Harga emas global hari ini, Rabu, 27 Maret, masih bertahan di level harga tertingginya karena di topang oleh kesepakatan antara Amerika Serikat dan Kanada untuk menyelamatkan kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara
Sementara itu, saham Asia jatuh, dengan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun lebih dari satu setengah persen setelah dibuka yang stabil, karena pandangan hati-hati pada ekonomi global menahan sentimen risiko.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas di pasar spot naik setengah persen setelah menurun sekitar nol koma tiga persen di sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka AS juga naik 0setengah persen lebih tinggi .
“Emas telah mendorong lebih tinggi karena pasar di Asia sedikit resah,” kata Stephen Innes, Kepala Perdagangan APAC di OANDA di Singapura.
Optimisme seputar kesepakatan menit terakhir antara Amerika Serikat dan Kanada pada hari Minggu untuk menyelamatkan NAFTA sebagai pakta trilateral dengan Meksiko, telah meningkatkan minat terhadap aset berisiko pada hari Senin.
Namun data menunjukkan, pertumbuhan aktivitas pabrik melambat di seluruh Eropa dan Asia pada bulan September, dengan pesanan ekspor melemah sebelum eskalasi terbaru dalam konflik perdagangan AS dan China.
Ada beberapa permintaan dari spekulan dan pembeli fisik dengan harga melayang di awal sesi, menurut Peter Fung, Kepala Transaksi Wing Fung Precious Metals di Hong Kong.
Harga emas telah turun sekitar tiga belas persen dari tertinggi April , sebagian besar karena dolar yang lebih kuat, yang telah didorong oleh ekonomi AS yang bersemangat dan kekhawatiran perang perdagangan global.
“Saya tidak melihat dolar AS melakukan banyak hal di depan data gaji non-pertanian yang dirilis hari Jumat. Saya mencari cetakan kunci untuk mendorong laju Federal Reserve AS menaikkan suku bunga lebih tinggi, yang saya pikir akan meningkatkan daya tarik dolar,” kata Innes.
Pelaku pasar juga akan menunggu isyarat tambahan tentang laju kenaikan suku bunga dari Ketua Fed Jerome Powell yang akan berbicara tentang “Prospek untuk Ketenagakerjaan dan Inflasi” di depan para pengusaha.
The Fed menaikkan suku minggu lalu dan mengatakan pihaknya merencanakan empat kenaikan lagi pada akhir 2019 dan lainnya pada 2020, mengutip pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pasar pekerjaan yang kuat.
Di antara logam mulia lainnya, perak naik hampir satu persen, persisnya nol koma sembilan persen
Ya, setelah mengalami hari-hari buruk di akhir pekan lalu, emas kembali ke level tertingginya
Kenaikan ini, seperti ditulis laman “bloomberg,” Selasa pagi WIB, dibantu oleh pelemahan dolar AS dan karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang mendorong investor mengoleksi aset safe haven.
Harga emas di pasar spot naik setengah persen per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak akhir Februari lalu
Pekan lalu membukukan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, naik sekitar satupersen.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS diselesaikan lebih tinggi .
“Pelemahan pasar saham, indeks colar AS dan suku bunga yang tak naik membantu kenaikan harga emas,” jelas George Gero, managing director RBC Wealth Management.
Pasar saham pada Senin mencapai level terendah dalam dua belas hari di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah inversi dalam kurva imbal hasil obligasi AS pada Jumat memicu kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar dunia itu menuju resesi.
Hal tersebut meningkatkan permintaan untuk aset seperti emas dan yen sementara menekan dolar AS.
Gejolak politik di Inggris sehubungan dengan keluarnya negara itu dari Uni Eropa, yang dikenal sebagai Brexit, juga meningkatkan daya tarik safe haven emas.
“Kekhawatiran Brexit dan mendekati kedaluwarsa opsi dapat terus mendukung harga emas. Tapi, belum tentu cukup untuk mendorong harga menuju ke level tertingginya untuk tiap ounce,” kata Gero.
Harga emas mampu menguat selama tiga minggu berturut-turut di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, banyak analis mengingatkan investor untuk abaikan volatilitas jangka pendek.
Ini karena dolar AS dan fokus tren jangka pendek yang menguat usai the Federal Reserve atau bank sentral AS berubah secara jelas menjadi dovish atau kurang agresif, menurunkan pertumbuhan dan harapan suku bunga pada tahun ini
Optimisme tetap kuat di pasar emas meski emas hanya mampu mempertahankan kenaikan selama sepekan.
Harga emas berjangka untuk pengiriman April juga naik mencapai nol koma tujuh puluh tiga persen
Adapun indeks dolar AS menguat telah bebani pergerakan harga emas.
Pada akhir minggu, dolar AS cenderung tidak berubah usai alami penurunan hampir satu persen usai bank sentral AS menyatakan tidak ada kenaikan suku bunga pada tahun ini.
Hal ini berbeda dari harapan pada Desember tahun lalu yang memperkirakan kemungkinan suku bunga acuan the Federal Reserve naik dua kali.
Pada saat sama, bank sentral juga menurunkan perkiraan pertumbuhannya dengan melihat pertumbuhan produk domestik bruto sebesar dua koma satu persen pada tahun ini
Angka ini turun dari perkiraan Desember sebesar dua koma tiga persen.