Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, pada penjualan hari Kamis , 28 April 2018, terus menanjak tanpa dapat dipengaruhi oleh tekanan harga emas global yang tertekan oleh pernyataan dari The Fed.
Antam pada pembukaan perdagangan pagi Kamis WIB, membanderol emas batangannya dengan harga Rp 571 ribu per gram.
Harga ini naik Rp 2.000 per gram dari harga kemarin Rp 569 riu per gram
Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali Antam menghargai Rp 522 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume diatas satu kg akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram, dan men jelangs siang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.
Di pasar global, terutama Comex New York Exhange, harga emas menguat menjelang pernyataan FOMC yang didukung oleh melemahnya dolar.
Federal Reserve seperti yang diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga dengan tetap stabil dan akan terus menilai data belanja rumah tangga.
The Fed menyatakan bahwa, informasi yang diterima sejak pertemuan FOMC pada bulan Maret menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah meningkat lebih lanjut bahkan ketika pertumbuhan aktivitas ekonomi tampak telah melambat.
“Pertumbuhan belanja rumah tangga bergerak moderat, meskipun pendapatan rumah tangga telah meningkat pada tingkat yang solid dan sentimen konsumen tetap tinggi. ” kata Fed.
The Fed benar-benar tidak dapat menarik pelatuk kebijakan ketika data ekonomi baru-baru ini tidak mendukung kenaikan suku bunga.
Sepertinya kebijakan tersebut hanya akan menambah risiko pertumbuhan dan ekonomi AS berpotensi akan masuk ke dalam resesi.
Suku bunga The Fed belum akan berubah pada FOMC April 2016 ini membuat pamor emas berpendar. Pelaku pasar masih terus memburu safe haven seperti emas.
Hanya saja koreksi perlu diwaspadai.
“Rally harga sudah tajam, belum lagi pasar menanti arah pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen,” kata Nanang.
Selama penantian arah pernyataan Yellen ini pelaku pasar bisa saja melakukan aksi profit taking terhadap emas.
Beban nantinya akan semakin besar jika arah pernyataan Yellen bernada hawkish dan menumbuhkan kembali kepercayaan pelaku pasar akan peluang The Fed mempertahankan laju kenaikan suku bunganya.
Walau demikian, di luar perkara The Fed terlihat ada kenaikan permintaan yang mendukung harga.
Laporan Hong Kong Census and Statistics Department, impor emas China dari Hong Kong Maret 2016 naik.
Kenaikan permintaan di China ini datang dari pendapatan dan ekonomi China yang perlahan pulih.
Hal ini mendorong masyarakat untuk berburu emas baik perhiasan dan fisik.
Pasar saat ini mengalihkan perhatian dan menunggu kebijakan bank of Japan yang akan merilis kebijakan terbaru pada hari ini.
Emas akan selalu menjadi pilihan ketika ekonomi sedang mendapat tekanan.