Prediksi pengamat dan analis tentang harga emas terbukti.
Kini harga emas melonjak pada puncak tertinggi selama enam tahun terakhir.
Dan pada penutupan perdagangan Selasa harga emas berada di level tertingginya karena investor meninggalkan aset-aset berisiko seperti saham. Langkah tersebut dilakukan usai meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS.
Seperti ditulis laman “bloomber” Selasa pagi WIB, harga emas di pasar berjangka untuk pengiriman Februari naik satu persen ke level seribu lima ratus enam puluh delapan dollar per ounce.
Harga emas berjangka sempat menyentuh level seribu lima ratus sembilan puluh dollar per ounce yang merupakan level tertingi sejak 2 April enam tahun silam.
“Ini merupakan bulllish yang menarik dan kemungkinan akan terus membentang sementara ini. Harga emas akan menuju ke level yang lebih tinggi di hari-hari mendatang,” jelas Managing Member of Newton Advisors, Mark Newton.
Menurut prediksi Mark, Harga emas kemungkinan bisa mencapai seribu enam ratus lima puluh dollar per ounce hingga seribu tujuh ratus dollar per ounce dalam waktu dekat ini.
Harga emas terus tertekan selama dua sesi terakhir setelah Presiden Donald Trump mengesahkan pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, di Baghdad, pada hari Jumat. Namun di awal pekan ini, harga emas kembali melambung.
“Pembunuhan Soleimani telah meningkatkan risiko geopolitik karena dia adalah tokoh terkenal di Iran,” tulis Keith Lerner, kepala strategi pasar di SunTrust Private Wealth.
“Orang-orang Iran mungkin memerlukan waktu untuk menghitung langkah mereka selanjutnya. Jika mereka memutuskan untuk membalas maka aset berisiko dapat berada di bawah tekanan tambahan.” tambah dia.
Sebelumnya, pelaku pasar tengah gelisah menunggu aksi yang akan dilakukan oleh dua negara yaitu Amerika Serikat (AS) dan Iran. Ketegangan antara kedua negara tersebut terus meningkat dan akan berpengaruh kepada harga emas.
Mengutip Kitco, jka ketegangan antara kedua negara terus meninggi maka harga emas akan melonjak. Emas dijadikan sebagai instrumen lindung nilai atau safe haven jika sedang terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik.
Namun memang jika ketegangan kedua negara tersebut mereda maka akan ada potensi ambil untuk di logam mulia. Harga emas akan mengalami tekanan karena aksi jual yang dilakukan oleh pelaku pasar.
Untuk diketahui, dunia telah menjadi tempat yang semakin berbahaya, setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembunuhan dengan target seorang jenderal senior Iran. Demikian peringatan negara-negara berpengaruh dunia seraya mendesak semua pihak agar menahan diri.
China, Rusia dan Prancis, semuanya anggota tetap Dewan Keamanan PBB, bersikap menentang serangan udara AS di dekat bandara Baghdad Jumat dini hari yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani.
Kemarin, seperti di tulis laman keuangan “bloomberg,” harga emas naik satu setengah persen menjadi seribu lima ratus lima puluh satu dollar per ounce, mendekati capaian tertinggi dalam enam tahun terakhir yang dicapai pada September.
Benchmark imbal hasil Treasury sepuluh tahun, yang bergerak terbalik dengan harga obligasi, jatuh lebih dari delapan basis poin menjadi sekitar satu koma tujuh sembilan9 persen, penurunan terbesar dalam satu bulan.
Indeks dolar AS muncul nol koma dua persen, sementara yen Jepang mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhit melawan greenback.
Investor berbondong-bondong berinvestasi ke aset yang aman setelah serangan udara AS yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump membunuh jenderal top Iran, Qasem Soleimani, di Baghdad.
Soleimani telah menjadi tokoh kunci dalam politik Iran, dan kematiannya telah menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan pembalasan dari pasukan Iran.
Menteri luar negeri Iran menyatakan bahwa AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari serangan ini. Sementara Kantor Berita Fars melaporkan bahwa badan keamanan Iran akan bertemu untuk membahas tanggapan Teheran.
“Tidak mungkin untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya,” kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom Keuangan di MUFG, dalam sebuah catatannya.
“Pasar bahkan tidak tahu apa yang mereka tunggu untuk memberi tanda pada sirine yang aman,” lanjut dia.
Di sisi lain, ekuitas berisiko dijual pada hari Jumat dengan Dow Jones Industrial Average turun sebanyak tiga ratus poin.
Sehari sebelumnya, seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” mengalami kenaikan karena didorong keraguan seputar gerak Wall Street