Emas global yang diperdagangkan Comex Merchantil Exchange, New York, secara mengejutkan mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, Kamis dan Jumat, hari ini, 04 Agustus.
Tergelincirnya harga emas selama dua hari berturut-turut ini terasa mengejutkan para spekulan.
“Faktor penurunan akibat investor yang menunggu prediksi inflasi pada laporan pekerjaan hari ini, Jumat,” tulis “business week,” hari ini.
Investor akan melihat petunjuk pada Jumat, sebagaimana terjadi saat kenaikan suku bunga pada tahun lalu.
Meski data sudah solid, termasuk angka pengangguran yang rendah selama tujuh belas tahun terakhir dan pendapatan perusahaan yang tinggi, ekonomi telah menawarkan beberapa tanda dari inflasi yang stabil.
Harga emas turun sebesar empat dollar untuk tiap ounce-nya. sementara kontrak sudah turun sejak penetapan harga Selasa dan tertinggi sejak 08 Juni.
Indeks dolar tetap berada di level terendah dalam lima belas pekan, di beberapa hari terakhir
“Data inflasi-upah yang akan keluar pada hari Jumat akan sangat penting bagi investor, kata Ira Epstein, managing director di Linn Group, dalam sebuah wawancara.
“Negara di dunia membicarakan tentang mengeluarkan kebijakan easy money tapi Amerika Serikat sudah setahun lebih dulu dari mereka,” tambahnya.
Harga emas bergerak melemah seiring harapan menguat kalau bank sentral Amerika Serikat atau the federal Reserve kembali menaikkan suku bunga.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun tipis untuk tiap ounce.
Sebelumnya harga emas bergerak tinggi, dan merupakan level terbaik sejak 8 Juni.
emas di pasar spot sudah naik enam persen dalam sebulan.
Harga emas juga dipengaruhi rilis data tenaga kerja.
Data ADP menunjukkan kalau sektor swasta merekrut seratus tujuh puluh delapan ribu tenaga kerja. Ini lebih rendah dari yang diharapkan.
Ada pun data tenaga kerja lainnya yang akan keluar yaitu data tenaga kerja di sektor non pertanian pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, data pengangguran masih berada di kisaran empat koma empat persen dan terendah dalam enam belas tahun.
Presiden the Federal Reserve untuk Cleveland Loretta Mester menuturkan, the Federal Reserve akan secara bertahap memperketat kebijakan suku bunga.
Hal itu tidak dipengaruhi fluktuasi inflasi dan data ekonomi.
“Bagaimana pun juga data penjualan mobil juga pengaruhi ekonomi. Ini juga dapat mendorong the Federal Reserve sulit menaikkan suku bunga,” ujar Direktur GoldCare Ltd Mark O’Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis, 03 Agustus.
Adapun indeks dolar AS berada di level terendah dalam lima belas bulan.
Tekanan terhadap dolar AS lantaran dipengaruhi sentimen politik di Washington DC terusama soal reformasi pajak dan belanja infrastruktur.
Dolar AS melemah berimbas positif bagi investor yang memegang mata uang lain lantaran harga emas jadi lebih murah.
Sehari sebelumnya, Rabu, 02 Agustus, harga emas sempat melemah untuk sesi ketiga berturut-turut ke level terendah dalam sepekan.
Akan tetapi, harga emas menguat di perdagangan elektronik seiring dolar AS setelah pernyataan kebijakan the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat .
The Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga.
Ini seperti yang diharapkan pelaku pasar. Selain itu, the Federal Reserve juga akan mulai mengurangi neraca senilai empat setengah triliun dollar secepatnya.
Pejabat bank sentral AS tampaknya kompak untuk menjual sebagian portofolio di surat berharga AS dan hipotek.