Dalam tiga hari terakhir, di mulai sejak Senin hingga hari ini, Rabu, 15 Juni 2016, emas membentuk harga enam minggu terbaru yang mendorong gairah spekulasi di Comex Exchange, New York,
Hari ini juga emas rebound pada awal perdagangan, terutama di sesi sebelumnya ketika pertemuan FOMC selama dua hari sedang berlangsung.
Rebound emas ini juga datang dari data ekonomi AS terbaru, terutama data penjualan ritel untuk bulan Mei dirilis lebih baik dari yang diperkirakan
Sedangkan indikasi kenaikan inflasi tampak tidak terlihat karena biasanya hal tersebut dipandang positif untuk emas dan secara luas saat ini, pasar melihat bahwa the Fed akan tetap menahan suku bunga pada pernyataan pengumuman kebijakan.
Pernyataan kebijakan pada besok hari akan menjadi penting, karena the Fed akan memberikan sebagian besar gambaran ekonomi AS pada saat ini.
Jika the Fed tidak menaikan suku bunga pada bulan Juli maka ada kemungkinan anggota FOMC akan tetap menahan kebijakan hingga pemilu AS pada bulan November 2016.
Sehingga fokus pasar pada risiko pertumbuhan global dan kampanye Brexit tampaknya mendapatkan momentum.
Empat jajak pendapat terbaru tentang Brexit menunjukkan bahwa para pemilih di inggris mendukung untuk meninggalkan Uni Eropa. The Sun, koran terlaris di Inggris, mendesak para pembacanya untuk melakukan ‘Cuti’ agar dapat mengikuti referendum.
Ketidakpastian pada Brexit dan pertumbuhan global telah meningkat permintaan safe-haven untuk emas.
Momentum ini akan membuat emas terus mendapat dukungan di pasar hingga referendum Brexit pada tanggal 23 Juni 2016.
Mengutip Wall Street Journal, Rabu pagi WIB, 15 Juni 2016, harga emas untuk kontrak Agustus, merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan, naik ke angka yang menggiurkan di New York Mercantile Exchange.
Harga emas melonjak hampir dua puluh persen di tahun ini karena investor khawatir mengenai perkembangan ekonomi global dan volatilitas di pasar keuangan.
Pertemuan yang diadakan oleh gubernur Bank Sentral Amerika Serikat dalam dua hari ini juga menarik konsentrasi pelaku pasar.
Kenaikan suku bunga ini akan sangat mempengaruhi harga emas karena akan memberikan arah kepada investor untuk meletakkan dana investasi.
Jika suku bunga naik maka harga emas akan tertekan karena logam mulia ini harus bersaing dengan surat utang yang menawarkan imbal hasil yang lebih baik.
Melihat data tenaga kerja yang melemah, kemungkinan besar Bank Sentral AS akan berpikir ulang untuk segera menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini.
Di luar itu, rencana Inggris yang akan menggelar referendum untuk keluar dari Uni Eropa juga menarik perhatian pelaku pasar. Inggris akan melakukan jajak pendapat pada pekan depan.
Rencana referendum Inggris ini membuat pelaku pasar mencari instrumen safe haven dan salah satunya adalah emas.
Alasannya, referendum tersebut menimbulkan ketidakpastian dan pelaku pasar harus melindungi investasi.
“Terbukti, ketidakpastian mendorong investor untuk mengalihkan investasi ke instrumen yang aman,” jelas analis di Commerzbank AG dalam sebuah catatannya.
Di Jakarta emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus bergerak naik, dan hari ini Rabu pagi WIB dicatat kenaikan sebesar Rp 2.000 per gram.
Kenaikan ini harga emas Antam ini menjadikannya berada di Rp 594 ribu per gram.
Pada perdagangan sehari sebelumnya Selasa 14 Juni 2016, harga emas Antam dipatok Rp 592 ribu per gram.
Berbeda dengan harga jual, untuk harga pembelian kembali emas Antam justru turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 543 ribu per gram dari Rp 545 ribu per gram.
Itu artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan menghargainya di Rp 543 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kg akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Dan menjelang siang WIB, sebagian besar stok emas Antam masih tersedia. Hanya ukuran kecil dan menengah yang sudah habis terjual.