun sekitar satu persem
Penurunan ini dampak dari dolar Amerika Serikat yang menguat dan aksi mengambil untung investor
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,”, harga emas di pasar spot turun satu koma enam puluh delapan persen per ounce, setelah menyentuh level tertinggi
Untuk harga emas berjangka turun nol koma tiga puluh dua persen per ounce.
Harga emas sempat melampaui harga tertingginya dan merupakan level paling bagus dalam enam tahun terakhir lantaran sinyal dovish dari Bank Sentral AS dan masih dalam jalur untuk kenaikan minggu kedua.
Dalam dua hari terakhir harga emas naik sekitar tiga persen dan sekitar satu koma dua persen dalam minggu ini. Hal tersebut di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS) pada pertemuan akhir bulannya.
“Spekulan dan pedagang mengambil untung setelah keuntungan baik yang kami miliki dalam dua hari terakhir. Juga, selalu ada sedikit tekanan pada emas ketika dolar naik, ”kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di Investor Global AS.
Dolar menguat nol koma tiga persen terhadap sejumlah mata uang. Dolar pulih dari penurunan tajam yang dipicu oleh komentar dovish dari para pembuat kebijakan teh Fed.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan emas karena mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion dan juga membebani dolar.
“Emas masih terlihat bagus. Suku bunga dan lingkungan dolar, ketidakpastian perang dagang AS-China dan sekarang situasi geopolitik menjadi penyebab utama; semua ini telah menciptakan lingkungan yang sangat mendukung untuk emas, “kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.
Sehari sebelumnya, harga emas berada di posisi stabil.
Harga emas di pasar spot stabil pada penutupan perdagangan Jumat pagi karena dolar yang melemah efek dari meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serika atau The Fed, tulis laman keuangan “bloomberg.”
Harga emas di pasar spot stabil per ounce. Ini setelah menyentuh level tertinggi sejak awal Juli . Sedangkan harga emas berjangka naik nol koma tiga persen per ounce.
Harga emas melonjak sekitar satu setengah persen di sesi sebelumnya karena dolar jatuh setelah data perumahan AS lebih lemah dari yang diperkirakan. Mata uang AS tersebut terakhir turun sekitar nol koma satu persen terhadap rival utama.
“Dolar telah kembali melemah, dan ini telah memungkinkan emas untuk menemukan minat beli baru setelah reli hari Rabu,” kata Analis Pasar Forex.com Fawad Razaqzada.
Harga emas sempat jatuh ke level terendah di awal sesi, tetapi pulih setelah dolar melemah.
“Tren jangka panjang emas berada di arah bullish sehingga para pedagang senang untuk terus memudar dalam apa yang merupakan latar belakang fundamental yang mendukung dengan dolar dan saham berjuang,” ungkap Razaqzada.
Para Analis menilai, meningkatnya ekspetasi penurunan suku bunga Fed telah menopang harga emas di atas seribu empat ratus dollar dan momentum keseluruhan positif.