Sehari setelah ambruk di awal pekan, hari ini, Rabu, 03 Juli, harga emas kembali naik bersamaan dengan kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “bloomberg,” Rabu pagi WIB,harga emas naik satu setengah perseni setelah membukukan presentase penurunan harian terbesar dalam dua setengah tahun.
Kenaikan harga emas ini karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan kekhawatiran perang dagang global.
Harga emas di pasar spot melonjak satu setengah persen per ounce, setelah jatuh satu koma persen sehari sebelumnya, penurunan persentase satu hari terbesar sejak November tiga tahun lalu.
“Emas didukung oleh komentar Trump mengenai ketegangan perdagangan China-AS dan juga ancaman AS dengan tarif pada barang-barang Uni Eropa,” kata Jeff Klearman, analis logam mulia GraniteShares.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa kesepakatan perdagangan dengan China perlu “agak miring” untuk Amerika Serikat.
Pemerintah AS juga mengancam tarif tambahan ke Uni Eropa dalam perselisihan jangka panjang mengenai subsidi pesawat.
“Kegagalan perdagangan bisa menjadi faktor positif untuk emas karena kesepakatan itu masih belum tercapai,” kata Carlo Alberto De Casa, kepala analis ActivTrades.
“Pasar saham merah, yang menjadi pemicu lain untuk kenaikan harga emas.” jelas dia.
Harga emas membukukan level tertinggi dalam enam tahun pekan lalu di USD 1.438,63 per ounce karena adanya pandangan dovish dari bank sentral dan eskalasi ketegangan AS-Iran.
“Ketegangan geopolitik di sekitar Iran melanggar perjanjian nuklir 2015, yang dipandang sebagai provokasi oleh Trump, dan dengan ekspektasi pasar akan dua atau lebih penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS tahun ini, membantu emas untuk menelusuri kembali,” tambah Klearman.
Iran mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah mengumpulkan lebih banyak uranium daripada yang diizinkan berdasarkan perjanjian nuklir tahun 2015 dengan kekuatan dunia.
Sehari sebelumnya, harga emas di Comex Merchantil Exchange, tumbang oleh menguatnya nilai tukar dollar terhadap sekeranjang mata uang dun.ia lainnya
Penurunan ini, seperti ditulis laman keuangan “Bloomberg merupakan yang terbesar karena mencapai dua persen.
Dalam perdagangan di akhir pekan lalu, harga emas juga jatuh bersamaan dengan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-Cina.
“Harga emas turun dua persen dipicu penguatan dolar Amerika Serikat dan investor berbondong-bondong beralih ke aset berisiko lebih tinggi setelah AS dan China sepakat melanjutkan negosiasi perdagangan,” tulis “bloomberg.”
Di pasar spot harga emas turun satu koma enam puluh enam persen per ounce, setelah sebelumnya juta jatuh dan terendah sejak Juni.
Harga emas berjangka AS menetap pada angka satu koma tujuh persen lebih rendah.
AS dan China sepakat pada Sabtu untuk melanjutkan negosiasi perdagangan setelah Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu di sela-sela KTT G20 di Jepang.
Berita itu mendorong penguatan di pasar saham global membawa dolar AS melejit ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu.
“Dalam situasi positif, penguatan dolar AS itu memiliki efek negatif pada emas,” kata Rob Lutts, Kepala Investasi Officer di Cabot Wealth Management.
Harga emas mencapai puncak tertinggi enam tahunanpekan lalu karena didorong oleh pandangan dovish dari bank sentral AS atau the Fed dan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Harga emas telah merosot sekitar lima puluh dollar sejak menembus level tertingginya, seribu empat ratus dollar, tetapi beberapa analis melihatnya sebagai koreksi yang sehat dan kesempatan untuk membeli.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak turun, sementara paladium naik .
Harga platinum turun setelah mencapai tertinggi enam minggu di awal perdagangan.
Harga emas diperkirakan tertekan setelah KTT G20 di Osaka, Jepang, berjalan dengan lancar dan diakhiri gencatan senjata perang dagang Amerika Serikat)-China.